Bab 10 : Mulai Rasa Keanehan.

2K 135 9
                                    

Waktu itu Doyoung lagi ada kelas offline dan dia itu ga makan dari tadi karena nafsu makannya ga ada sama sekali, dan dia selalu saja mual.

" Kenapa gue mual terus ya? tapi hasilnya bening loh " tanya dia seorang diri saat di kamar mandi.

" Apa jangan-jangan gue... " katanya yang terputus karena baru menyadari suatu hal.

Dia langsung buru-buru masuk ke kelas dan mendengarkan perkataan dosen, dia merasa di dalam perutnya seperti ada sesuatu.

" Apa gue coba beli aja nanti ya? gpp kan? bilang aja buat kakak gue, padahal gue yang mau make " batinnya seorang diri saat itu.

Tak lama kelasnya pun selesai dan dia ternyata udah di jemput sama Taeil yang hafal sama jam pulang dia di kampus, Doyoung pengen bilang hal tadi tapi takut.

" Kak? boleh mampir ke apotik ga? " tanya Doyoung hati-hati.

" Mau beli apa? " tanya Taeil balik.

" Mau beli vitamin sih, belakangan ini badan aku kurang fit " jawab Doyoung dengan cepat.

" Yaudah saya cari dulu apotik nya " kata Taeil pada akhirnya.

Taeil pun mencarinya dan tak lama dia menemukannya, Doyoung langsung turun buat beli sesuatu dan vitamin yang ia inginkan.

" Kak saya mau beli alat tes kehamilannya dua " kata Doyoung dengan santai.

" Buat siapa ya kak kalau boleh tau? " tanya sang apoteker tersebut kepadanya.

" Buat kakak saya kak, soalnya dia tadi yang minta " jelas Doyoung yang berbohong karena dia tak punya kakak sama sekali karena anak tunggal.

" Tunggu sebentar ya kak, saya ambilkan dulu " balas apoteker itu yang pergi buat ngambil alat tes kehamilannya.

Taeil yang nunggu di mobil sambil main hpnya bentar, dia tidak tahu jika hal itu akan membuat lama namun dia tak marah ataupun lainnya.

Taeil pun sadar bahwa Doyoung lama sekali di sana, hingga dia gerah karena waktu itu benar-benar panas. Tak lama Doyoung pun masuk ke dalam mobil dan melihat Taeil kepanasan.

" Sorry kak kalau udah buat kakak nunggu selama ini " kata Doyoung yang mengambil tisu dan mengelap wajahnya Taeil yang masih ada keringatnya.

" Iya tidak apa-apa, karena panas mau beli minuman dingin atau es krim?? " tanya Taeil yang mulai menjalankan mobilnya.

" Ayoo beli es krim!! " jawab Doyoung seperti anak kecil yang membuat Taeil tertawa.

" Haha kamu lucu " ucap Taeil yang tak bisa menahan tawanya itu karena melihat ekspresi wajah Doyoung.

" Nanti beli minuman juga yaa?? " lanjut Doyoung yang tersenyum.

" Iya sayang iya " kata Taeil yang membuat Doyoung bersemu merah.

Doyoung langsung menutup wajahnya agar Taeil tak melihatnya, dia menyadari makin lama makin besar perasaannya untuk Taeil.

Doyoung mulai menyayanginya, mencintainya dan menyukainya tapi dia tak berani mengungkapkan itu semua kepada Taeil.

Taeil itu merebut semua love language cuman yang tidak hanya woa, Doyoung menyukai segala bentuk yang ada di Taeil.

Tak lama mereka sampai di sebuah market, Doyoung langsung turun dan lupa bahwa Taeil ikut. Taeil tak marah dan wajar karena Doyoung tipe orang yang tak sabaran.

Doyoung langsung memilih es krim mangkuk yang rasa strawberry dan cookies and cream, Taeil hanya membawa keranjang kosong karena dia yakin bahwa Doyoung akan belanja itu saja.

" Kak boleh beli coklat? " tanya Doyoung yang berhenti di rak bagian coklat.

" Tidak, ini saja sudah manis ngapain beli coklat lagi? " tanya Taeil balik kepadanya.

" Ayo dong kak, aku beli satu aja kokk " ujar Doyoung lagi yang membuat ekspresi wajah pout.

" Ngga sayang, kakak punya coklat juga tapi rasanya ga manis malahan bisa bikin kamu nagih " jelas Taeil kepadanya.

" Yang mana? ada bukti ga? " tanya Doyoung yang curiga.

" Ini yg di bawah " jelasnya tanpa menunjuk.

Doyoung langsung melihat ke arah bawah dan ternyata yang di maksud itu milik Taeil, Doyoung kesal karena dia menginginkan coklat yang manis bukan yang seperti yang di katakan Taeil tadi.

" Ihh mesum, aku maunya yang manis bukan yang itu " ujar Doyoung yang sudah kesal.

" Yang penting kamu ga saya bolehin beli coklat, jugaan kamu udah beli es krim sama minuman loh lalu tadi kita ada bilang tentang coklat? ga ada kan? jadi ga boleh oke? " jelas Taeil dengan sabar ke arah Doyoung.

" Iya dehh " sahut Doyoung yang sedih.

Akhirnya mereka ga jadi beli coklat dan Taeil membayar semuanya, Doyoung ga sedih lagi karena di bolehin makan es krim sama Taeil.

Taeil kasihan sebenarnya cuman Doyoung udah beli es krim dan minuman, itu aja udah manis banget makannya dia ga bolehin buat beli coklat.

" Kak mau ga? " tanya Doyoung kepadanya.

" Emang mau nyuapin? " tanya Taeil secara spontan.

" Nih makan " kata Doyoung yang mengambil sesendok es krim miliknya lalu menyuapi Taeil.

" Manis banget, tapi lebih manis bibir kamu " ucap Taeil yang mengelap bibirnya.

" Kebiasaan mikir kotor aja kerjaannya, masih mau ga? " tanya Doyoung kepadanya.

" Nanti saja di rumah, kalau kamu mau makan aja " jelas Taeil yang tak menatapnya.

" Yaudah dehh " jawab Doyoung yang kali ini memakan es krim mangkuknya yang rasa cookies and cream.

Akhirnya mereka sampai di rumah, Doyoung turun dan Taeil membawa belanjaan mereka tadi, sejenak Doyoung lupa bahwa dia tadi merasa mual.

Doyoung pun duduk sambil nonton tv di temani oleh Taeil yang juga ikut menonton bersamanya, tak lama dia merasakan perutnya mual lagi.

Dia pun meninggalkan Taeil begitu saja dan berlalu ke kamar mandi, Taeil bingung mengapa Doyoung meninggalkannya begitu saja dan dia pun beregegas menghampiri Doyoung.

" Sayang? kamu kenapa? " tanya Taeil yang khawatir melihat Doyoung mual.

" Ngga tauu, aku mulai dari tadi dan sekarang mual lagii " kata Doyoung yang mencuci tangannya karena terkena muntahan bening itu.

" Kak, ambilin testpack di plastik yang isinya vitamin tadi " lanjut Doyoung yang membuat Taeil nyaris terdiam sejenak.

Taeil benar-benar terdiam tanpa ada suara sedikit pun, Doyoung mengejutkannya dengan cara bertepuk tangan sekali di dpean wajah Taeil. Dengan cepat Taeil sadar dan Doyoung pun mengulangi apa yang Doyoung suruh.

Taeil langsung bergegas mengambil barangnya dan memberikannya kepada Doyoung, dia pun menunggu Doyoung di luar dengan gelisah serta hatinya tak tenang karena dia tak menyangka bahwa hal ini akan terjadi.

Hingga ada 15 menit berlalu, Doyoung pun keluar dengan senyumnya itu dan Taeil menghampirinya. Doyoung memberikan hasil testpack tadi kepada Taeil dan itu garis dua.

Taeil senang hingga dia memeluk Doyoung dengan erat lalu menggendongnya ke kamar, dia pun menidurkan Doyoung dan tidur di sebelahnya.

" Gimana rasanya? hehe maaf kalau bikin kakak khawatir " kata Doyoung yang masih menatap Taeil waktu itu.

" Senang sekali dan saya ga nyangka jika saya bakalan jadi seorang daddy, saya harap kamu dan baby always sehat " jawab Taeil yang mengelus perut rata milik Doyoung dan tersenyum.

Mereka pun berciuman dan tidur pada akrhinya, tetapi Taeil tak bisa tidur dan memilih untuk menjaga Doyoung.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang