Halo!! siapa yang nunggu bab terakhir dari buku ini?? hayoo?? buku ini bakalan aku jadiin happy end ges, jangan sedih ya meskipun buku ini udah tamat atau berakhir!!
I hope u still read my book all!! loving u!
Malam itu Winter mencari Doyoung yang ternyata ada di dapur saat itu, dia tengah memasak makan malam.
" Bunn " panggil Winter yang berlari menuju Doyoung.
" Kak jangan lari-lari, ntar jatuh lagi " ujar Doyoung yang memperingatinya.
Tetapi Winter mendengarnya saat itu, dia langsung berjalan pelan dan menghampiri Doyoung akhirnya.
" Kenapa kamu manggil buna? " tanya Doyoung yang kepo.
" Aku mau bisla kalau nanti malam ada pertemuan seluruh orang tua siswa di hotel gitu, sekalian ambil piagam juga deh kyk nya " jelas Winter panjang lebar saat itu.
" Oh iya? jam berapa? " tanya Doyoung yang masih sibuk memasak.
" jam 8 malam nanti bunn, perginya sama daddy ya? kan mau ngambil piagam " jelas Winter lagi dengan senyum kala itu.
" Iya nanti buna bilangin, emang kamu ikut apa? " tanya Doyoung lagi kepada Winter.
" Gatau deh bun, aku lupa soalnya lombanya berlangsung pas buna di rumah sakit " lanjut Winter yang mencoba mengingat-ingat akan hal itu.
" Iya deh nanti buna sampaikan, oh iya ini udah selesai semua tolong pindahin ke piring atau mangkuk ya " ujar Doyoung akhirnya.
Winter hanya menggangguk dan melakukannya, Doyoung sendiri mencuci tangannya dan pergi ke kamar mereka.
Dia membuka pintu kamar itu perlahan-lahan dan melihat Taeil yang masih bekerja saat itu, namun Taeil tak memakai kacamata kali ini.
Hal itu membuat Doyoung heran karena biasanya Taeil akan memakai kacamatanya itu, Doyoung pun menghampirinya.
" Tae? masih banyak? " tanya Doyoung pelan kepada Taeil saat itu.
" Sebentar lagi juga selesai babe, ada apa? " tanya Taeil balik yang menoleh ke arahnya.
" Nanti ada pertemuan orang tua murid gitu sama ngambil piagam kata Winter, kamu bisa kan? " jelas Doyoung yang mulai duduk di sebelahnya.
" Tentu, jam berapa? " tanya Taeil yang masih melihat ke arah Doyoung waktu itu.
" Jam 8 malam ini, ayo makan dulu dan liat mata kamu tuh udah mulai bengkak lagi " lanjut Doyoung yang melihat wajah Taeil.
" Maaf babe, tetapi kerjaan begitu banyak sekali belakangan ini " sahut Taeil yang menjelaskan juga.
" Iya-iya nanti aku kasih krim nya, ayo makan dulu " ajak Doyoung dan Taeil pun menurutinya.
Mereka semua pun makan malam sambil bercanda saat itu, akhirnya Winter ingat dia pernah ikut lomba apa saja.
" Bun! aku inget aku ikut apa aja " ujar Winter tiba-tiba.
" Ikut apa aja? " tanya Taeil yang ingin tahu.
" Lomba ngerjain matematika dan sains antar sekolah itu dapet juara 2 katanya, terus ikut lomba nyanyi sama dance solo antar sekolah juga dan aku dapet juara 1 " jelas Winter panjang lebar.
" Gue juga dapat kali, kgk lo doang " sahut Yangyang yang julid.
" Bagus deh nanti tingkatkan lagi ya? kalau kamu dapet apa? " tanya Doyoung ke Yangyang.
" Lomba baca text bahasa luar dengan cepat dapet juara 3 waktu itu, terus lomba debat bahasa inggris dapet juara 2 " balas Yangyang yang mengingatnya.
" Daddy senang melihat kalian bisa prestasi, tingkatkan karena masih banyak yang lebih di atas kalian berdua " timpal Taeil yang menyimak sedari tadi.
" Ya karena kalian dapet juara, buna kasih kalian berdua permintaan tapi cuman 2 aja tiap orang " kata Doyoung yang memberikan mereka hadiah.
" Aku mau beli buku sama skincare hwhe " cengir Winter dengan cepat.
Taeil dan Doyoung hanya tertawa kecil melihatnya, sedangkan Yangyang hanya ingin sepatu dan uang saja.
" Nanti buna belikan, jaga rumah dan jangan kemana-mana " ujar Doyoung yang memperingatkan mereka.
Makan malam pun telah usai, Doyoung dan Winter membereskannya tetapi Taeil dengan Yangyang juga membantu mereka.
( Siapa yang mau keluarga kayak gini?? akuu )
Setelah itu semua Taeil dan Doyoung pun kembali ke kamar mereka untuk bersiap-siap, Doyoung juga memberikan krim di mata Taeil sebelum mereka pergi.
" Dingin kan krim nya? " tanya Doyoung yang sudah selesai memberikan krim itu.
" Iya babe, sekalian pasang dasi saya ya? " lanjut Taeil yang membuat Doyoung harus melakukannya.
Doyoung pun memasang dasi Taeil saat itu, dengan cepat Taeil mencium bibir Doyoung yang masih memasangkan dia dasi padahal.
Doyoung pun menyelesaikan memasang dasi itu dan membalas ciuman itu dengan hangat, tetapi itu tak lama karena Doyoung kehabisan nafas.
" Sorry babe, but I'm miss your lips " bisik Taeil yang membuat Doyoung kesal.
" Iya-iya " ujar Doyoung akhirnya.
Sesudah mereka bersiap-siap, mereka pun pergi dan kedua anaknya menjaga rumah itu serta tidak kemana-mana.
Winter telah memberikan nama hotel itu melalui pesan kepada Taeil, jadi mereka langsung pergi ke hotel itu dan ternyata mereka ada orang yang di tunggu-tunggu.
Karena apa? Winter dan Yangyang memiliki iq yang tinggi membuat beberapa orang tua murid lain sangat heran mendengarnya.
Doyoung dan Taeil menerima piagam itu yang ternyata bukan 4 namun lebih, Doyoung sejujurnya kaget karena kedua anaknya tak menjelaskan hal ini.
" Tae, ini semua atas nama Winter sama Yangyang loh " bisik Doyoung pelan setelah menerima piagam itu.
" Iya saya juga terkejut sayang, tetapi itu bagus bukan? " tanya Taeil yang membuat Doyoung mengangguk.
" Bener kok, tapi ini banyak banget " lanjut Doyoung yang masih kaget.
" Saya juga tak mendapatkan sebanyak ini dulunya " lanjut Taeil yang memang masih terkejut.
Mereka benar-benar masih terkejut hingga acara itu selesai, mereka pun membelikan apa yang anak mereka minta namun lebih dari permintaan mereka tadi.
Semuanya sudah selesai dan mereka kembali ke rumah sambil membawa es krim saat itu, Winter menyambut mereka dengan hangat.
" Mana piagam nya bun?? " tanya Winter yang kepo.
Doyoung pun memberikan semua piagam itu, Winter pun mengingatnya jika dia pernah ikut lomba lainnya saat itu.
" Hehe maaf bun baru ngasih tau kalau Winter pernah ikut yang lain juga " lanjut Winter dengan cengirnya.
Doyoung pun memaafkannya, dan Yangyang juga baru mengingatnya lalu menerima hadiah mereka dan sejujurnya Winter dan Yangyang merasa heran.
" Bun? punya aku kok banyak banget?? " tanya Winter kepada Doyoung.
" Itu sama dengan piagam kalian dapetin loh, makanya buna kasih lebih " lanjut Doyoung yang mendengarnya.
Taeil juga mengangguk sebagai jawabannya dan mereka berdua sangat senang, tetapi memang di kamar Winter dan Yangyang sudah lumayan banyak piagam tentang lomba apa saja waktu itu.
Tetapi mereka tak memberi tahunya kepada kedua orang tuanya saat itu, dan mereka pun makan es krim bersama malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Novela JuvenilINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...