Bab 2 : Cemburu.

4.4K 247 2
                                    

Saat menjemput Doyoung dari kampus tak sengaja Taeil melihatnya sedang kasmaran dengan pria lain, Taeil cemburu dan mencoba menahan semuanya agar tak ketahuan Doyoung sama sekali. Ada rasanya dimana dia ingin langsung menarik tangan Doyoung lalu membawanya ke rumah dengan rasa yang campur aduk.

Doyoung pun masuk ke dalam mobil dan melihat Taeil dengan wajahnya berwarna merah padam seketika, dia bingung namun dia menghiraukannya saja dan mereka pun pulang kerumah. Sesampainya di rumah sikap Taeil ke Doyoung berubah sejadi-jadinya.

" Ayo pulang, gue capek banget " ucap Doyoung begitu saja tanpa memperhatikan sedikit pun sikap Taeil yang berubah sejak tadi.

" Dia siapa? " tanya Taeil singkat dengan nada datar.

" Oh dia? dia temen gue namanya Jungwoo dan dia anak baik kok " jelas Doyoung yang senang karena Jungwoo mentraktirnya tadi.

" Oh " kata terakhir Taeil sebelum dia berjalan ke tempat lain.

Taeil pergi ke tempat yang mana bisa di akses oleh umur 18 tahun ke atas dan nama tempat itu adalah 'sex toys store' dan toko ini tersembunyi lalu cara masuk kesana menggunakan sebuah card yang ada tiga yaitu : silver ( pelanggan biasa ), hitam ( pelanggan kelas menengah ) dan emas ( pelanggan kelas atas atau vvip ).

Taeil pun ke sana dan menunjukkan card emas miliknya lalu membeli beberapa barang termasuk vibrator yang agak besar, dia berjalan ke arah mobil yang dimana Doyoung sudah tertidur karena Taeil yang terlalu lama disana.

Mereka pun pulang dan Taeil menggendong Doyoung pelan' agar dia tak bangun dan menidurkannya di ranjang, Taeil duduk sambil tersenyum lebar.

" Tunggu saja kelinci kecil, kau akan menjadi milik ku seorang. " ucap Taeil lalu pergi dari sana.

Hingga dua jam berlalu, Doyoung pun terbangun dari tidurnya dan mengambilkan hpnya untuk melihat jam berapa sekarang, ternyata sekarang jam 20.35 malam dan dia pun meminta tolong ke Taeil.

" Tae?? bisa ambilin minum ga?? kaki gue agak sakit soalnyaa " ucap Doyoung yang membuat Taeil langsung melihat ke arahnya.

" Yasudah tunggu sebentar " jawab Taeil lalu meninggalkan Doyoung di kamar itu dan turun ke dapur untuk mengambil segelas air putih.

Tiba-tiba pikiran nakal milik Taeil muncul untuk memasukkan obat perangs*ng ke dalam itu, Taeil pun memasukkannya lalu mengaduknya supaya cepat larut dan dia kembali.

" Maafkan aku jika harus memakai cara ini namun aku terlalu cemburu hingga nafsuku tak bisa ku tahan jika melihat mu dalam keadaan apapun " batin Taeil lalu memberikan air putih kepada Doyoung yang menunggunya sedari tadi.

Doyoung pun meminumnya hingga habis karena dia terlalu haus dan Taeil kembali melanjutkan pekerjaannya, tak lama Doyoung merasakan panas yang hebat dan dia pun mencari kipas namun gerahnya tak kunjung hilang saat dia terkena angin.

Taeil datang menghampirinya dan melihat Doyoung yang kepanasan sedari tadi, tiba-tiba Doyoung tak sengaja bertatapan dengan Taeil lalu menciumnya tanpa aba-aba.

Awalnya Taeil tak percaya jika Doyoung sendiri yang akan menciumnya namun dia tak perduli malah melanjutkan hal itu dengan hasrat yang tinggi.

" F*ck me daddyhh... " ucap Doyoung yang terengah-engah.

Tanpa ada jawaban Taeil langsung membuka semua baju miliknya dan membuka semua milik Doyoung tanpa ada helai benang tersisa di tubuhnya, Taeil mengelusnya dan tersenyum miring karena tubuh Doyoung sangatlah ramping, kulitnya putih dan nipple miliknya berwarna pink muda.

Taeil mencium bibir Doyoung dengan kasar dan Doyoung hampir tak bisa membalasnya, hingga Taeil membuat banyak sekali tanda merah di leher Doyoung dan Doyoung hanya bisa mendesah dan mendongakkan kepalanya.

