Wajah Haechan memerah, ia menolak untuk menoleh.
"Aku tidak gugup." ucapnya berbohong.
Mark mengecup lagi tengkuk Haechan. Haechan menggeliat.
"Mark, geli." ucap Haechan akhirnya. Ia menoleh untuk menghentikan Mark, tapi ketika ia menoleh, dengan cepat Mark mengecup bibirnya.
Haechan kaget, tapi ia akhirnya melingkarkan tangannya ke leher Mark.
Mark menciumi Haechan tanpa memberikan Haechan waktu untuk bernapas sedikit pun.
"Mark, hentikan." ucap Haechan sambil mendorong pelan dada Mark.
Mark menatap wajah Haechan dalam dalam, ia tidak pernah bosan menatap Haechan.
"Why you're so damn beautiful?" tanya Mark dengan suara serak.
Jantung Haechan semakin berdebar debar.
"Kau berlebihan, Mark. Di dunia ini masih banyak ribuan pria maupun wanita yang beribu kali lipat lebih cantik dariku." ucap Haechan sambil menyentuh rahang Mark.
Mark tersenyum.
"Tidak, di mataku hanya kau yang paling cantik di antara mereka. Dan aku begitu beruntung untuk memilikimu."Haechan merotasikan matanya sambil tertawa pelan.
"Penggoda." ucapnya pelan sambil memukul dada Mark pelan.
"Aku jujur, Chanie." ucap Mark.
"Jangan panggil aku itu, Mark." jawab Haechan kesal.
Mark mengangkat alisnya, kemudian mengangkat tubuh Haechan ke kamar utama.
Ia meletakkan tubuh Haechan di kasur. Haechan panik.
"Mau apa kau?" tanyanya waspada.
"Ingin melakukan apa yang kau pikirkan sekarang." Mark membuka kancing kemeja Haechan satu persatu.
"No. You don't." ucap Haechan sambil membulatkan matanya.
Mark tersenyum miring.
"But, I Will." ucapnya.|
|
|
|
|***
|
|
|
|
|Haechan membuka matanya perlahan, dan melihat ke arah jam. Ternyata baru jam empat pagi.
Haechan melihat dirinya di balik selimut, dan dia masih tidak mengenakan apa apa. Ya, semalam dirinya dan Mark melakukannya.
Haechan menoleh ke sebelahnya, dan ternyata kosong. Haechan memakai kembali baju yang tergeletak di sofa, lalu ia keluar kamar, menemukan Mark sedang merokok di balkon. Haechan mengerutkan dahinya.
"Mark." panggil Haechan. Mark menoleh dan langsung mematikan puntung rokoknya.
"Jangan bilang selama ini kau sembunyi sembunyi merokok di malam hari?" tanya Haechan. Ia berjalan mendekati Mark.
"Aku hanya sedang suntuk dengan pekerjaan." ucap Mark sambil membuang puntung rokok itu ke tempat sampah yang tak jauh darinya.
"Pekerjaan? Kau bekerja? Kapan?" tanya Haechan bingung.
"Ketika kau tidur." jawab Mark. Matanya menatap tubuh Haechan yang hanya memakai kemeja putih yang sedikit menerawang.
"Kau terlihat seksi memakai bajuku." goda Mark sambil menarik tangan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...