Makasih ya buat kalian yang sudah baca buku aku sampai bab ini, bener-bener makasih banyak deh buat kalian.
Aku ga expect kalau bisa buat bab sampai sini, tapi maaf ya kalau alurnya ga nyambung atau gimana gitu hehe.
Wajar sih, orang juga pasti ada salahnya btw maaf juga kalau ada yang typo bener-bener maaf banget.
Taeil terbangun dari tidurnya dan dia menatap dalam ke arah Doyoung, dia ingin bangun namun tak ingin meninggalkan Doyoung begitu saja.
Dia mengelus surai rambut Doyoung dengan lembut, dia benar-benar menyukai paras Doyoung yang cantiknya seperti wanita.
Doyoung saat itu sedang tertidur pulas karena kelelahan, anak-anaknya tepat berada di sebelah kamarnya makannya Taeil tadi bingung mau melihat anaknya atau tidak.
" Tok tok.. " suara ketukan pintu membuat Taeil langsung melihatnya.
" Masuk " jawab Taeil dengan dingin.
" Permisi tuan, apa tuan ingin sarapan agar kami siapkan? " tanya sang pelayan dengan sopannya masuk ke kamar Taeil.
" Ya siapkan saja dan tolong buat segelas kopi hitam panas, lalu tolong lihat anak saya dan jika salah satu mereka sudah bangun baru seorang saja yang bangun, langsung ajak turun ke bawah " jelas Taeil dengan datarnya.
Sang pelayan pun mengangguk dan pergi dari sana, para pelayan serta bodyguard itu teman Taeil sejak dia kuliah di London.
Jadi mereka mengenal betul dengan sifat Taeil yang selalu dingin bertemu salah satu dari mereka, namun Taeil adalah orang yang baik sejujurnya hanya saja dia terkadang tak ingin berbincang dengan seseorang meskipun dia sangat kenal kepada orang itu.
Taeil kembali merebahkan badannya lagi, menatap Doyoung yang ternyata masih tidur saat itu, tiba-tiba saja senyum Taeil terukir tanpa sebab kala melihat Doyoung.
Lagi, lagi dan lagi dia mengelus surai rambut Doyoung dengan lembut, dia tak ingin menghilangkan pandangannya dari Doyoung saja.
Tak lama Doyoung terbangun karena dia merasa ada yang mengelus kepalanya, baru dia membuka matanya dia langsung melihat Taeil yang masih tersenyum.
" Eungg~ Taee~ " lenguh Doyoung dengan pelan membuat Taeil tertawa mendengarnya.
" Morn babe " kata Taeil dengan cepat.
Taeil masih tersenyum dan dia memeluk Doyoung dengan erat, Doyoung sendiri kaget akan hal itu dan dengan cepat Taeil mengelus kepala Doyoung.
" Babe apa kamu lapar? " tanya Taeil yang membuat Doyoung langsung melihatnya.
" Iya aku lapar mending kamu lepasin deh kalau mau dapet morn kiss " balasnya yang menjadi sedikit kesal.
Taeil langsung melepaskannya dan Doyoung masih kesal karena hal itu saja, dia meminta maaf kepada Doyoung meskipun dia tertawa karena Doyoung begitu gemas menurutnya.
" Ayo peluk lagi, saya masih ingin memelukmu sayang " bisik Taeil yang membuat Doyoung merasa geli.
" Eumm aku mau mandi dulu baru hug nanti yaa? " jawab Doyoung yang membuat Taeil sedikit kesal kali ini.
" Ayolah babe dan juga kamu belum memberikan saya morn kiss " jelas Taeil yang membuat Doyoung meneguk ludahnya sendiri dengan cepat.
" Habis mandi aja, kamu juga belum mandi kan? " lanjut Doyoung yang membuat Taeil cengir akhirnya.
" Ayolah sayang saya merindukan bibir serta peluk mu saja, setelah itu kita akan keluar " sahutnya yang menjadi merajuk seperti anak kecil.
" Tapi kan aku bilang selesai mandi Tae, jadi ga sekarang " ujar Doyoung yang bangun akhirnya.
Taeil menjadi merajuk atau pundung layaknya anak kecil pada umumnya, dia menginginkan itu saja namun Doyoung menolaknya.
" Ayolah sayang, sebentar saja " rengeknya yang bangun dan memeluk Doyoung dari belakang.
" Tae jangan ngeyel dong, bibir aku pucat tau " lanjutnya yang pasrah akan tingkah laku Taeil.
