Bab 46 : Cemburu Dengan Anak Sendiri.

778 39 0
                                    

Doyoung bangun sedikit telat dari biasanya, seluruh badannya terasa sakit dan dia menjadi tak bisa kemana-mana.

Taeil tak ada disampingnya, hal itu membuat dia bingung dan mencari Taeil namun tak ada gunanya karena dia sendiri tak bisa bangun karena ulah Taeil semalam.

" Gue pengen jalan woilah... tapi ini sakit banget dari yang biasanya " kata Doyoung yang hanya bisa melihat langit-langit kamarnya.

Ternyata Taeil sedang menemani Yangyang sarapan kala itu, dia lupa jika Doyoung masih ada di kamar dan beranggapan kalau Doyoung masih tidur.

Taeil mengatakan kepada Yangyang untuk tunggu disana sebentar, Taeil pun pergi ke kamar dan melihat Doyoung yang sudah bangun sedari tadi.

" Hai babe, baru bangun? " tanya Taeil yang menghampirinya.

" Hu'um, badan aku sakit semua tau " jawab Doyoung dengan sedikit kesal.

" Maaf, kamu mau ngapain sekarang? mandi atau makan? " tanya Taeil yang kini duduk di dekat Doyoung.

Tiba-tiba saja Doyoung bersin dan hidungnya menjadi merah, Taeil mengecek dahinya dan ternyata Doyoung demam.

" Pengen mandi tapi badan aku ga enak semua... " lanjut Doyoung dengan nada pelan.

" Saya antar kamu ke kamar mandi dan lap saja tubuh mu dengan air hangat " ujar Taeil akhirnya yang menggendong Doyoung ke bathtub.

Taeil menurunkan Doyoung pelan-pelan disana, dan meninggalkan Doyoung disana, Doyoung sendiri memilih berendam karena dia lumayan malas untuk mengelap tubuhnya.

Taeil kembali melihat Yangyang yang ternyata sudah selesai makan namun bekas nasinya ada dimana-mana, Taeil mengajak Yangyang untuk membersihkannya dan Yangyang juga sudah mandi terlebih dahulu.

Doyoung merasa kesulitan saat mandi namun dia tak enak memanggil Taeil, dia beranggapan jika Taeil sedang mengurus Yangyang saat itu.

" Ini susah banget sih ngambil nya, gue ga sampai " ujar Doyoung yang mencoba mengambil sabun namun dia tak sampai.

Taeil mengajak Yangyang ke kamarnya untuk bermain sendirian di kamar, dia kembali ke kamarnya dan membuka pintu kamar mandi itu.

Dia melihat Doyoung yang tengah kesusahan mengambil sabun cair, dia membantunya dan Doyoung hanya bisa nyengir karena itu saja.

" Sudah tahu kesusahan, kenapa tak memanggil saya saja? " tanya Taeil yang memberikan sabun itu kepadanya.

" Takutnya kamu lagi ngurus Yangyang, dia dimana? " tanya Doyoung balik kepada Taeil.

" Lagi main di kamarnya, kalau gitu saya tunggu di luar, panggil jika butuh sesuatu " ujar Taeil akhirnya yang meninggalkan Doyoung lagi.

Doyoung hanya mengangguk sebagai jawabannya, dia melanjutkan berendamnya itu sedangkan Taeil menunggunya di kasur.

Taeil juga sudah menyiapkan pakaian Doyoung untuk itu, dia paham jika Doyoung nantinya akan banyak tidur dibandingkan bangun.

Tak lama Doyoung selesai mandi, Doyoung memanggilnya dan Taeil langsung paham saat itu, dia menggendongnya.

Taeil membantu Doyoung memakai baju saat itu, dan akhirnya Doyoung memilih tidur lagi setelah mandi itu, dia tak ingin makan karena tak nafsu sama sekali.

" Kamu tak ingin sarapan? " tanya Taeil disebelahnya.

" Aku ga nafsu Tae " jawab Doyoung yang membelakangi Taeil.

" Makan sedikit saja, kamu tak ingin sakit kan? kalau begitu makan " lanjut Taeil yang pasrah mendengar jawaban Doyoung.

" Suapin tapi, aku males makan sendiri " sambung Doyoung dengan manja kala itu.

" Iya-iya kelinci bawel " ujar Taeil yang pergi mengambil makanan untuk Doyoung.

Kelinci bawel itu panggilan Taeil kepada Doyoung, karena Doyoung itu benar-benar bawel dan kadang juga kelakuannya seperti kelinci.

Sebelumnya Taeil mengecek kamar Yangyang yang masih main ternyata, dia meninggalkannya dan menuju ke dapur untuk membuat makanan itu.

Tak lama Yangyang mendatangi kamar Doyoung, ternyata pintu kamarnya dan pintu kamar Doyoung terbuka saat itu.

Yangyang menghampiri Doyoung yang lemas di kasur, tangan mungil milik Yangyang mengelus lembut tangan kanan Doyoung.

" Buna thenapa? " tanya Yangyang bingung melihat Doyoung.

" Ngga, buna lagi sakit aja kok " jawab Doyoung dengan senyumnya itu.

Yangyang ingin memeluk Doyoung saat itu namun dia tak bisa naik ke sana karena kasur Doyoung itu ketinggian.

Doyoung juga tak bisa membantunya, untungnya Taeil datang di waktu yang tepat, Taeil yang melihat itu langsung meletakkan nampan di meja dan membantu Yangyang naik ke kasurnya.

Yangyang langsung memeluk Doyoung saat itu, Yangyang ingin memeluk Doyoung terus menerus membuat Taeil bingung kali ini.

" Gimana caranya makan jika dia selalu memeluk mu? " tanya Taeil yang melihat Doyoung.

" Bawa sini, biar aku makan aja bareng Yangyang " balas Doyoung yang mendengar itu.

" Yang ada Yangyang yang menghabiskan makanan mu, bukan kamu yang makan jadinya babe " lanjut Taeil akhirnya mengambil nampan tadi dan memberikannya kepada Doyoung.

Doyoung makan saat itu dan perkataan Taeil benar jika Yangyang yang akan membantu menghabiskan makanannya.

Akhirnya sarapan itu habis, Taeil mengantar piring itu dan langsung mencucinya, hingga dia kembali lagi ke kamar.

Dia melihat Yangyang tertidur pulas di pelukan Doyoung kala itu, Taeil hanya bisa pasrah melihatnya dan memilih duduk di kasur dekat Yangyang.

" Dia masih memeluk mu erat Doy? " tanya Taeil dengan wajah masamnya.

Doyoung sedikit bingung melihat wajah Taeil kala itu, tapi akhirnya dia paham mengapa Taeil menjadi seperti itu.

" Iya masih, kenapa emangnya? " tanya Doyoung balik yang pura-pura tak tahu akan sifat Taeil.

" Tidak saya hanya bertanya saja " jawab Taeil akhirnya.

" Kamu cemburu ya? " tebak Doyoung yang membuat Taeil melihat ke arahnya lagi.

" Mana ada saya cemburu " balas Taeil dengan cepat.

" Jujur aja deh, aku tau kok wkwk " sahut Doyoung dengan tertawa kecil melihat itu.

" Baiklah saya katakan bahwa saya cemburu, saya mau juga " timpal Taeil yang kini berada di sebelah kiri Doyoung.

Doyoung tidur di tengah-tengah kasur itu, Yangyang di sebelah kanan dan Taeil di sebelah kirinya.

" Ga boleh cemburu tau, dia kan anak kamu " lanjut Doyoung yang memperingatkan Taeil.

" Ayolah kamu memeluknya begitu erat, lalu bagaimana dengan saya? " tanya Taeil yang merasa tak adil kepada Doyoung.

" Iya-iya nanti aku peluk erat " ujar Doyoung akhirnya.

Taeil ingin sekali mengecup bibir Doyoung saat itu, namun dia takut jika Yangyang terbangun saat mereka melakukan itu apalagi Doyoung yang marah jika di kecup secara tiba-tiba.

" Babe? bisa dapat kiss kan? " tanya Taeil yang duduk di depan Doyoung kali ini.

" Ngga ah, nanti Yangyang ngelihat lagi " balas Doyoung yang menolak kala itu.

" Ayolah dia masih tidur, sebentar saja " lanjut Taeil yang memohon kepada Doyoung.

Karena Doyoung merasa kasihan, dia pun memperbolehkannya dan Taeil langsung mengecup bibir manis milik Doyoung saat itu.

Mereka melakukan itu sedikit lama dan untungnya Yangyang tak bangun, Taeil juga melumat bibir pink itu dengan lembut dan akhirnya menyudahi itu karena takut jika Yangyang terbangun tiba-tiba.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang