Doyoung terbangun lebih dahulu saat itu, padahal matahari belum menyinari hingga ke kamar mereka namun dia saja yang terbangun saat itu.
Dan akhirnya dia memutuskan ke kamar mandi untuk cuci muka, dia meninggalkan Taeil yang masih tertidur itu.
Taeil sendiri terlihat kelelahan, namun Doyoung tak menyadari jika Taeil sakit karena hal semalam, dan juga malam itu sangat dingin.
Saat Doyoung meninggalkannya, Tarik sendiri merasa tak ada yang disampingnya, dia bangun dengan rasa kepala yang pusing.
Dia berjalan ke arah kamar mandi karena dia melihat pintu itu terbuka, dan Taeil langsung memeluknya erat dari belakang.
" Kenapa? kok gini? " tanya Doyoung yang menyikat giginya itu.
" Setelah ini bisa tidur lagi kan? " tanya Taeil balik dengan nada pelan.
Doyoung langsung kumur-kumur, dia berbalik dan mengecek suhu tubuh Taeil yang ternyata panas.
" Kepalanya pusing? " tanya Doyoung yang menangkup pipi Taeil.
" Iya ini membuat saya malas untuk melakukan apapun " jawab Taeil yang masih memeluknya.
Akhirnya Doyoung memilih menemani Taeil tidur, dia mengelus kepala Taeil saat itu dan itu membuat Taeil mengatakan sesuatu.
" Babe, hug me please " lirih Taeil yang menunggu pelukan Doyoung.
Doyoung mendengarnya dan langsung memeluk Taeil, Taeil membalas pelukan itu dengan hangat dan dia menenggelamkan kepalanya di dada Doyoung saat itu.
" Tumben jadi manja gini, biasanya ga gini deh " kata Doyoung yang baru menyadarinya.
" Saya ingin peluk dirimu belakangan ini sayang, itu tak salah kan? " tanya Taeil balik yang tak menatapnya.
" Y-ya ngga tapi tumben gitu aja " lanjut Doyoung yang masih merasa aneh dengan sikapnya.
Doyoung mau menemani Taeil tidur lagi, karena dia malas gerak dan juga Yangyang belum bangun pada jam itu, dan biasanya bangun sekitar jam 7-8 pagi.
Taeil masih merasa pusing, namun dia tak ingin melepaskan pelukannya itu dari Doyoung, layaknya tak merelakan pergi meskipun kembali lagi.
" Babe? kepala saya pusing sekali " ucap Taeil akhirnya yang memilih jujur.
" Kalau gitu tunggu bentar ya, aku ambil obat-obatan dulu " balas Doyoung yang sedikit khawatir jadinya.
Akhirnya Doyoung pergi untuk mengambil obat itu, dia masih merasa aneh mengapa Taeil menjadi benar-benar manja.
Namun dia tak memikirkannya, dia mengambil obat itu sekalian air hangat dan membawanya ke kamar yang dimana Taeil menunggunya.
" Nih minum habis itu tidur ya? aku mau buat bubur dulu buat kamu sama Yangyang " kata Doyoung yang meletakkan itu di meja dekat kasurnya.
"C'mon babe, saya ingin memeluk mu " balas Taeil yang tak ingin ditinggalkan.
" Tapi Tae aku harus buat sarapan untuk kamu dan Yangyang " lanjut Doyoung yang duduk di sebelahnya.
Taeil langsung bangun dan meletakkan kepalanya di bahu Doyoung, Doyoung sendiri paham mengapa Taeil melakukan itu.
" Kecapean ya? kalau gitu kamu tidur aja dulu ya? nanti aku samperin pas udah selesai masak " ujar Doyoung yang mengelus punggung Taeil.
" Baiklah dan jangan lama, saya menunggu mu " balas Taeil dan akhirnya memilih meminum obat itu dan tidur lagi.
Doyoung pun langsung memasak bubur saat itu, dia tahu jika Taeil tidak akan tidur hingga dia datang kesana nantinya.
Hingga setengah jam berlalu, Taeil merasa Doyoung terlalu lama disana dan akhirnya dia memilih menghampiri Doyoung.
Kepalanya masih sedikit pusing untungnya dia masih bisa melihat dengan jelas, dia berjalan pelan-pelan dan menuju dapur.