" Babe pleasee " timpalnya dengan manja.
Sejujurnya Doyoung bingung mengapa Taeil sangat manja kali ini, dia benar-benar tak paham akan sifat Taeil.
Akhirnya Doyoung mengalah dan membiarkan Taeil meminta apa yang dia inginkan tadinya, Taeil langsung memutar badan Doyoung menjadi berhadapan dengannya dan mencium bibirnya dengan lembut. Doyoung juga menjadi terlarut dalam ciuman itu, tangan Taeil mengelus lembut area perut Doyoung dari luar.
Taeil juga melumat bibir Doyoung dengan sedikit kasar tapi Doyoung membiarkannya, Taeil melakukan itu tanpa membuat bibir Doyoung terluka sedikit pun.
Dan Taeil pun menyudahinya meskipun dia masih menginginkan lebih, Doyoung menjadi kesal lagi dan akhirnya pergi mandi.
Taeil menunggunya di kamar, tak lama Doyoung sudah selesai mandi dia juga memakai bajunya di kamar.
" Tae? aku ke bawah ya " ucapnya lalu pergi begitu saja.
Taeil mendengarnya dan membiarkan Doyoung pergi bawah, ternyata kedua anaknya sudah bangun sejak tadi dan kepala pelayan menyambutnya dengan hangat.
" Permisi tuan, apa tuan ingin sarapan? " tawar pelayan dengan sopan.
" Hm iya, apa mereka sudah makan? " tanya Doyoung balik kepada pelayan itu.
" Sudah sedari tadi tuan " jawab pelayan itu.
Akhirnya Doyoung sarapan, lalu Taeil turun dengan saat itu dan ikut sarapan dengan Doyoung. Doyoung ingin pergi ke suatu tempat sebenarnya namun dia belum membicarakan hal itu kepada Taeil.
" Tae? boleh pergi ke museum kan? " tanya Doyoung dengan sedikit ragu.
" Tentu sayang, dan kamu mau ke museum mana? " tanya Taeil yang menjawab pertanyaan Doyoung.
" Victoria and Albert sama Sherlock Holmes museum " lanjutnya dengan senang.
Taeil tertawa kecil, akhirnya setelah selesai makan mereka langsung pergi ke tempat Doyoung inginkan. Doyoung benar-benar kagum ketika sampai di sana.
Kota London banyak di kenal orang karena arsitekturnya terkenal karena kuno membuatnya menjadi benar-benar mewah.
Doyoung berjalan mengelilingi seluruh isi museum itu sambil menggandeng tangan Yangyang sedangkan Winter berjalan di belakang dengan Taeil.
Ternyata Winter menyukai museum seperti Doyoung, tapi tidak dengan Yangyang yang kurang menyukainya. Setelah dari sana mereka memutuskan untuk berjalan kaki disana.
Winter dan Yangyang bermain mengejar satu sama lain, rasa kagum Doyoung belum berhenti sejak tadi dan Taeil selalu tertawa melihatnya.
Impian Doyoung sebelum dia bertemu dengan Taeil sebenarnya ingin ke menjelajahi kota London, dia memosting salah satu fotonya yang berada di depan Victoria and Albert museum tadi.
Seakan-akan banyak notif ig yang bermunculan karena dia memosting itu, teman-temannya juga kaget termasuk Taeyong, Ten dan Winwin.
" Ciee udah jalan ke London aja nih " - Ten.
" Minimal ngajak kali kalau mau ke situ " - Taeyong.
" Bawa oleh-oleh buat gue Doy " - Winwin.Setelah itu mereka memutuskan makan di salah satu restoran lima dan ternyata lumayan banyak yang mengenal Taeil karena salah satu ceo lumayan terkenal di luar negeri.
Anak-anaknya makan dengan tenang tapi tidak dengan Doyoung yang cemburu karena Taeil berbicara dengan salah satu wanita.
" Dia siapa? " tanya Doyoung dengan dingin.
Taeil sadar jika telah melakukan hal yang salah saat mendengarkan cara bicara Doyoung, dia menjelaskan segalanya dan meminta maaf.
" Maaf jika telah membuat mu cemburu sayang, tapi dia hanya teman lama saya " jelasnya dengan tenang.
" Beneran teman lama kan? " tanya Doyoung yang masih tak percaya.
Taeil menganggukkan, setelah makan itu mereka pergi jalan-jalan ke mall dan pulang karena kedua anaknya sudah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Ficção AdolescenteINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...