Arion Atharaska Cavandra, nama lengkap pria yang akhirnya Winona ketahui sebagai sepupu dari sang sahabat. Dia bersahabat dengan Kuanta sejak kecil, tetapi sama sekali tidak mengetahui tentang Arion, yang bahkan satu sekolah dengan mereka sejak di bangku SMP.
"Kenapa Kuanta gak pernah cerita soal lo sama gue? Apa hubungan kalian kurang baik?"
Arion menepuk puncak kepala gadis itu. Mata Winona membengkak setelah menangis cukup lama.
"Ingat anak yang selalu mengganggu lo waktu SMP? Itu gue,"
"Hah?"
Otak Winona seperti blank. Pertemuan yang kurang baik dengan Arion sepertinya membuat gadis itu tidak mengingatnya sama sekali, atau mungkin dia memang hanya mengingat kenangan bersama Kuanta.
Arion memasukkan tangannya ke dalam saku. Gadis itu rupanya masih berubah juga. Masih saja pelupa.
"Lo benar-benar ada di masa lalu gue?" tanya Winona mengejar pria itu. Arion mengabaikannya, membuat gadis itu memberengut kesal. Yang benar saja. Arion membuatnya terus bertanya dan tidak juga mendapatkan jawaban.
"Halo, Bunda!" sapa Aron menyalami tangan wanita paruh baya tersebut. Winona masih plongo, seperti orang bodoh yang tidak mengetahui apa pun.
"Bunda kenal dia?" Pertanyaan bodohnya berhasil membuat wanita itu juga Arion tertawa. Jelas-jelas Arion adalah keponakan wanita di hadapannya.
"Kuanta bahkan sering bercerita tentang dia sama kamu, apa kamu gak ingat?" lontar Aruna. Winona semakin bingung. Kapan Kuanta bercerita tentang Arion.
"Anak yang suka meminta sebagian bekal Kuanta saat SMP, selain Winona ya Arion,"
Aruna mencoba mengingatkan.
"Oh jadi lo orangnya! Ck, pantas saja gue gak ingat, ternyata lo pengganggu dan perebut kasih sayangnya Kuanta," cibir Winona.
Benar juga. Dulu, Kuanta pernah bercerita tentang seorang anak laki-laki yang kacau, sering bolos dan kadang malah lupa makan. Alhasil bekal yang harusnya dimakan berdua dengan Winona, harus kandas bahkan sebelum waktu istirahat tiba.
"Udah ingat sekarang, heum," kekeh Arion, spontan mengacak rambut gadis di sebelahnya.
Winona masih saja menggerucutkan bibirnya, masih kesal dengan kehadiran Arion di masa lalu. Sementara Aruna tersenyum haru, rasanya seperti melihat interaksi putranya dan sang sahabat. Mungkin kehadiran Arion akan mengobati luka hati secara perlahan.
"Ayo masuk, Bunda udah siapkan makanan kesukaan kalian," ajaknya, menengahi kekesalan Winona.
Gadis itu tersenyum hangat, menggandeng tangan Bunda. Dia menjulurkan lidah pada Arion, sebelum membawa Aruna masuk. Dia menang tentu saja.
Arion sendiri malah tertawa dengan tingkah gadis itu.
"Apa gue bisa membuat dia tersenyum lagi, Ta?" gumamnya menghela napas.
Arion kehilangan kasih sayang sejak kecil. Kedua orang tuanya yang begitu sibuk, membuat dia tidak lagi mendapatkan perhatian yang dia harapkan. Kehadiran Kuanta membuat hidupnya membaik. Pria itu selalu memikirkannya, membantunya saat membuat masalah di sekolah, memberikan bekal untuknya yang sedang kelaparan.
Arion berutang banyak pada Kuanta, dan sekarang dia sedang berusaha membayarnya.
"Besok Arion akan pindah ke sini, Bunda,"
Pengakuan Arion membuat Winona yang tengah mengunyah makanan tersedak. Air yang terulur ke hadapannya segera diteguk oleh gadis itu.
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
Mystery / Thriller... Kuanta Agran adalah siswa dengan segudang prestasi, ranking 1 paralel dari high class dan tidak pernah tergantikan. Nama yang dielu-elukan akan mendapat golden ticket sesuai misi High Class. Namun, Kuanta tidak pernah sampai di tujuan. Si ranki...