Doyoung yang tengah mengaduk bubur panas saat itu tak melihat Taeil yang sudah ada di belakangnya, Taeil berdiri di dekatnya.
" Babe? masih lama? " tanya Taeil saat itu membuat Doyoung kaget.
" Tae! ish sengaja deh bikin aku kaget, bentar lagi masak sih, kamu lapar? " tanya Doyoung balik kepadanya.
Dia menganggukkan kepala sebagai jawab dan langung memeluk Doyoung dengan erat, Taeil memeluknya dari belakang.
Doyoung sendiri kaget namun dia membiarkannya, Doyoung mengecek suhu tubuh Taeil kala itu, dan ternyata masih panas.
" Nanti suapin saya ya? " kata Taeil yang masih memeluknya erat.
" Iya-iya, tapi habis itu aku mau lihat Yangyang dulu " jawab Doyoung yang membalas pelukannya.
Tak lama makanan itu masak dan akhirnya Doyoung menyuapinya saat itu, selesai sarapan itu Taeil langsung kembali ke kamar dan Doyoung ke kamar Yangyang untuk melihatnya.
Ternyata Yangyang belum bangun, dia membiarkan pintu itu tak sepenuhnya terkunci dan berakhir balik ke kamarnya.
Taeil tak bekerja karena hari libur, Doyoung berharap jika mereka akan jalan-jalan keluar pada hari weekend ternyata Taeil sakit.
" Udah mendingan? " tanya Doyoung yang berjalan ke arah Taeil.
" Sedikit tapi pusing saya menjadi hilang setelah makan tadi " jawab Taeil yang menyenderkan badannya.
" Kok kamu bisa sakit? karena malam tadi ya? atau apa? " tanya Doyoung yang kepo, karena biasanya Taeil jarang sakit.
" Mungkin karena malam tadi, soalnya udara saat itu sangat dingin babe " balas Taeil yang menatapnya.
" Oh gitu, mending kamu tidur deh, dari tadi kamu ga tidur kan? " tebak Doyoung yang berhasil membuat Taeil tertawa.
" Haha iya, saya nungguin kamu dan ternyata kamu lama sekali " sahut Taeil yang tertawa.
" Kebiasaan! mending kamu tidur deh sekarang, nanti makin sakit badannya " ujar Doyoung yang kesal mendengarnya.
Akhirnya Taeil tidur juga, Doyoung menemaninya dan dia mengelus kepala Taeil dengan lembut supaya Taeil cepat tertidur.
" Babe.. " panggil Taeil pelan kala itu.
" Ya? " jawab Doyoung dengan singkat.
" I want your lips, can i get it? " tanya Taeil yang membuat Doyoung bingung mau menjawab apa.
Tapi akhirnya Doyoung memperbolehkannya, dia kasihan kepada Taeil yang panas tubuhnya belum berkurang sejak tadi.
Taeil langsung mencium bibir itu dengan lembut dan Doyoung membalasnya dengan lembut juga, keduanya terlarut dalam permainan bibir hangat itu.
Namun Doyoung selalu kehabisan nafas dibuat Taeil, akhirnya Taeil menyudahi itu dan mencubit pipi Doyoung dengan gemas.
" A-ahh Tae! ini sakitt " kata Doyoung yang meringis karena itu saja.
" Sorry babe tapi pipi mu selalu gembul, makannya seru jika mencubit pipi mu hingga merah " jawab Taeil tanpa rasa bersalah.
Doyoung menjadi kesal namun saat Taeil mengelus kepalanya, rasa kesalnya hilang begitu saja dan wajahnya menjadi merah.
" ASTAGAAA LAMA-LAMA GUE MASUK RS INI MAH, KIRA-KIRA ADA GA YA RS BUAT ORANG FALL IN LOVE?? " batin Doyoung yang menjadi benar-benar lemas sekujur tubuh karena itu saja.
Seperti yang diketahui jika Taeil bisa membaca isi hati dan pikiran seseorang, dia tahu apa yang Doyoung katakan kepada hatinya.
" Ngga ada sayang, mau kamu cari kemana juga ga akan ada " sahut Taeil dengan lembut.
Doyoung kaget dan dia baru ingat jika Taeil bisa membaca pikiran dan hati seseorang, dia merasa malu dan akhirnya memutuskan untuk menemani Taeil tidur lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Ficção AdolescenteINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...