⚠️ Cerita ini hanya fiksi. Jangan disangkut pautkan dengan kehidupan nyata. Tiap adegan, tindakan dan perkataan mengandung banyak hal yang seharusnya tidak dilakukan manusia berakal.
Bijak lah dalam membaca! ⚠️
______________
Hiruk pikuk suasana pesta mulai menggema disalah satu club terbesar di kota. Bahkan jarum pendek yang sudah mengarah ke angka 11 tidak membuat suasana menjadi sunyi sedikit pun. Karena justru sebaliknya, semakin malam suasana menjadi semakin ramai dan berisik.
Semua orang menikmati kesibukannya masing-masing. Ada yang berbincang bersama teman-temannya, asyik berjoget menikmati dentuman musik DJ, bercumbu di sudut ruangan, dan bahkan mulai menggerilya di tubuh lawan main mereka. Begitulah suasana pesta.
Entah siapa yang menggelar acara pesta topeng ini, namun yang jelas hal ini membuat kesenangan bagi banyak orang yang hadir. Terkecuali Adhara Tabita, yang kini masih plenga-plengo melihat sekeliling. Ia agak menyesali keputusannya datang ketempat yang ramai ini.
Pertama kalinya bagi Adhara menghadiri acara seperti ini. Tidak munafik, sejak resmi dan diakui sebagai warga negara yang legal, ia beberapa kali masuk ke club. Namun semua itu hanya sebatas have fun bersama teman-teman nya saja, untuk mabuk pun dia belum pernah.
Tawaran dari teman-temannya lah yang membuatnya menjadi berakhir ditempat ini. Marissa dan Claudia, dua orang sahabatnya yang entah sudah dimana mereka sekarang. Meninggalkan Adhara di sudut meja bar dengan wine di depannya, yang bahkan tidak tersentuh sedikitpun.
Sedikit flashback, semua ini berawal dari curhatan Adhara pada Marissa dan Claudia.
"Lo kenapa sih Ra, mumet banget keliatannya." Marissa tidak biasa melihat Adhara dengan banyak tekukan di wajahnya.
"Hahhh..." Adhara membuang nafas panjang, berpikir dua kali sebelum akhirnya menceritakan kegundahan yang mengganggu hati dan pikirannya.
"Kalian, pernah liat anu cowok gak sih?"
"Hah, anu apaan dah, kemaluan cowok maksud Lo?"
"Syutt, pelan-pelan dong Claud, kalau ada yang denger gimana!? Lagian frontal banget sih." Adhara yang panik membekap mulut Claudia.
"Iya-iya, jadi maksud Lo apa?"
"Iya itu, yang Lo bilang tadi."
Marissa dan Claudia saling pandang, sebelum akhirnya mereka berdua tertawa lepas.
"HAHAHA Adhara, jangankan liat gituan, gue juga udah sering nyoba kali," Jawab Marissa.
"Marissa Lo tanya, udah kembung minum sperma dia itu." Sahut Claudia.
"Setidaknya gue main sama cowok gue doang, gak kaya Lo dicoblos sana sini, wlek" balas Marissa.
"Loh, gapapa di coblos sana sini, yang penting enak," ujar Claudia tak mau kalah.
Adhara ternganga tak percaya, sudah hampir 3 tahun mereka berteman, tak ia sangka kedua temannya ini begitu liar.
"Kalian, serius pernah gituan?" Adhara masih tak percaya.
"Ya iyalah, sekarang ini siapa sih yang gak pernah ngewe?" Claudia dan Marissa diam sejenak, sebelum akhirnya mereka menatap Adhara secara bersamaan.
"LO BELUM PERNAH RA?!"
Ya, begitulah, hingga akhirnya Adhara berakhir ditempat ini, atas paksaan Marissa dan Claudia yang memintanya melakukan one night stand.
Jujur saja, pertanyaan Adhara hari itu disebabkan ia yang tanpa sengaja melihat kemaluan seorang pria. Bayangan sesuatu yang tegak itu mengganggu pikirannya selama berhari-hari. Dan siapa sangka, kejadian hari itu malah membawanya pada kondisi sekarang ini. Membuatnya terjebak dalam sebuah pesta liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [END]
RomanceBaca aja sendiri Start : 25 Maret 2023 Finish : 25 Maret 2023 ⚠️⚠️ [Area Brother Sister Complex]