" Akhh.. f*ck " kata Doyoung lagi-lagi yang tak tahan.

" Bahasa mu sayang, saya tau kamu tidak tahan " balas Taeil yang melihat sikap Doyoung tadi.

Tak lama Taeil mengambil penjepit untuk nipple Doyoung dan vibrator, dia pun memasangkannya dan Doyoung langsung kesakitan apalagi Taeil membuat temponya cepat hingga Doyoung berkali-kali mengangkat badannya karena sakit.

" Tae... udah please.. aku ga kuatt " kata Doyoung yang kehabisan nafas.

" Tidak dan maafkan saya namun ini adalah hukuman bagi mu karena sudah mendekati orang lain selain saya sayang. " jawab Taeil yang mengelus Doyoung dengan lembut.

Taeil pun menaikkan temponya menjadi mode kasar dan dia melahap bibir Doyoung agar tidak melenguh lagi.

" E-eunghh.. s-sakithh " sela Doyoung saat dia mengambil nafas.

Taeil pun mengeluarkan vibra itu dan langsung memasukkan miliknya tanpa pelumas sedikit pun, mata Doyoung yang tadinya sayu langsung terbelak karena ada yang masuk di hole miliknya. Dia pun melihat Taeil yang tersenyum miring dan pasrah karena tak bisa melakukan apapun.

Milik Taeil hampir mengenai sweet spot milik Doyoung namun dia memainkannya secara brutal dan Doyoung terus mendesah sedari tadi.

Taeil menyuruhnya untuk nungging dan Doyoung pun nurut, dia melanjutkan lagi sambil memukul pantatnya hingga kemerahan lalu ada luka-luka kecil namun mengeluarkan darah.

Doyoung sudah keluar berkali kali tetapi Taeil baru keluar dua kali saja sepanjang mereka bermain, Doyoung tak tahan hingga menjatuhkan badannya di lantai saat Taeil memainkannya lagi.

Doyoung hampir tak kuat hingga dia ingin pingsan namun Taeil mengubah gayanya dengan cara menempelkan Doyoung di dinding tersebut.

Mereka melanjutkan hal itu hingga malam tepatnya jam 19.20, Taeil pun berhenti dan menidurkan Doyoung yang memang kelelahan sedari tadi.

Dia pergi mandi lalu memasakkan makanan untuk Doyoung dan lanjut mengerjakan pekerjaannya itu, Taeil sendiri memiliki perusahaan yang bernama ' M.Taeil Corp. ' yang dia bangun dengan modal yang benar-benar sedikit hingga sekarang usahanya tak sia-sia karena mampu menyaingi perusahaan yang lainnnya seperti Jung Corp, Seo Corp dan Nakamoto Corp yang dimana sempat menduduki peringkat satu karena mereka memiliki saham yang benar' tinggi hingga nama perusahaan mereka berempat selalu masuk dalam majalah, koran, televisi dan lainnya.

Doyoung masih tertidur dengan pulas, hingga waktu menunjukkan pukul 03.15 dini hari dia terbangun karena kelaparan, tetapi dia tak berani sendirian dan Taeil menyadari bahwa Doyoung bangun dan melihatnya yang sedang mencoba duduk dengan cepat Taeil membantunya.

" Kok badan gue sakit semua? mana ga bisa gerakkin lagi " ucapnya seorang diri.

" Kamu lupa akan hal tadi karena terlalu kelelahan? " tanya Taeil balik sambil melihat ke arah Doyoung.

" Tunggu.. lo ambil keperawanan gue?! " sontak Doyoung yang baru menyadarinya.

" Hm begitu lah, tunggu disini saya akan bawain kamu makanan " ucap Taeil yang ingin pergi namun di tahan oleh Doyoung.

" Gendong. Sekalian gue mau minum juga jadi ga ngerepotin lo " kata Doyoung yang tak menatapnya sama sekali.

" Kamu pakai baju dahulu nanti saya bawa kamu ke dapur, saya siapkan dulu " jelasnya yang melihat ke arah Doyoung.

" Hm oke " balas Doyoung singkat.

Doyoung memakai baju yang telah disiapkan oleh Taeil tadinya, dia pun menunggu Taeil dan tak lama Taeil datang lalu menggendong Doyoung dengan hati' agar Doyoung tak marah.

Mereka berdua pun makan bersama dan Doyoung tak bisa marah lagi ke Taeil yang telah mengambil keperawanannya karena hal itu tak bisa di ulang lagi namun di sisi lain Taeil tersenyum karena bisa makan bersama Doyoung yang masih belum mencintainya meskipun sudah melakukan hubungan intim.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang