"Winona itu gak bisa apa-apa, kalau gak ada Kuanta. Dia mah numpang tenar doang sama si genius Kuanta,"
"Dih apa-apa lengket sama Kuanta. Gak tau diri banget,"
"Duh si bodoh Winona berulah lagi. Mau sampai kapan sembunyi di belakang Kuanta? Lama-lama Kuanta hilang respek sih sama dia,"
"Kuanta juara umum lagi, lah sahabat ceweknya malah juara terakhir,"
Bukan hanya cercaan merendahkan yang didapat dari teman satu sekolah, tetapi juga dari guru yang mengenal baik dirinya dan Kuanta.
"Ya ampun, Winona kamu itu kenapa gak lulus lagi sih? Percuma kamu punya sahabat sejenius Kuanta, kalau mengerjakan soal gini aja gak bisa,"
"Kuanta itu penuh prestasi, sementara kamu? Harusnya kamu bisa mengimbangi dia, belajar yang benar bukan hanya melukis gak jelas seperti ini,"
"Kalau begini terus, kamu hanya akan mengganggu konsentrasi Kuanta saja. Lebih baik kalau kalian tidak berdekatan dahulu, biar Kuanta fokus untuk olimpiade, sekaligus persiapan masuk high class,"
Semua perkataan itu membekas dalam benak Winona hingga detik ini. Kuanta selalu menjadi topik hangat untuk dibicarakan, sementara Winona adalah orang yang selalu direndahkan. Namun, untuk pertama kalinya setelah sekian tahun, dia menjadi topik pembicaraan. Bukan tentang tulisan, sketsa atau komik yang berhasil diciptakannya, tetapi tentang prestasi sebagai peraih nilai tertinggi di kuis kali ini.
Beritanya jelas sudah tersebar dengan cepat, melalui website SMA Metana dan media sosial sekolah ternama itu. Nama Winona dan empat peraih nilai tertinggi lainnya menjadi pencarian terbanyak. Biasanya, nilai keluar minimal sehari setelah ujian dilaksanakan, tetapi kali ini Mr. Richard sengaja mempercepat hasil ujian, agar semua segera mendapatkan hasilnya.
Pria paruh baya itu tidak kalah kaget dengan kertas jawaban di tangannya. Dia sudah menebak satu nama yang akan meraih nilai tertinggi. Namun, nama kedua yang meraih nilai tertinggi, membuatnya memeriksa ulang hasil ujian si pemilik. Hasilnya tetap sama. Rupanya, orang yang sering direndahkan, akan lebih mengerikan ketika mencapai titik jenuhnya. Dia akan berjuang mati-matian untuk mencapai tujuannya. Dia akan berusaha keras untuk membuktikan kalau dia lebih baik dari yang pernah dipikirkan orang sekitarnya.
"He does't need to work so hard to be the one and only. Unlike the girl who need study so hard to reaching goal,"
Dan empat orang lainnya akan menjadi saingan yang tidak terima akan hasil kali ini.
Awalnya Mr. Richard enggan mencantumkan lima siswa peraih nilai tertinggi di kuis kali ini. Namun, kepala sekolah menegaskan kalau dia harus mengumumkan hasilnya, serta mengeliminasi Arion dari posisi teratas.
Ini sedikit gila, tapi ini mungkin cara satu-satunya untuk mendapatkan pelaku dan backingan mereka.
Benar saja, hasil kuis menggemparkan seisi SMA Metana. Winona Zaviera, nama yang dikenal sebagai siswi dari kelas biasa. Tidak ada catatan prestasi yang dimiliki gadis itu. Tidak juga ada tanda-tanda Winona akan menjadi bagian dari high class, bahkan menjadi peraih nilai tertinggi untuk kuis kali ini.
Mereka hanya tahu gadis itu, sebagai seorang penulis dan anggota klub jurnalistik. Dia hanya siswi biasa.
Bahkan tak ada yang tahu dengan jelas kalau Kuanta adalah sahabat Winona sejak kecil. Karena sejak masuk high class, keduanya semakin berjarak.
Nama Winona pernah juga menjadi perbincangan hangat, selain karena berhasil masuk high class. Dia dikenal sebagai perancang ide fantastis saat music live beberapa waktu lalu. Meski berakhir kacau, mereka puas menikmati pertunjukkan menakjubkan dari anak-anak kelas tinggi. Hal yang sangat jarang terjadi. Semua itu berkat Winona, sebagai perancang ide yang hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
Mystery / Thriller... Kuanta Agran adalah siswa dengan segudang prestasi, ranking 1 paralel dari high class dan tidak pernah tergantikan. Nama yang dielu-elukan akan mendapat golden ticket sesuai misi High Class. Namun, Kuanta tidak pernah sampai di tujuan. Si ranki...