Doyoung menunggu Taeil saat itu, dia merasa bingung mengapa Taeil belum pulang juga, dan jam itu sudah lewat dari jam pulang biasanya.
Biasanya Taeil akan pulang jam 19 atau 20 malam, tapi ini sudah 20.30 malam dan belum pulang juga, jujur saja Doyoung sedikit khawatir.
" Tae? kamu dimana? kok belum pulang? " tanya Doyoung dalam chat mereka.
" Maaf, saya mendadak lembur babe "
Doyoung yang membaca pesan itu sedikit tenang, tapi dia merasa bahwa dia merindukan Taeil untuk kali ini, yang menjadi halangan hanya lembur saja.
" Gue bilang kangen gpp kan? " tanya dia seorang diri kala itu.
Yangyang sudah tertidur sejak sore tadi karena kelelahan bermain di luar dengan Doyoung, Doyoung duduk di sofa dan memandang hpnya itu.
Dia kangen tapi tak berani mengatakannya, dia mencoba untuk menghilangkan rasa itu namun tak bisa sama sekali.
" Please i really miss you now.. " batin Doyoung yang menghembuskan nafas beratnya itu.
Dia memilih menonton televisi supaya rasa bosannya juga hilang, tetap saja acara televisi malam itu tak ada yang menyenangkan sama sekali baginya.
Dia menjadi termenung dan tatapannya kosong saat itu, Taeil sendiri mempercepat kerjaannya, dia tak menyukai yang namanya lembur.
" Lost myself in time because i can only imagine your face " ujarnya yang benar-benar pusing saat itu.
Doyoung merasa hampa seketika, dia benar-benar merindukan Taeil saat itu.
" Tae? masih lama? " tanya Doyoung akhirnya.
" Why? r u need something? "
" Ngga sih, aku cuman nanya aja "
" R u sure that? tell me Doy. "
" I really miss you, can you back to home? " tanya Doyoung yang langsung mematikan hpnya itu.
Dia nyaris tak percaya jika dia sendiri yang akan membuat seperti itu, tiba-tiba saja dia teringat tentang dia ciuman hangat dengan Taeil kemarin.
" Astaga kok kepikiran itu sih?! " ujarnya yang mencoba melupakan hal itu.
Semakin dia mencoba melupakannya, semakin terbayang di kepalanya dan itu membuatnya pusing sekali.
Taeil sendiri yang membaca pesan itu langsung pulang, dia lebih memilih mengerjakannya di rumah dan juga saat itu sudah pukul 22.35 malam.
Taeil membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, dia juga merindukan Doyoung saat itu namun dia menahan rasa rindunya itu karena pekerjaannya sendiri.
Taeil sampai di rumah, dia membuka sepatunya dan menghampiri Doyoung. Mereka berdua langsung berpelukan saat itu apalagi Doyoung yang menunggunya sedari tadi.
" Sorry jika saya terlalu lama dan saya terpaksa lembur sebentar sayang " ujar Taeil dengan lembut di dekat telinga Doyoung.
" Iya gpp kok, aku paham " jawab Doyoung dengan cepat.
Mereka masih berpelukan saat itu, entah mengapa Doyoung ingin selalu seperti itu, setiap jam kalau bisa.
Akhirnya mereka melepaskan pelukan itu, saling menggenggam tangan satu sama lain layaknya pasangan dinner.
" Nothing's gonna change my love for you " kata Doyoung dengan lembut membuat senyum Taeil terukir.
Hal itu juga membuat senyum milik Doyoung terukir dengan indah, mereka berdua menjadi tertawa bersama malam itu.
" Tae? aku ke kamar bentar ya? " tanya Doyoung yang meminta izin kepada Taeil.
" Iya " balas Taeil dengan singkat.
Doyoung pergi ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan baju haram (wkwk), dia memakai kemeja oversize milik Taeil, celana pendek berwarna putih.
Taeil yang saat itu sedang melipat lengan bajunya langsung meneguk ludahnya sendiri, saking kagetnya melihat penampilan Doyoung yang menuruni anak tangga.
" Oh f*ck, why u so sexy now? " batin Taeil yang hampir kehilangan akal sehatnya karena itu saja.
Doyoung berlari kecil dan menghampirinya, dia duduk di pangkuan Taeil saat itu dan mengelus dada Taeil dari luar.
( Mainin aja imajinasi nya gpp kok ) - author
" Kamu udah makan? " tanya Doyoung dengan basa basi.
" Belum, kenapa emangnya? " jawab Taeil dengan santai.
" Mau makan aku ga? " tanya Doyoung lagi dengan suara pelan.
" Ayo kalau soal itu, saya ga akan nolak cantik " ujar Taeil dengan lembut.
Doyoung langsung mencium bibirnya saat itu, Taeil membalasnya sambil mengelus badan ramping milik Doyoung.
Doyoung melumat bibirnya dan Taeil juga membalas itu, hingga Taeil sendiri yang turun ke leher Doyoung dan membuat banyak tanda disana.
" U-uhh Tae... " lenguh Doyoung yang mengalungkan tangannya di leher Taeil dan mendongakkan kepalanya ke atas.
Taeil menahan pinggang ramping Doyoung saat itu, dia membuat benar-benar banyak tanda dibanding biasanya.
Doyoung terus saja melenguh, dan akhirnya Doyoung membuka bajunya sendiri, Taeil yang melihatnya langsung memainkan nipple milik Doyoung saat itu.
Doyoung mendesah bukan melenguh seperti tadi, desahan Doyoung itu membuat Taeil menjadi semangat, dia melahap dada Doyoung dengan sedikit kasar saat itu.
Hingga akhirnya turun ke bawah, Doyoung membuka bawahannya dan dia tidur di sofa saat itu, Taeil mengelus lembut milik Doyoung saat itu.
" A-anghh.. " desah Doyoung yang tak sengaja saat itu.
" Shut up, jangan berisik. " ujar Taeil dengan deep voicenya.
Taeil membuka semua atasan dan bawahannya, hingga terlihat miliknya yang sudah tegang saat itu, hal itu membuat Doyoung meneguk ludahnya secara cepat.
Taeil memasukkan itu perlahan-lahan dan Doyoung menjadi kesakitan karena miliknya benar-benar kering, Taeil memulai itu dengan tempo pelan awalnya.
Taeil memainkannya sambil mencium bibir Doyoung saat itu, mereka melakukan lumatan kasar kala itu yang membuat nafas Doyoung habis.
Doyoung terus saja mendesah selesai ciuman tadi, makin lama tempo permainan Taeil sendiri semakin naik yang membuat Doyoung kesakitan.
Taeil menumbuk prostat milik Doyoung saat itu, dia tak kuat jika itu mengenainya, saat tak sengaja mengenainya dia langsung memeluk Doyoung saat itu.
" A-ahh Tae.. s-shh... " desahnya yang terputus-putus saat itu.
Taeil semakin mempercepat permainan itu membuat Doyoung menjadi meringis saking kasarnya, Taeil melahap tubuh Doyoung dengan kasar saat itu.
" T-tae.. " lenguh Doyoung yang benar-benar keringatan karena itu saja.
" Moan my name, little rabbit " balas Taeil yang membuat Doyoung menurutinya.
Hingga 4 jam lebih mereka melakukan itu, bisa dibilang hingga jam 02.15 saat itu, akhirnya Taeil menyudahi permainan itu.
Doyoung benar-benar kelelahan hingga dia tak sanggup untuk bangun dari tidurnya itu, dia sudah keluar berkali-kali yang membuat banyak cairan yang bertumpahan di kasur itu.
Taeil mengeluarkan cairannya di dalam hingga lebih dari tiga kali, Taeil memakai baju dan celananya lalu menggendong Doyoung ke kamar saat itu.
Doyoung benar-benar kelelahan hingga dia tak ingin membuka matanya, miliknya sedikit luka karena permainan tadi dan untungnya Taeil tak menyuruh dia mengulum itu.
Taeil menidurkan Doyoung di kasur, Taeil mengganti bajunya lagi dan membersihkan tubuhnya, lalu tidur bersama Doyoung yang tertidur pulas.
" Sorry for that, tapi kamu yang memancing diri ku sayang " bisik Taeil yang akhirnya memilih memeluk Doyoung dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Ficção AdolescenteINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...