BAB 54. Titik Terang

10 2 0
                                    

Anak-anak High Class belum mengetahui kalau Winona sudah menerima undangan istimewa yang mereka incar. Itu sebabnya mereka masih tampak sanagt tenang, meski tahu kalau Winona kembali menempati posisi di website SMA Metana. Meski begitu, Winona tahu kalau di antara anak-anak yang tampak tenang, ada orang-orang yang sudah siap untuk menyingkirkannya.

Winona membuka ponselnya.

From: Kode A

Kita bertemu di tempat kemarin.

Winona memasukkan ponselnya kembali setelah mengirimkan balasan. Mereka harus segera menyerahkan bukti kepada polisi, sebelum anak-anak itu bertindak lagi. Lebih tepatnya, mereka harus bersiap untuk setiap kemungkinan yang ada.

"Ada sebuah bolpoin istimewa yang selalu Mr. Christ bawa ke manapun beliau pergi. Bolpoin itu jarang sekali digunakan. Beliau biasa menggunnakannya hanya di dalam ruangan khususnya,"

"Kenapa bolpoinnya begitu istimewa?" tanya Winona bingung.

"Ada sebuah kode yang bisa mengakses seluruh perangkat milik beliau terukir di bolpoin tersebut. Mr. Christ punya titik lemah, yaitu tidak bisa mengingat kode campuran. Itu sebabnya, dia mengukirnya di bolpoin tersebut,"

Winona mulai mengerti alur perkataan Dirga.

"Kita harus menemukan kode itu lebih dulu. Setelah itu, baru kita bisa akses perangkat milik Mr. Christ. Kita juga bisa menemukan isi semua flashdisk yang Beliau gunakan untuk mengancam seluruh anak High Class. Semua isinya itu akan jadi bukti penting untuk menjatuhkan Mr. Christ,"

"Itu sebabnya kamu tidak boleh kalah lagi, Winona. Ini kesempatan kamu untuk masuk ke ruangan itu, dan merekam seluruh isinya. Fokuskan hanya pada Mr. Christ. Pancing beliau untuk menggunakan bolpoinnya," jelas Dirga lagi.

"Gue paham. Gue gak akan kalah, asalkan Kelly dan Feyana gak berubah pikiran,"

Feyana terkekeh mendengar perkataan Winona.

"Aku gak bakal berubah pikiran kok, Na. kita semua udah rancang ini, sejak Kuanta gagal menemukan pelakunya. Hanya saja, ada begitu banyak hal yang sulit kita tembus waktu itu. Kita bersyukur bertemu seseorang yang memiliki tekad sekuat kamu,"

"Lo mengakuinya sekarang?"

"Apa kamu masih membutuhkan pengakuan dariku juga, Na?"

"Gue harus dengar itu, setelah tugas gue selesai,"

"Heum, aku akan siapkan kata-kata hebat untuk memuji kamu nanti."

Winona pikir Kelly terlalu skeptis padanya. Pada nyatanya mereka memiliki nasib yang sama. Mereka memiliki tujuan dan arah yang sama. Kelly bahkan berusaha melindunginya, dengan terus membuat Winona tidak diperhitungkan di High Class.

Winona segera tersadar dari lamunannya begitu seseorang menepuk pundaknya.

"Jenandra?"

Cowok itu tersenyum tipis.

"Apa yang kepala sekolah katakan?"

Winona berdehem sejenak, menarik fokusnya kembali.

"Hanya tentang.."

"Lalu bagaimana dengan undangannya? Apa lebih baik disembunyikan dahulu atau kita beritahu saja pada mereka?"

Dirga sudah paham alurnya pasti tidak beda jauh dengan kasus Biner sebelumnya. Winona akan dipanggil ke ruang khusus, lalu diberikan sebuah undangan istimewa.

"Dahulu Biner berusaha tetap menyembunyikannya, atas permintaan kepala sekolah. Sejujurnya gue masih gak bisa menebak mana yang sebaiknya kita lakukan,"

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang