Sound track in this bab? Thank You For Loving Me dan This Ain't A Love Song - Bon Jovi.
" Babe? sebentar lagi saya mau pulang, apa kamu mau titip sesuatu? "
Itu pesan dari Taeil yang masuk ke hp Doyoung saat itu, sontak Doyoung langsung membacanya dan dia memikirkan mau apa.
" Gatau mau nitip apa, terserah kamu deh beli apa aja juga boleh asal jangan banyak-banyak " balas Doyoung akhirnya.
Sejujurnya setelah Taeil membaca pesan itu, dia langsung merasa sedikit aneh akan hal itu dan mencoba menebak dia ingin memberikan apa.
Hampir semua kesukaan Doyoung telah ia berikan termasuk bunga mawar putih yang wanginya selalu semerbak.
" Ayolah aku harus memberikan apa kepadanya? " tanyanya sendiri yang benar-benar bingung.
Taeil sendiri sedang berada di parkiran kantornya, dia ingin pulang dan berencana membawa sesuatu untuk Doyoung.
Ternyata dia yang menjadi bingung, benar-benar bingung karena tak tahu harus memberikan apa kepada Doyoung nantinya.
Akhirnya dia pergi ke sebuah toko perhiasan dan membeli salah satu perhiasaan disana, tak lupa memberikan sebuah note di dalamnya.
Taeil juga membelikan hadiah kepada anak-anaknya itu, namun dia hanya membeli mainan saja karena dia tahu mainan anaknya tak terlalu banyak.
Dan akhirnya dia pulang ke rumahnya, Doyoung menyambutnya dengan hangat seperti biasanya saat itu.
Taeil membawa dua paperbag yang lumayan besar dan sebenarnya Doyoung kepo akan hal itu namun dia tak jadi melihatnya, karena takut Taeil akan marah nantinya.
Padahal dia sendiri tahu jika suaminya jarang marah tapi tetap saja dia takut jika suaminya itu marah, makanya dia tak jadi membukanya.
" Babe? this gift for u " kata Taeil yang memberikan salah satu paperbag.
" Terus satu lagi buat siapa? " celetuk Doyoung yang melihatnya.
" Untuk anak-anak sayang, tak mungkin saya membelikan sesuatu untuk mu dan mereka tidak " jelas Taeil yang tersenyum karena itu saja.
Doyoung tak menjawabnya namun dia membalas senyuman itu, Taeil masuk ke kamar dan mengganti bajunya di kamar mandi.
Doyoung membuka isi paperbag itu dam sejujurnya dia kaget, nyaris tak percaya jika isinya sebuah perhiasan yang benar-benar indah.
Taeil ternyata membelikan dia sebuah kalung yang berwarna emas dengan mainan mawar putih, ternyata Taeil mendapatkan salah satu barang free yaitu sebuah gelang yang benar-benar cantik.
Doyoung hampir menangis saat itu, Taeil langsung menghampirinya dan dia membisikkan sesuatu di telinga Doyoung yang membuat dia tersenyum lagi.
" Jangan nangis babe, itu untuk mu dan terimakasih sudah bertahan sejauh ini dengan saya ya? " ucap Taeil yang duduk di depannya.
Doyoung tak menjawab lagi, dia langsung memeluk badan Taeil dengan eratnya dan Taeil hanya bisa tertawa karena hal itu.
Doyoung menangis dalam dekapannya, dia benar-benar merasa bahwa dia paling beruntung mendapatkan suami seperti Taeil.
Taeil benar-benar baik kepadanya dan wajah Doyoung benar-benar menjadi merah termasuk hidungnya itu.
" Jangan menangis lagi, tak ada gunanya kamu tangisi babe, saya benar-benar berterima kasih sekali kepada mu " lanjut Taeil dengan lembut membuat air mata Doyoung turun lagi.
(Maap ges, author ya juga ikutan mau nangis pas bacanya hwhe )
" Makasih ya? aku ga nyangka kalau kamu bakalan ngasih ini untuk aku " ucap Doyoung yang akhirnya berbicara.
Taeil menangkup pipi gembul Doyoung, dia menjadi pilek karena menangis saja dan matanya sedikit bengkak.
" Babe? kamu sebelumnya habis menangis? mengapa mata mu bengkak? " tanya Taeil yang baru menyadarinya.
" A-ah iya tadi hehe, maaf ya kalau aku cengeng " jelas Doyoung yang baru ingat jika sebelumnya dia habis menangis.
Tak lama Doyoung membaca sebuah note yang ada di dalam perhiasan itu, senyum manisnya terlukis begitu saja tanpa sebab.
Dia benar-benar tak menyangka bahwa Taeil bisa semanis itu, dia memeluk Taeil untuk kedua kalinya dengan erat.
" Maaf hanya itu yang bisa saya berikan untuk mu " ujar Taeil yang membuat Doyoung kaget.
" Hah? nouu kamu udah ngasih banyak sama akuu, seharusnya aku yang benar-benar berterima kasih banget sama kamu " lanjut Doyoung yang memainkan pipi Taeil.
" What I have ever given to u, it's not just a gift dear, u are truly beautiful like an angel " bisik Taeil yang membuat Doyoung salah tingkah saking manisnya.
Taeil sadar akan hal itu, dia sengaja melakukan mengelus kepala Doyoung lagi dan Doyoung tertawa juga akhirnya.
" Jadi jangan nangis ya? saya still here with u darl " sahut Taeil yang membuat Doyoung terharu bukan main.
" Thank you for loving me Tae! " serunya dengan gummy smile.
" Iya sama-sama sayang and thanks too for loving me " lanjut Taeil yang melihatkan senyum miliknya.
Baru kali ini Doyoung melihat senyum manis milik Taeil, dia tak pernah melihat itu sebelumnya dan jarang Taeil memperlihatkannya.
Taeil mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Doyoung dengan lembut, jujur Doyoung kaget namun dia membalasnya.
Taeil hanya menciumnya saja tak lebih dari itu, jika bisa di seluruh hidupnya dia itu hanya ingin bersama Doyoung saja.
Dan mereka pun menyudahi ciuman itu, Taeil mengajak Doyoung untuk turun kebawah dan ternyata anaknya sedang bermain disana.
Mereka juga ikut bermain bersama anak-anaknya saat itu, terkadang Taeil menatap dalam ke arah Doyoung.
Dia tak bisa menyingkirkan seseorang dengan paras yang begitu indah dan cantik dari pikirannya, setiap hari dia terbayang-bayang akan paras cantiknya Doyoung apalagi senyuman manisnya itu.
" U so beautiful babe, I'm really thankful u came into my life " batin Taeil dengan senyumnya.
Doyoung yang sadar jika dia ditatap oleh Taeil, dia langsung melihat ke arah Taeil dengan begitu polosnya yang membuat Taeil tertawa.
" Kenapa? kok ketawa?? " tanya Doyoung yang menatap Taeil.
" Tidak kamu hanya lucu babe, always lucu in my eyes " jelas Taeil yang masih tertawa sejujurnya.
" Huh! kirain apaan tadi " lanjut Doyoung dengan gemas membuat Taeil harus menahan tangannya yang ingin mencubit pipi Doyoung.
Doyoung sengaja melakukan itu dan akhirnya dia tertawa juga melihat sikap Taeil saat itu, dia ingin pergi ke suatu tempat namun tidak sekarang.
" Tae? kita bisa pergi kan? " tanya Doyoung yang baru mengingat sesuatu.
" Pergi kemana sayang? " tanya Taeil balik yang menatapnya.
" Besok deh aku kasih tau, kalau pergi sekarang kayaknya ga mungkin soalnya tempatnya lumayan jauh dari rumah " jelas Doyoung yang mengingat tempat itu.
" Baiklah besok katakan saja kamu mau kemana, tapi yang benar jangan yang tidak-tidak oke? " tanya Taeil yang memperingatkannya.
" Okeyy " jawab Doyoung dengan gemas lagi akhirnya.
Taeil hanya bisa menahan dirinya, sejujurnya dia sudah tak kuat melihat hal itu apalagi Doyoung terkadang tak sengaja melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]
Fiksi RemajaINI BUKU AKU YANG FIRST TENTANG ILYOUNG, I HOPE YOU LIKE AND ENJOY READ THIS BOOK GUYS. Doyoung terpaksa menikahi seorang lelaki yang lebih tuanya darinya karena keluarganya bangkrut dan membutuhkan banyak dana atau uang untuk perusahaan mereka. Doy...