Bab 54 : Still Manja Ternyata.

470 44 0
                                    

Hi! maaf baru post, and please bgt tinggalin vote kalian pas baca salah satu bab, kadang aku bingung ngelihatnya yg baca banyak tapi yang vote dikit.

Please vote ya! aku pengen buku aku banyak di baca orang! I hope you still reading my book and give me vote if you done read my book!

Beberapa hari kemudian Taeil sembuh dari sakitnya namun tidak dengan sikap manjanya itu, Doyoung benar-benar bingung kali ini.

Dia tak berani bertanya karena takut, jadi dia membiarkan Taeil menjadi manja dihadapannya padahal Taeil jarang sekali manja di depannya.

" Doy? ayo peluk " ajak Taeil yang menghampirinya dari kamar ke ruang tamu.

" Sinii " jawab Doyoung dengan gemas.

Taeil langsung berlari dan memeluk Doyoung dengan erat, dia mengelus pundak Taeil dengan lembut.

" Kok kayak bayi sih? dia ini kenapa sebenarnya? " batin Doyoung yang masih merasa heran.

Taeil membaca isi hatinya itu dan dia mengatakan sesuatu membuat senyum manis Doyoung terukir begitu saja.

" Emangnya salah saya? I love you babe " kata Taeil dengan pelan.

Doyoung mendengarnya dengan jelas dan dia menjadi salah tingkah saat itu juga, Taeil menyadarinya dan tertawa melihat sikap Doyoung.

" Haha always cute sayang " katanya sambil mencubit pipi gembul Doyoung.

Doyoung sendiri tak bisa mengatakan apapun, dia merasa tak mampu untuk mengucapkan satu kata atau kalimat saat itu.

" U-udah ihh! pipi aku sakit, ntar Yangyang liat lagi " ucap Doyoung yang meminta menyudahinya.

Taeil pun menurutinya dan dia menyudahi cubitan itu, tak lama Yangyang turun dan melihat kedua orangtuanya disana.

" Buna! " panggil Yangyang yang berlari dari anak tangga.

" Jangan lari, nanti jatuh " balas Doyoung yang langsung menoleh kepada Yangyang.

Yangyang langsung memeluk Doyoung dengan erat, dan menatap tajam daddy nya sendiri.

" Buna punna athuu! " jelas Yangyang yang belum sempurna mengatakannya namun Taeil mengerti akan hal itu.

" Ayolah, dia istri saya " lanjut Taeil yang merasa tak terima dan langsung memeluk Doyoung dengan erat.

Mereka berdua menjadi bertengkar akan hal itu saja, Doyoung mau tertawa tapi tak enak akan hal itu dan akhirnya memilih diam.

" Punna athuu! no punna daddy! " ujar Yangyang yang masih kekeh saat itu.

" He's is mine, not u. " kata Taeil dengan nada dingin.

" Udah-udah ih, kok jadi berantem sih? iya-iya buna masih punya kalian berdua " ucap Doyoung yang menyudahi pertengkaran mereka.

" Yangyang kamu ga boleh gitu sama daddy kamu sendiri, buna ga ada ajarin kamu kayak gitu ke orang sayang " lanjut Doyoung yang mengelus kepala Yangyang.

Yangyang saat itu langsung mengejek Taeil, namun Tarik hanya bisa menahannya dan dia batin 'kalau bukan anak kandung, udah saya tonjok.'

" Kamu juga Tae, dia anak kamu loh ga perlu segitunya tau " sambung Doyoung lagi yang belum selesai ternyata.

Mereka berdua mendengarnya namun tetap saja masih bertatapan tajam satu sama lain.

Doyoung hanya bisa pasrah melihat kelakuan suaminya itu dengan anaknya, yang ga mau ngalah karena dia saja.

Padahal Doyoung hanya diam disana, dan tak lama dia menjadi kesal karena itu saja karena masih memperebutkan dia.

" Udah stop! kali ini jangan ada yang nyamperin buna. " tegas Doyoung yang pergi dari sana.

Mereka berdua merasa bersalah namun tetap saja menatap satu sama lain dan menyalahkan salah satunya lewat tatapan mata.

Taeil menghampiri Doyoung ke kamar dan meminta maaf namun, Doyoung sudah terlanjur kesal karena itu saja.

" Babe? saya minta maaf " kata Taeil yang duduk di dekatnya.

" Ah males maafinnya, nanti juga gitu lagi " sewot Doyoung yang benar-benar tak ingin berbicara.

" Babe, ayolah saya hanya cemburu " lanjut Taeil saat itu.

" Kok cemburu dengan anak sendiri, dia anak kamu loh " sontak Doyoung yang langsung menatapnya.

" Dia mengejek saya Doy, seakan-akan telah mendapatkan segalanya dari dirimu " jelas Taeil dengan nada pelan.

" Jadi karena itu aja kamu marah? DIA ANAK KAMU MOON TAEIL!! " pekik Doyoung yang tak bisa menahan emosinya.

" Doyoung, jangan mengatakan sesuatu dengan teriakan. " kata Taeil yang membuat Doyoung menjadi diam.

Taeil yang menyadari itu langsung memeluk Doyoung dengan erat, jugaan marah-marah tak bagus untuk kandungannya.

Perut Doyoung sudah terlihat saat itu, mereka juga rajin check kondisi baby nya dan Yangyang pergi ke kamar orang tuanya untuk mencari Doyoung.

Taeil yang masih memeluk Doyoung dengan erat membuat Yangyang menjadi kesal lagi, dia menghampirinya dan langsung naik ke atas kasur.

Meskipun kesulitan akhirnya bisa, dia langsung memeluk Doyoung dengan erat lalu menatap menatap Taeil dengan datar dan tajam.

" Sh*t for u " lirih Taeil yang menjadi kesal lagi.

" Taeil! " sentak Doyoung yang memukul badannya itu.

" Maaf tapi lihat wajahnya itu sayang, kepada daddy nya saja begitu " ujar Taeil dengan sewot dan melepaskan pelukan itu.

" Moon Yangyang. " panggil Doyoung yang membuat Yangyang langsung melepaskannya dan duduk di depan Doyoung.

Doyoung memarahinya saat itu, dan hal ini juga sudah di ajarkan Doyoung supaya menjadi lebih sopan dan lembut kepada orang lain.

" Jadi jangan di ulangi ya sayang? janji? " ucap Doyoung yang menunjukan jari kelingkingnya itu.

Yangyang menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan berjanji kepada Doyoung dengan senyum, Taeil merasa emosinya sedikit turun karena itu saja.

" Minta maaf dengan daddy sana " kata Doyoung yang menyuruh Yangyang.

Taeil pun memaafkannya dan Doyoung tertidur ternyata, Yangyang langsung memeluknya dengan erat dan Taeil juga memeluknya dengan erat.

Doyoung menjadi tidur di tengah-tengah karena mereka berdua yang ingin memeluk Doyoung saja kala itu.

Yangyang memeluknya dengan erat apalagi Taeil hingga meletakkan kakinya di atas kaki Doyoung, lalu memeluknya dengan erat seakan-akan merebutnya dari Yangyang.

Yangyang tak tahu akan hal itu tapi dia memeluk Doyoung dengan erat saat itu, dan ternyata tak lama Yangyang tertidur juga.

Untungnya Taeil belum tidur saat itu, dia langsung menggendong Yangyang lalu membawanya ke kamarnya dan kembali lagi ke kamarnya.

Dia langsung memeluk Doyoung dengan erat, Doyoung menjadi bangun karena itu saja dan melihat Taeil.

" Kamu kenapa? kok senang gitu? " tanya Doyoung yang bingung melihatnya.

" Tidak, saya tak apa-apa sayang " jawab Taeil yang menatapnya.

" Terus Yangyang mana? " tanya Doyoung lagi yang jadi panik saat mengetahui kalau Yangyang tak ada di dekatnya.

" Udah saya pindahkan ke kamarnya, karena dia sudah tertidur tadi " jelas Taeil sambil mengelus kepala Doyoung.

Lagi, lagi dan lagi Doyoung akan selalu diam jika seperti itu, dia tak berani dan pipinya menjadi merah tomat karena itu saja.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang