> Aku Akan Mencari Tahu

5.5K 495 4
                                    

"Oh my God! Mark!" seru Haechan kaget. Ia langsung mendekati Renjun.

"Kau tak apa, Renjun?" tanya Haechan khawatir. Renjun tersenyum kecil walaupun sudut bibirnya terluka karena bogeman Mark.

"Aku tidak apa apa." jawabnya.

Mark masih menatap tajam Renjun. Haechan melakukan hal yang sama pada Mark.

"Mark! Cepat minta maaf!" tukas Haechan kesal dengan melakukan Mark yang tidak sopan.

"Aku tidak mau!" tolak Mark keras kepala.

Haechan kesal sekali.
"Mark, dia temanku." ucapnya.

Renjun hanya diam sambil mengusap darah di bibirnya. Mark tersenyum sinis ke arah Renjun.

"Oh, teman? Tadi dia mengaku pacarmu, padahal jelas jelas kau tidak memiliki pacar." celetuk Mark. Haechan kaget mendengarnya.

"Benarkah, Renjun?" tanya Haechan.

Renjun tersenyum miring.
"Iya, agar aku bisa bertemu denganmu." jawab Renjun.

Haechan memijat dahinya, lalu menghela napas.

"Kalau begitu lukamu harus diobati dulu. Ayo masuk." ucap Haechan.

Mark menatap Haechan dengan dahi berkerut.
"Kau akan mengundangnya masuk?" tanyanya.

"Tentu saja. Jangan melarangku! Semua ini juga karena ulahmu. Kau tidak perlu sampai menonjoknya seperti ini." ucap Haechan. Ia berjalan masuk. Renjun hanya tersenyum miring ke arah Mark lalu mengikuti langkah Haechan.

Mark mengacak ngacak rambutnya frustasi. Lalu ia menghela napas dan mengikuti mereka.

~

~

Haechan membawa Renjun ke ruang tamu bagian barat dan meminta si pelayan membawakan obat. Mereka duduk di sofa panjang berwarna abu abu, sedangkan Mark enggan duduk. Ia hanya berdiri menatap keduanya dengan pandangan tak suka.

Pelayan datang membawa kotak P3K dan sebungkus es. Renjun langsung menempelkan es ke bagian yang di tonjok Mark tadi.

"Bagaimana kau tahu aku di sini?" tanya Haechan.

"Kebetulan." jawab Renjun.

"Tidak mungkin. Aku tahu kau berbohong." tuduh Haechan.

Renjun tertawa kecil.
"Aku hanya merindukanmu." ucapnya

Mark menatapnya tajam. Renjun menyadari tatapan Mark, tapi ia memilih untuk tidak peduli.

"Tapi kau tidak perlu jauh jauh ke Chicago." ucap Haechan sambil menghela napas.

"Ngomong ngomong apa hubungan kalian berdua?" tanya Renjun sambil menyipitkan mata.

Haechan bingung harus menjawab apa, karena ia sendiri juga tidak tahu hubungan apa yang ia miliki dengan Mark.

Tapi ternyata Mark langsung menjawabnya tanpa pikir panjang.
"Kami bertunangan."

Haechan menoleh ke arah Mark dan menatapnya tajam. Mark mengucapkan hal tersebut seolah itu bukanlah hal yang besar.

Renjun masih menyipitkan matanya.
"Aku tidak percaya kalau bukan kau yang bicara." ucapnya pada Haechan.

"Tanya saja sendiri." tantang Mark.

Renjun menoleh dan menatap Haechan.
"Apa benar?"

Haechan benar benar bingung harus menjawab apa. Ia tidak pernah berbohong pada Renjun. Ia sudah tahu tentang kehidupan Haechan. Apa sekarang ia harus berbohong? Haechan benar benar ingin cerita pada Renjun, tapi ini bukan masalah Renjun. Ini masalahnya dan Renjun tidak perlu tahu.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang