Bab 96 : I'll Be There For You.

248 24 0
                                    

Pagi itu Doyoung tak bisa bergerak sama sekali, namun Taeil masih tertidur karena hal semalam itu.

" A-ahh... " ujar Doyoung pelan ketika mencoba menggerakkan badannya.

Badannya benar-benar lengket kala itu dan dia meringis karena kesakitan, tak lama Taeil pun terbangun dari tidurnya itu.

" What's wrong babe? " tanya Taeil yang menghapus air mata di wajah Doyoung.

" Badan aku sakit hueeee " balas Doyoung yang langsung menangis saat itu.

Taeil memeluknya erat dan bermaksud supaya tangisan Doyoung itu mereda jadinya, namun salah Doyoung malah tak bisa nafas karena hal itu.

" Huh Tae!!! lepasinn " kata Doyoung yang memberontak.

Taeil yang mendengarnya pun melepaskan pelukan itu, Doyoung mengatakan jika seluruh badannya sakit karena ulah Taeil.

" Badan aku sakit semua karena kamu tauu " ucapnya yang kesal kepada Taeil.

" Maaf babe, tetapi kamu kan yang memancing duluan? " tanya Taeil yang membuat Doyoung hanya bisa mengangguk akhirnya.

" Mau diantar ke kamar mandi? " tawar Taeil dan Doyoung langsung menganggukkan kepalanya.

Taeil menggendong badan Doyoung dan meletakkannya di dalam bathtub saat itu, Taeil sendiri juga ikut berendam dengan Doyoung.

" Loh? bukannya kamu mau cuci muka? " tanya Doyoung yang heran.

" Sebenarnya iya tapi itu bisa nanti bukan? saya hanya ingin berendam dengan mu " jawab Taeil dengan santai.

" Cuman berendam kan? ga ngelakuin apa-apa kan? awas bikin hal aneh-aneh, ntar aku suruh kamu tidur di luar " lanjut Doyoung yang mengancam akan hal itu kepada Taeil.

" Tidak sayang, mungkin akan memakan tubuh mu lagi? " tanya Taeil yang langsung mendapat pukulan dari Doyoung.

" ENAK AJA! ngga, ga ada " timpal Doyoung setelah memukul badan Taeil.

" Haha saya hanya bercanda saja sayang " ujar Taeil yang tertawa akhirnya.

Mereka berendam sambil berbincang akan hal lainnya, sedangkan kedua anaknya heran mengapa kedua orang tuanya tak turun ke bawah.

" Bang? daddy sama buna mana? " tanya Winter yang heran kepada Yangyang saat itu.

" Gatau mungkin masih tidur kali, ntar juga turun " ujar Yangyang dengan cepat.

Mereka bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, mereka di antar oleh supir pribadi saat itu makannya mereka pergi duluan.

Setelah selesai berendam, Taeil membantu Doyoung untuk memakai bajunya dan langsung mencium bibir Doyoung saat itu.

Doyoung kala itu kaget namun dia tak bisa memberontak saat itu, dia kesulitan memberontak kala itu.

" Eumhh... " lenguh Doyoung yang tak kuat akan ciuman bibir kali ini.

Tetapi Taeil menahan tangan Doyoung ke atas, dia juga mencium seluruh leher Doyoung saat itu dan Doyoung hanya bisa pasrah.

Lehernya menjadi sakit lagi, dia hanya bisa mendongakkan kepalanya ke atas kala itu karena tak bisa kabur dari hadapan Taeil.

Doyoung meringis lagi meminta berhenti, dan Taeil pun berhenti saat itu juga namun Doyoung menjadi nangis kala itu.

" Saya minta maaf ya? " ujar Taeil yang mengelus pipi Doyoung dengan lembut.

" Gak, mending kamu tidur di kamar lain dan jangan kesini. " balas Doyoung yang langsung menutupi dirinya sendiri dengan selimut.

" Saya minta maaf babe " lanjut Taeil yang memeluk badan Doyoung dari belakang.

Tetapi Doyoung diam dan tak menjawabnya saat itu, Taeil pun tak memeluknya lagi namun dia tak meninggalkan Doyoung begitu saja.

" Jika saya tak ada disini atau pindah ke kamar lain, siapa yang akan membantu mu? " tanya Taeil yang berhasil membuat Doyoung tak jadi tidur lagi.

