Siang itu Winter berjalan di sebelah Yangyang yang dimana mereka sedang memakan makanan yg mereka beli.
Tapi ada yang mengikuti mereka hingga keluar dari sekolah, Winter sejujurnya merasa tak aman tapi dia kesulitan memberitahu kepada Yangyang.
Dia mengambil sebuah kertas kosong dan pena, lalu menuliskan "ayo pulang bang, ada yang ikutin kita" dan di berikan kepada Yangyang.
Yangyang membaca hal itu kaget dan dia langsung menggandeng tangan Winter, mereka berlari dan ternyata benar apa yang dikatakan oleh Winter.
Seseorang yang dibelakang mereka juga lari dengan cepat, Winter sebenarnya sudah kelelahan hingga Yangyang menggendongnya untuk sampai ke rumah mereka yang seharusnya sudah dekat.
" Tahan dek, bentar lagi kita nyampai di rumah " kata Yangyang yang tahu jika Winter tak tenang sedari tadi.
Winter sendiri masih saja menatap seseorang yang mengikuti mereka itu, Yangyang masih saja berlari ke jalan gang yang sempit.
" Cepet bang, dia makin cepet buat ngejar kita " kata Winter yang takutnya bukan main.
Yangyang juga sudah tak kuat saat itu, hingga mereka berisitirahat sejenak karena orang tadi tak mengikuti mereka lagi.
Ternyata orang itu Nayeon, dia datang perlahan ke arah Yangyang dan Winter. Yangyang sendiri sudah waspada untuk melindungi Winter.
Winter benar-benar ketakutan, saking takutnya badannya bergetar hebat dan tak tenang sama sekali, Nayeon datang dengan senyum manisnya itu.
" Kalian anak dari Moon Taeil kan? " tanyanya dengan sopan.
" Apa urusan mu?! " balas Winter dengan tegas.
" Ayolah tenang saja, saya kenal dengan ayah kalian " jawab Nayeon lagi yang hendak mengelus kepala Winter.
Namun hal itu tak jadi karen Yangyang langsung menyingkirkan kepala Winter dengan cepat, Winter memang kesal karena itu tapi dia tak ingin di sentuh.
" Haha anak manis, jangan takut " ucapnya yang merayu Yangyang.
" Dasar gila! " ujar Yangyang yang mengajak Winter pergi dari sana.
Nayeon tak mengikuti mereka kali ini, tapi dia tersenyum melihatnya dan akhirnya pulang.
Mereka pun sampai di rumah, Winter yang masih ketakutan langsung membuka sepatunya dan memeluk Doyoung dengan erat.
" Kenapa? ada yang membuat kamu terganggu? " tanya Doyoung yang mengelus kepala Winter.
" T-tadi ada yang ikutin kami bun.. Winter takut... " lirihnya yang memeluk erat.
Yangyang juga menjadi takut akan hal itu, Taeil sendiri memang belum pulang saat itu dan Doyoung langsung bertanya kepada Yangyang.
" Kalian berdua kenapa? " tanya Doyoung kepada Yangyang.
" Kita tadi di ikutin sama cewe yang ga dikenal tapi dia kenal sama daddy " jelas Yangyang yang menjawab pertanyaan Doyoung.
Doyoung terdiam dan tahu siapa pelakunya, dia tak ingin membicarakan hal ini kepada Taeil sebenarnya tapi dia takut jika Nayeon melukai kedua anaknya.
" Gini aja kalian berdua ke kamar masing-masing terus makan siang ya? " ujar Doyoung akhirnya kepada mereka berdua.
Yangyang dan Winter pun menyetujuinya, mereka pergi ke kamar untuk mengganti baju sedangkan Doyoung yang menjadi khawatir kali ini.
Dia mengambil hpnya itu dan membuka isi chatnya dengan Taeil, dia ingin memberitahukan hal tadi tapi takut jika Taeil lah benar-benar khawatir.
" Tae? masih banyak kerjaannya? "
" Sebentar lagi saya pulang, ada apa? "
" Come back, Nayeon udah main ke anak-anak "
Saat Taeil membaca pesan itu, dia benar-benar marah sekali karena Nayeon menyentuh kedua anaknya kala itu.
Dia pun memanggil sekretarisnya untuk mencari keberadaan Nayeon, tak membutuhkan waktu yang lama sekretaris itu langsung dapat.
Taeil pergi ke tempat tinggal Nayeon seorang diri tanpa membawa apapun, benar-benar tangan kosong.
Sesampainya di sana dia langsung menendang pintu itu dengan kuat, Nayeon kaget tapi dia langsung senang saat melihat Taeil waktu itu.
" Hi babe, ada apa? " sapa Nayeon tanpa rasa bersalah sedikitpun.
" Shut up bit*h, kau apakan anak ku? " tanya Taeil dengan tegas.
" Ayolah aku hanya ingin bertemu dengan mereka " balasnya dengan senyum.
Taeil langsung mencekik leher Nayeon, ingin rasanya ia banting namun dia tak ingin membunuh orang.
Nayeon sendiri meminta di lepaskan karena kesulitan bernafas hingga wajahnya benar-benar merah, Taeil melepaskannya tapi dia langsung meninjunya dengan keras.
Hal itu membuat Nayeon terjatuh, bibir dan hidungnya berdarah dan Taeil mengancam Nayeon saat itu.
" Sekali lagi kau usik keluarga ku, aku tak segan-segan membawa mu ke pihak berwajib. " ujarnya dengan tegas membuat Nayeon ketakutan.
Taeil pun pergi dari sana dengan amarah yang belum turun, dia sudah muak dengan tingkah laku Nayeon sejujurnya.
Taeil pun menelepon seseorang yang akan bertanggung jawab atas kediamannya, jadi rumahnya akan banyak pengawal dan supir pribadi untuk mengantarkan kedua anaknya itu.
Dia sampai di rumah dengan keadaan yang sama, Doyoung sadar jika Taeil marah dia langsung menghampiri Taeil.
" Kenapa? kok kesal :( " tanya Doyoung dengan pout.
" Tidak sayang, tidak ada apa-apa " jelas Taeil dengan senyumnya.
" Beneran? aku tahu kamu lagi sembunyikan sesuatu " lanjut Doyoung yang merapikan rambut Taeil yang sedikit acak-acakan.
" Tidak ada apa-apa, saya tak menyembunyikan sesuatu " ujar Taeil yang membuat Doyoung percaya akhirnya.
Dia tak ingin hal ini di ketahui oleh Doyoung, akhirnya mereka sekeluarga makan siang bersama dan cerita akan hal tadi.
Setelahnya Taeil duduk di depan tv untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai, Doyoung datang sambil membawakan segelas teh panas.
Winter juga turun saat itu karena dia ingin bertanya sesuatu kepada Doyoung, dan duduk di sebelah Taeil dengan sedikit sedih.
" Daddy? tahu jawabannya ga? " tanya Winter yang menunjukkan salah satu soal kepada Taeil.
Taeil membaca seksama akan soal itu, dan dia tahu lalu menjelaskannya kepada Winter secara pelan-pelan agar paham.
Doyoung sendiri pergi ke atas sambil membawakan minuman dingin serta kue kecil, dia paham jika Yangyang belajar.
" Tok-tok.. " suara ketukan pintu membuat Yangyang menoleh dan membukanya.
" Nih makan dulu, jangan lupa break bentar dari belajarnya " kata Doyoung yang meletakkan itu di meja belajar Yangyang.
" Iya bunaa " balas Yangyang dengan senyumnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Novela JuvenilINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...