- Dokter Dan Rumah Sakit.

295 29 0
                                    

Keesokan harinya ternyata badan Doyoung menjadi melemah lagi, Taeil juga khawatir apalagi Winter yang masih bertanya-tanya apakah Doyoung terkena penyakit lain?

Yangyang juga menjadi ikut khawatir akan soal itu, Ten sendiri seorang dokter dan dia sedang dalam perjalanan ke rumah mereka.

Winter terus saja mengelus lembut tangan Doyoung yang kini tertidur pulas, dia benar-benar berharap tak akan ada yg terjadi kepada Doyoung.

" Buna.... buna bisa sembuh! " batin Winter yang benar-benar berdoa agar Doyoung sembuh.

Tak lama Ten datang ke sana, dia langsung diantar oleh Yangyang ke kamar itu dan Ten pun langsung memeriksanya.

" Bawa aja ke rumah sakit, demam dia ini udah terlalu tinggi banget " kata Ten setelah mengecek badannya.

" Seriusan? gue kira cuman demam biasa " lanjut Taeil yang benar-benar heran.

Ten memperlihatkan termometer tadi kepada Taeil, dan itu benar-benar tinggi sekali dan akhirnya mereka semua membawa Doyoung ke rumah sakit.

Doyoung masih tertidur saat itu dan dia belum bangun sampai sekali hingga mereka sampai di rumah sakit.

Winter menangis secara perlahan-lahan, tebakannya benar ternyata dan Ten paham akan hal itu sebenarnya.

" Gpp itu Win, buna kamu bisa sembuh " kata Ten yang mengelus lembut pundak Winter.

Winter masih saja menangis pelan, dia tak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh dan membasahi pipinya.

Doyoung pun di rawat disana dan dia masih saja tertidur, sejujurnya Ten curiga kalau Doyoung itu bukan tertidur.

" Doy? bangun udah sore ini " ucap Ten yang membangunkan Doyoung pelan.

Tetapi tak ada respon dari Doyoung, Ten terus menerus mencoba membangunkan Doyoung namun hasilnya tetap sama.

Taeil dan Yangyang masih mengurus keperluan Doyoung, sedangkan Winter juga membantu Ten untuk membangunkan Foto.

" Bun! bangun bun! " seru Winter yang tak terlalu kuat.

Sudah banyak cara dilakukan supaya Doyoung bangun namun tetap tak ada  hasilnya, hingga Ten memanggil salah satu dokter temannya saat itu.

Winter tiba-tiba saja terdiam dengan tatapan kosong, Ten juga sadar akan hal itu dan dia langsung menyadarkan Winter.

" Win, jangan melamun " ujar Ten yang menepuk pelan pundak Winter.

Winter tersadar dan langsung meminum air putih saat itu juga, Ten masih mencoba membangunkan Doyoung saat itu.

Dan Doyoung sadar akhirnya, Ten dan Winter bahagia melihat Doyoung yang tersadar dari tidurnya.

" G-gue dimana? " tanya Doyoung yang benar-benar tak paham dia seang ada dimana.

" Lo ada di rumah sakit Doy " jawab Ten yang mendengarnya.

Ten dan Doyoung mengobrol sebentar, Winter masih di luar untuk membeli sesuatudi supermarket saat itu.

Setelahnya dia kembali ke rumah sakit dan Ten juga langsung meminta pulang kerumah, Doyoung pun membiarkannya pulang.

" Buna... " lirih Winter yang melihat Doyoung dengan tatapan begitu dalam.

Doyoung melihat Winter sedih saat itu, dia tersenyum dan memanggil Winter dengan lembut akhrinya.

" Win? sini bentar " ujar Doyoung yang membuat Winter langsung menghampiri Doyoung.

" Iya? kenapa bun? " tanya Winter yang melihat ke arah Doyoung.

" Kamu jangan sedih terus, buna ga suka liatnya " jawab Doyoung yang mengelus lembut kepala Winter.

" My 🔞 + Possessive Husband " | Ilyoung. [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang