> Terlalu Sakit

8K 549 13
                                    

Mark tersentak ketika melihat Haechan menangis.

"Kenapa kau menangis?" tanya Mark.

'Aku tidak boleh terlihat lemah di hadapannya.' batin Haechan. Ia langsung mengusap air matanya.

"Tadi ada debu." ucap Haechan bohong. Mark menatap tidak yakin.

"Mark, lepaskan! Aku ingin tidur." ucap Haechan.

"Aku tidak mau." goda Mark.

Oke, sekarang Haechan kesal sekali. Ia menginjak kaki Mark sekuat tenaga.

"Shit!" umpat Mark.

Haechan langsung berlari kembali ke kamarnya.

|
|
|
|
|

***
|
|
|
|
|

Haechan terbangun oleh alarm di ponselnya. Ia melihat jam. Masih jam tujuh pagi.

Haechan bergegas mandi. Setelah selesai, ia teringat bahwa semua pakaiannya masih di dalam koper. Mau tidak mau, ia harus menggunakan kaus Mark lagi.

Tapi ketika ia membuka pintu kamar, koper miliknya sudah ada di depan pintu. Akhirnya Haechan mengganti kausnya dengan kaus hitam dan hotpants berwarna putih miliknya. Ia mengambil tas selempangnya sebelum keluar kamar.

Penthouse Mark terasa sepi. Haechan mencoba membuka pintu kamar Mark dan ternyata Mark tidak menguncinya. Haechan mengintip kedalam, ternyata Mark masih tertidur pulas. Haechan pun kembali menutup pintu kamar itu.

Ketika Haechan ke dapur, ia kaget melihat seorang wanita paruh baya sedang memasak.

"Oh, maaf." ucap Haechan pelan. Wanita itu juga kaget melihat Haechan, tapi ia langsung menguasai diri.

"Anda mau sarapan apa, tuan?" tanya wanita itu ramah dan sopan.

Haechan melihat wanita itu memakai celemek. Ia langsung menduga kalau wanita itu pasti housekeeper. Orang seperti Mark tidak mungkin mau beres beres sendiri.

"Tidak, terimakasih. Aku akan segera pergi. Anda–siapa?" tanya Haechan sopan.

"Amoore, tuan." jawab wanita itu.

"Oh, salam kenal, Amoore. Panggil aku Haechan saja."

"Salam kenal, Tuan Haechan."

"Kalau begitu aku pergi dulu. Bye, Amoore." pamit Haechan. Ia keluar dari penthouse dan langsung menuju lift.

Sampai di lantai dasar, Haechan sempat bingung karena ada banyak orang di depan lobi, tetapi ia tidak berpikiran macam macam. Haechan membuka pintu lobi dan melangkah keluar.

"Bukankah ini pria kemarin?"

"Iya! Kemarin ia bersama Mr. Mark!"

Haechan tertegun. Siapa orang orang ini? Ia mencoba bersikap biasa biasa saja tapi semakin mempercepat langkahnya.

"Tunggu, tuan! Minta waktu sebentar." ucap seorang wanita yang berdiri di depan Haechan.

"Kami ada sedikit pertanyaan." susul seorang pria yang berdiri di samping wanita itu. Lama lama lebih banyak orang yang memotretnya.

Haechan panik, bingung harus bagaimana. Ia tidak bisa kabur karena dikepung oleh orang orang itu.

"Kami tidak pernah melihat anda dengan Mr. Mark sebelumnya. Apa hubungan anda dengannya?" tanya seseorang di belakang Haechan.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang