> Menginap 2

8.3K 623 0
                                    

Dengan panik Haechan berusaha menutupi area kemaluan dan bagian tubuh sensitif lainnya yang terekspos. Mark tetap menatap Haechan.

"Apa kau sengaja menggodaku?" tanya Mark dengan suara beratnya, tapi pandangan matanya menggelap.

Haechan langsung berbalik menuju pintu. Tetapi Mark bisa mengejarnya dan memojokkannya ke dinding kamar.

"Apa?" tukas Haechan kesal.

"Kau pikir kau bisa kabur?" tanya Mark menggoda.

"Tentu saja!" geram Haechan

"Tentu saja tidak!" balas Mark. Ia langsung mencium Haechan dengan panas.

Tanpa pikir panjang Haechan menggigit bibir Mark. Mark mengaduh kesakitan. Haechan langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. Tak lupa ia menyambar kaus di tangan Mark sebelum membuka pintu.

Tapi langkahnya terhenti mendadak karena di depan pintu seorang pria berambut merah kelam berpenampilan anggun berdiri. Tangannya yang terangkat jelas sekali menunjukkan kalau ia baru saja hendak mengetuk pintu.

Haechan terbelalak. Pria di depannya juga ikut terbelalak.

"Shit!" gumam Mark dibelakang sana.

~

~

Mereka bertiga berkumpul di ruang keluarga. Haechan dan Mark terduduk diam, sedangkan pria berambut merah kelam itu berdiri di hadapan mereka seakan mengintrogasi. Dan Haechan sudah mengenakan kaus Mark.

"Apa kau hamil?" tuduhan pria itu tanpa basa basi. Haechan terbelalak.

"Tidak! Kau salah paham, aunty Tae!" sanggah Haechan cepat. Pria itu, Jung Taeyong, tersentak.

"Aunty? Siapa kau?" tanya Taeyong.

"Mom, ini Lee Haechan, pacarku." ucap Mark sambil mencium pipi Haechan. Taeyong terkaget.

"Lee Haechan?" beonya pelan.

"Sejak kapan aku jadi pacarmu?!" sentak Haechan tak suka.

"Sejak tadi, kan?" goda Mark sambil tersenyum miring.

Haechan merotasikan matanya malas.
"Teruslah berharap dalam mimpimu!"

Taeyong menatap Haechan lekat.
"Apa kau ini Lee Haechan yang sering bermain dengan Mark dulu?" tanyanya tidak percaya.

"Iya, aunty." jawab Haechan.

"Astaga! Kau sudah banyak berubah sekarang. Kenapa tidak bilang dari tadi, Haechan?" seru Taeyong. Taeyong melangkah mendekat dan langsung memeluknya.

"Tidak apa apa, aunty. Pasti kau juga sangat kaget dan marah saat melihat seseorang setengah telanjang keluar dari kamar anak mu, kan?" ucap Haechan miris.

"Tentu saja aku marah. Sudah sering aku mendapat kabar kalau Mark selalu bergonta ganti teman kencan. Astaga, aku benar benar gagal menjadi seorang ibu!" keluh Taeyong.

"Tidak! Bukan salahmu, aunty. Mark sudah besar, biarkan dia bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri." hibur Haechan.

"Aunty hanya berdoa, semoga tidak ada wanita atau pun para submissiv yang menemuiku membawa anak dan mengatakan kalau itu adalah anak Mark." ucap Taeyong lagi.

"Kalian bicara seolah lupa kalau aku masih di ruangan ini!" celetuk Mark merotasikan matanya.

"Kau harus segera menikah, Mark! Kau tidak akan muda selamanya." ucap Taeyong memberi petuah.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang