BAB 59. Die for You

8 2 0
                                    

High Class akan segera hancur, bagaimanakah nasib anak-anak High Class?

Semua media terus saja membahas kegagalan yang High Class alami. Masa depan anak-anak itu bahkan terancam sekarang. Mereka mungkin dengan mudah mendapatkan sekolah bagus. Namun, mimpi untuk menjadi bagian dari NASA, sesuai janji jelas harus hancur tanpa sisa.

"Bukankah saya sudah pernah menyuruhmu menyingkirkan penghalang itu?"

Seorang pria paruh baya bergabung, duduk di sisinya. Anak itu segera mematikan televisi.

"Aku masih menghormati persahabatan yang terjalin antara aku dan Arion,"

"Menghormati? Kamu pikir akan mendapatkan apa dengan terus menghormati persahabatan kalian? Kamu tidak dapat apa pun,"

"Dia janji akan membiarkanku mendapatkan golden ticket itu," sahut laki-laki berusia 18 tahun itu lagi.

"Dia bisa memberikan itu padamu. Namun, apakah kamu yakin bisa mendapatkannya setelah semua ini? High Class bahkan akan segera runtuh. Arion juga akan ke luar negeri bersama orang tuanya. Kamu pikir dia akan menepati janjinya?"

Pria paruh baya itu tertawa, merendahkan putranya.

"Dia hanya ingin tetap melindungi Winona. Itu sebabnya dia menjanjikan hal yang tidah mungkin padamu. Namun, kamu bisa membalikkan keadaan. Singkirkan saja gadis itu, paksa Arion memberontak, dan kejayaan High Class akan kembali. Kamu bisa mendapatkan impianmu kembali,"

Anak laki-laki itu menghela napas panjang. Dia mengangkat kedua tangannya, menatap ke sana untuk waktu yang lama.

"Jika sampai polisi mengungkap kebenaran di balik kematian Biner, kita akan hancur. Kakak kamu akan batal pergi ke luar angkasa. Kita sudah berjalan sejauh ini. Sedikit lagi kamu bahkan akan menyusulnya. Kalian bisa pergi ke luar angkasa, dan menemukan sesuatu yang menarik,"

"Aku tidak bisa melakukaannya lagi,"

"Lagi? Kamu bahkan tidak benar-benar mengakhiri hidup anak itu. Kamu tidak benar-benar memastikan kalau dia mati hari itu. Dan karena kelalaian itu, kita semua dalam masalah sekarang."

Tangan anak laki-laki itu terkepal sekarang.

"Kamu akan terus menantikan janji Arion? Kamu akan membiarkan gadis itu menang?"

Anak itu tidak menjawab, malah memilih meninggalkan papanya. Dia menutup pintu kamarnya dengan keras, lalu menguncinya. Kini pandangannya jatuh pada gambar keindahan alam semesta dan luar angkasa yang masih menjadi misteri. Selain luar angkasa dan benda langit, gambar NASA serta pesawatnya turut memenuhi kamar laki-laki itu.

"Bukankah kamu ingin menjatuhkan saudaramu yang angkuh itu? Jika kamu mendapatkan golden ticket dari High Class, kamu pikir semua sudah berakhir?"

Orang itu tersenyum miring.

"Tidak benar-benar berakhir. Kamu akan tetap harus bersaing dengannya. Kecuali jika kamu bisa membuatnya dikeluarkan dari NASA, maka semua akan menjadi milikmu. Hanya kamu yang akan menjadi kebanggan keluargamu. Tidakkah itu lebih menggiurkan?"

"Kesepakatan seperti apa yang ingin kamu buat?"

"Jangan ganggu Winona. Biarkan High Class runtuh, dan pergilah menemui Arion. Dia akan memberikanmu kejayaan yang selama ini kamu impikan."

"Kejayaan yang aku impikan? Aku akan memenangkan persaingan ini dengan caraku sendiri!"

Laki-laki itu lantas meraih ponselnya. Di dering kedua, ponselnya terhubung. Sejenak, dia bisa mendengar protesan dari orang di seberang sana.

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang