Setelah Haechan menutup panggilan itu, ia kembali ke sofa yang ia duduki tadi.
Haechan terdiam sejenak.
'Kenapa Mark tiba tiba memberi tahu Kevin? Bukan kah ia sangat membenci Kevin?' batin Haechan bingung
Tiba tiba Sungchan keluar dari kamar sambil membawa laptop. Pria itu duduk tidak jauh dari Haechan. Sungchan hanya fokus pada layar laptop di depannya.
"Sungchan, apa kau terbang dari Chicago sengaja karena disuruh Mark?" tanya Haechan penasaran, tidak ada salahnya bertanya.
"Tidak, aku sudah berada di Dubai dari beberapa hari yang lalu, hanya kebetulan saja." jawab Sungchan tanpa menoleh sedikitpun.
Haechan menyipitkan matanya.
"Oh, begitu. Ngomong ngomong Mark memberi tahu Kevin aku di sini. Tadi dia di bawah, dan dia ingin datang. Mungkin Mark menyuruhnya... tapi aku bingung, Mark kan membenci Kevin." ucap Haechan.
Sungchan langsung menoleh dengan cepat, matanya membulat.
"Lalu, kau memperbolehkan ia masuk?" tanya Sungchan. Haechan mengangguk dengan polos.
"Apa kau bodoh!!?" bentak Sungchan, Haechan terperanjat kaget.
"Ada apa?" tanya Haechan bingung.
"Kak Mark mengatakan agar jangan membiarkan siapa pun masuk ke sini, apa pun alasannya. Kevin pasti berbohong!" ucap Sungchan.
"Tapi Kevin itu temanku, Sungchan. Tenang saja." jawab Haechan.
"Apa semua pria berambut coklat bodoh seperti dirimu? Astaga! Kita harus pergi sekarang!" ucap Sungchan panik. Ia menarik tangan Haechan.
"Kevin sedang naik, ia sepertinya masih di lift." ucap Haechan. Sungchan menoleh.
"Aarrgghhh... fuck!"
Sungchan langsung berjalan masuk melewati Haechan, menuju sebuah pintu. Di depan pintu itu ada sebuah layar yang meminta sebuah kode akses agar mereka bisa masuk.
Sungchan menekan beberapa digit angka, lalu menekan jarinya di layar. Tidak lama kemudian pintu tersebut berhasil terbuka.
"Wow!" ucap Haechan takjub.
Sungchan merotasikan matanya. Mereka berdua pun masuk ke ruangan tersebut.
Haechan membulatkan matanya. Betapa kagetnya ia ketika menyaksikan pemandangan di dalam sana. Banyak jenis pistol dan senjata berbahaya lainnya. Mungkin ruangan ini bisa disebut sebagai ruangan penyimpanan senjata.
"Kenapa di tempat ini ada banyak senjata?" tanya Haechan.
"Sudah jangan banyak tanya, simpan ini di saku celana belakangmu." ucap Sungchan sambil memberikan Haechan sebuah pistol.
Haechan menerimanya.
"Aku tidak bisa memakainya, Sungchan!" ucap Haechan panik."Hanya untuk perlindungan, siapa tahu berguna. Dan simpan ini juga." Sungchan memberikan sebuah pisau lipat.
"Untuk apa semua ini?" tanya Haechan bingung.
"Kevin sangat mencurigakan, Haechan. Akan kuceritakan nanti, tapi sekarang kita harus melakukan sesuatu. Sebentar lagi ia sampai di lantai ini." ucap Sungchan sambil membawa senjata berupa revolver.
Sungchan mengambil ponselnya.
"Siapkan helikopter, sekarang!" ucapnya dengan seseorang di sebrang telepon.Dan tiba tiba terdengar suara bel pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...