> Gila!

7.7K 568 1
                                    

Pukul enam pagi, Haechan sudah bangun. Ia langsung mandi dan memakai kaus hijau dan jeans hitam panjang. Ia sedikit merapikan rambutnya, lalu memakai topi yang ia kenakan semalam.

Ketika Haechan keluar kamar, ia mendapati Mark di ruang keluarga, sudah rapi dengan stelan jasnya. Haechan tidak mengucapkan apa apa. Ia langsung menuju dapur untuk minum.

"Kau akan kemana pagi pagi seperti ini?" tanya Mark di belakangnya.

Haechan tidak berniat untuk menjawab. Setelah minum, ia segera keluar dapur, tapi Mark menahan tangannya.

"Mau kemana?" tanya Mark tidak menyerah.

"Bukan urusanmu!" sentak Haechan kesal.

"Oh, kau mau bertemu pria itu lagi ya?" tanya Mark dingin.

Haechan mengangkat alisnya bingung.
"Apa maksudmu?"

"Jangan pura pura tidak tahu. Aku tahu kemarin kau kencan dengannya." ucap Mark. Akhirnya Haechan mengerti siapa pria yang Mark maksud.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Haechan.

Mark tidak menjawab. Ia mengambil selembar kertas dan menyodorkannya pada Haechan.

Haechan melirik kertas itu. Ia kaget ketika melihat foto Kevin disana. Sepertinya itu biodata Kevin, karena ada tanggal lahir sampai pekerjaannya.

"Kau lihat? Ia hanyalah seorang kasir." ejek Mark. Haechan menatap datar Mark.

"Lalu? Intinya?" acuh Haechan.

"Intinya ia tidak bisa membuatmu bahagia. Ia bahkan tidak punya uang." ejek Mark lagi.

Haechan menyipitkan matanya.
"Jadi maksudmu, aku mendekatinya karena aku ingin uangnya?" tanya Haechan mencoba menahan emosinya.

"Iya kan? Apa lagi? Semua wanita maupun Submissiv begitu. Ia memang terlihat seperti orang mampu tapi kenyataannya seperti ini, Chan. Lagi pula seingatku kau sudah memiliki pacar. Apa kau selingkuh dengannya? Aku tidak menyangka kau akan menjadi seperti ini, Haechan-ah." ucap Mark panjang lebar.

"Lepaskan tanganku!" ucap Haechan kesal.

"Apa?" tanya Mark bingung. Ia lupa kalau masing menggenggam tangan Haechan.

"Lepaskan tanganku, bodoh!" sentak Haechan.

Mark menatap Haechan.
"Tidak!"

Dengan kesal Haechan menggigit tangan Mark. Ia kesakitan dan akhirnya melepaskan genggamannya.

"Dengar ya! Di dunia ini tidak semua sama rata seperti yang kau fikirkan!" tukas Haechan.

"Jadi kau mau bilang, kau tidak seperti itu?" Mark menyeringai tidak percaya sambil mengangkat alisnya. Haechan terdiam.

"Sayangnya, iya. Aku seperti itu. Aku suka memanfaatkan pria yang mendekatiku demi uangnya! Oh, dan terimakasih informasinya, aku akan mencari pria lain yang benar benar kaya kali ini. Dan iya, aku selingkuh. Tolong jangan bilang siapa siapa." tukas Haechan bohong. Tapi matanya berkaca kaca.

Ia mendorong Mark sekuat tenaga, lalu bergegas meninggalkannya. Mark terpaku di tempatnya, tertegun melihat reaksi Haechan.

Haechan tidak peduli dengan apa yang Mark fikirkan tentangnya, karena semua yang ia ucapkan tadi adalah kebohongan. Haechan tidak pernah memanfaatkan pria yang dekat dengannya karena uang, dan dirinya juga tidak memiliki pacar. Sesungguhnya ia tidak pernah suka pada siapa pun selama ini, karena hanya ada satu nama di hatinya.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang