Waktu itu Doyoung sedang asik memainkan hpnya, lebih tepatnya dia melihat sosial media dan entah mengapa isi sosmednya tentang hari cinta atau valentine day.
" Lah sekarang hari valentine ya? kok baru inget sih? " ucapnya yang baru sadar jika hari itu tanggal 14 februari.
Taeil tak ada dirumah, dia sudah berangkat ke kantor karena ada meeting, sementara Doyoung dan Yangyang menjaga rumah.
Doyoung pun mengechat Taeil terlebih dahulu, jujur saja dia agak sedikit ragu untuk melakukannya tapi mau tak mau dia harus melakukan itu juga.
" Tae? masih meeting? "
" Sudah selesai, butuh sesuatu? "
" Eumm..."
" Kenapa? ada masalah? "
" Ngga kok, kamu tau ga sekarang hari apa? "
Taeil terdiam membaca pesan itu, dia melihat kalender di hpnya dan dia baru sadar jika sekarang hari valentine.
" Ya saya tau, kamu mau coklat dan bunga? "
Saat ini Doyoung lah yang kaget, dia tak tahu harus menjawab apa, antara dia mau dan tak mau tapi hatinya berkata mau.
Dia tak membalas pesan Taeil, karena masih memikirkan jawabannya saja, satu sisi dia mau tapi tak tahu cara mengatakannya di sisi lain dia ingin membuat postingan tentang bahwa dia mengikuti hari valentine itu.
Dulu Doyoung tak memiliki kekasih, dia malas akan hal cinta tetapi terkadang dia iri melihat teman-temannya mempunyai kekasih, berjalan bersama, ngedate di sebuah tempat, dan lainnya.
" Eumm... aku pengen sih "
" Yasudah tunggu saja, sebentar lagi saya kembali "
Dan percakapan itu pun berakhir, senyum manis Doyoung terukir tapi dia malu jika mengingatnya lagi, dan sebenarnya Doyoung dijuluki sebagai murid anti cinta di kampusnya.
Semua mahasiswa/i di angkatannya rata-rata memiliki kekasih, dia mengupdate status bahwa dia sedang menunggu hadiah dari seseorang.
Teman-temannya kaget dan tak percaya, karena Doyoung tak mau berurusan dengan cinta dulunya dan hal itu membuat hpnya selalu bunyi karena notif.
" Doy? lo pacaran sama siapa dah? "
" Anjir pacaran sama siapa lo? "
" Buset, belajar mencintai lo? "Itu beberapa komentar yang dia temui di statusnya, dia memilih tak menjawabnya karena dia tak ingin teman-teman mengetahui lebih lanjut tentang hubungannya.
Dia akhirnya memilih untuk tak aktif lagi di sosmednya, dia hanya bisa melihat Twitter tentang hari valentine.
" Romantis banget dah, pengen sih pengen tapi belum sembuh.. " lirihnya yang tak sengaja melihat postingan sebuah pasangan tengah ngedate di restoran.
Dia hanya bisa pasrah dan memilih tidur agar tak memikirkannya lagi, tapi dia tak tidur karena melihat bayinya menangis waktu itu.
Dia menenangkannya meskipun tak menggendongnya, dia tak ingin sang bayi bangun. Tapi dia senang ketika melihat bayi itu.
" Lucu banget hehe " katanya sambil mengelus perut sang bayi dengan lembut.
Tak lama Taeil pulang, dia datang dengan dua paperbag yang lumayan besar dan berat menurutnya, dia membuka jasnya lalu menghampiri Doyoung.
" Hai, maaf lama " ucap Taeil yang memeluk Doyoung dari belakang.
" Haii, iya gpp kok " balas Doyoung dengan senang.
Mereka berdua pelukan hangat siang itu, Taeil menyukai hal ini dan ingin rasanya dia seperti ini terus.
" Paras dan hatinya benar-benar indah, ku ingin ada di hatimu, menggapai mahligai nan biru dan sebiru cinta ku.. " batin Taeil yang benar-benar menyayangi Doyoung.
Doyoung mencubit pipi Taeil, walaupun sakit dia membiarkannya. Doyoung senang memainkan pipi Taeil.
" You still handsome but you get jealous too easily " batin Doyoung yang tersenyum jika mengingat bahwa Taeil selalu cemburu saat dia dekat dengan yang lainnya.
" Wajar saja jika saya cemburu, karena kamu milik saya bukan milik yang lain " balas Taeil yang membaca isi hatinya Doyoung.
Doyoung agak kaget tapi dia baru inga jika Taeil bisa membaca pikiran atau hati seseorang, dia menjadi malu saat itu dan hanya bisa memukul dada Taeil dengan pelan.
" Haha tak perlu seperti itu Doy, and you still be mine right? " tanya Taeil yang menangkup pipi gembul Doyoung.
" Hu'um i'm still be your mine, always " jawab Doyoung sambil tersenyum manis.
Taeil langsung mengalihkan pandangannya karena dia tak kuat melihat senyum manis Doyoung kali ini, senyum itu benar-benar manis dari yang pernah dia lihat sebelumnya.
" Your smile so sweet, I can't bear to see it " batin Taeil yang mencoba menenangkan dirinya.
" Taee? boleh dapat coklat sama bunga ga? " tanya Doyoung tiba-tiba kepadanya.
" Boleh saja, tapi jangan memakan semuanya takutnya gigimu sakit " balas Taeil yang mendengarnya.
Taeil pun melepaskan pelukan itu, dia mengambil salah satu paperbag dan memberikannya kepada Doyoung yang menunggu itu sedari tadi.
Doyoung langsung membukanya dan melihat bahwa isinya tak hanya coklat dan bunga, ada sebuah kotak dan dia mengeluarkannya dari paperbag itu.
" Tae? ini apa? " celetuk Doyoung yang melihat kotak itu.
" Buka saja, nanti kamu tau sendiri " balas Taeil yang kini duduk di hadapan Doyoung.
Doyoung langsung membukanya karena kepo, dia kaget melihatnya ternyata itu sebuah kalung dan cincin serta surat hari valentine.
" This necklaces and bracelets for you, i hope you like this and sorry if i could only give this to you " isi surat yang ada di kotak itu.
Doyoung kaget dan nyaris tak percaya, dia tak bisa berkata apapun dan langsung melihat Taeil, dan Taeil menganggukkan kepalanya sebagai jawaban bahwa itu untuknya.
" Tae? ini untuk aku? " tanya Doyoung yang masih shock melihat isinya.
" Iya babe, kalau tidak untuk siapa lagi? " balas Taeil yang melihat tingkah Doyoung.
Doyoung sudah bisa duduk saat itu, dia langsung memeluk badan Taeil dengan cepat dan Taeil membalas pelukan itu.
" Thank youu, aku kira cuman bunga sama coklat doang tadi " cengir Doyoung yang masih memeluk Taeil.
" Tidak hal itu terlalu biasa, jadi saya kepikiran memberikan mu kalung dan gelang " jawab Taeil sambil mengelus pinggang ramping milik Doyoung.
Kalung itu berwarna emas serta bunga mawar putih sebagai mainannya, gelang itu juga sama dan artinya Taeil membeli itu sepaket.
Doyoung menenggelamkan kepalanya di dada Taeil, Taeil menarik dagu Doyoung dan wajah mereka berdua saling bertatapan.
Doyoung menatap Taeil dengan tulus, begitu juga dengan Taeil, secara cepat Doyoung langsung mencium bibir Taeil dan Taeil menyukainya.
Dia mengalungkan tangannya di leher Taeil, tangan Taeil menahan punggung Doyoung saat itu, ciuman itu membuat Taeil menjadi benar-benar candu.
Layaknya Doyoung the smoke dan Taeil the cigarette, baginya ini hal yang selalu membuatnya bersemangat.
Mereka menyudahi ciuman itu tetapi masih saja pelukan, Doyoung menggunakan kalung itu serta gelangnya.
Sejak saat itu dia berani mengatakan bahwa dia benar-benar jatuh cinta dengan seorang lelaki bernama Moon Taeil.
Taeil mencintai Doyoung melebihi dirinya sendiri, dia tak ingin melepaskan seseorang yang seperti Doyoung.
Dia sudah nyaman bersama Doyoung, hari-hari terasa menyenangkan sejak bersama Doyoung.
" You always in my heart and you always be number one in my life, Kim Doyoung. "
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Teen FictionINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...