" A-aku bisa sendiri. " balas Doyoung yang buka suara akhirnya.

" Bukankah kamu tak bisa jalan babe? " tanya Taeil lagi yang berhasil membuat mulut Doyoung bungkam begitu saja.

Doyoung baru sadar jika dia tak bisa jalan karena hal semalam sejujurnya, Taeil tersenyum tipis dan mengatakan sesuatu.

" Jadi kamu masih mau menghukum saya? " tanya Taeil dengan santai kala itu kepada Doyoung yang masih saja terdiam akan hal tadi.

" Eum... " kata Doyoung yang menjadi ragu kala itu.

" I'm know this my apologies, but please forgive me babe " bisik Taeil dengan lembut membuat Doyoung bingung.

Akhirnya Doyoung memafaakan Taeil kala itu, dia paham jika Taeil akan meminta peluk darinya jika dia memberikan hukuman tadi kepada Taeil.

Doyoung berbalik dan memeluk badan Taeil dengan erat, Taeil hanya tersenyum dan mengelus kepala Doyoung dengan lembut.

" I'll be there for u babe, don't be mad to me " ujar Taeil yangmembuat Doyoung tersenyum

" Sorry tapi kamu selalu buat aku kesal " sahut Doyoung dengan cepat kala itu.

" Iya saya tau, tapi maaf ya? " tanya Taeil sekali lagi kepada Doyoung.

Doyoung hanya mengangguk sebagai jawabannya, lagi-lagi Taeil membisikkan sesuatu di telinga Doyoung saat itu.

" Words can't say what love can do, but i'll be there for u babe " bisikan Taeil yang membuat Doyoung tersenyum manis kala itu.

Mereka pun tidur dalam pelukan hangat tersebut, hari itu turun hujan deras sekali dan hal itu membuat tidur mereka berdua nyenyak.

Winter dan Yangyang belum pulang saat itu, meskipun di sekolah mereka juga hujan deras yang terkadang membuat para anak sekolah mengantuk.

" Lama banget pulang, bosen... " batin Winter yang benar-benar malas belajar jadinya.

Berbeda dengan kedua orang tuanya tadi yang masih tidur dalam pelukan masing-masing, dengan selimut tebal yang membuatnya merasa hangat.

" Tae.. " lirih Doyoung yang terbangun saat itu.

Tetapi Taeil tak mendengarnya karena masih tertidur saat itu, Doyoung memainkan pipi Taeil kala itu.

Taeil yang merasakannya langsung bangun dan bertanya kepada Doyoung kala itu, Doyoung terbangun karena merasa lapar.

" Why? " tanya Taeil dengan singkat.

" Aku laper, anterin ke bawah " balas Doyoung dengan cengirnya.

" Tetapi saya masih mengantuk babe "  lanjut Taeil yang benar-benar mengantuk.

" Ayo dong, aku laper banget " sahut Doyoung yang benar-benar kelaparan.

" Ada bayarannya jika kamu masih menginginkannya " ucap Taeil yang membuat Doyoung langsung bertanya balik.

" Apaa?? " tanya Doyoung yang benar-benar ingin mengetahuinya.

" Kiss dulu baru saya antarkan " jawab Taeil dengan santainya.

Doyoung langsung memukul kepala Taeil saat itu dan Taeil langsung mengelusnya, Doyoung menjadi kesal karena syarat tadi.

" Huh! tau gitu aku ga usah bangunin kamu " ujar Doyoung yang bersembunyi balik selimut itu.

Dia lebih baik memilih tidur daripada harus melakukan hal itu lagi, Taeil pun langsung masuk ke dalan selimut itu dan memeluknya.

" Maaf babe, saya hanya bercanda " kata Taeil yang memeluknya dengan erat.

" Ayo dong antarin, aku kelaparan " balas Doyoung yang masih tak menatapnya.

" Baiklah " lanjut Taeil yang mau mengantarnya akhirnya.

Taeil menggendong badan Doyoung itu dan mengantarnya ke dapur, Taeil pun mendudukkan Doyoung di atas meja makan.

Taeil memberikannya sepiring makanan dan memberikan kepada Doyoung, Doyoung memakannya dan menyuapi Taeil yang masih berdiri di depannya.

Sejujurnya agak susah menjelaskannya tapi kalau segitu aja kalian paham lah ya? hehe maaf deh.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang