> Siuman

5.4K 445 12
                                    

"APA?!?" ucap Mark dan Jeno bersamaan.

"Apa kau yakin, Jae?" tanya Mark memastikan.

"Aku yakin, dulu ia sempat magang di perusahaan ayahku. Tapi tiba tiba setelah beberapa bulan ia menghilang. Aku mengenalnya." ucap Jaemin.

"Apa wajahnya seperti ini?" tanya Jeno sambil memberikan sebuah amplop berwarna coklat pada Jaemin.

Jaemin membuka amplop tersebut dan melihat sebuah foto di dalamnya. Seketika wajah Jaemin tampak pucat.

"Benar! Ini adalah Drake Emilson yang aku kenal satu tahun yang lalu." ucap Jaemin sedikit terkejut.

Setelah itu, Mark langsung mengambil ponselnya.

"Hans, cepat cari informasi di perusahaan Seo Corp. Drake Emilson sempat magang di perusahaan itu, kalau mereka menutupi segala informasi yang ada, bunuh mereka!" bentak Mark karena ia sudah benar benar kesal dengan semua ini.

"Untuk apa Drake magang di perusahaan Seo? Dia sudah cukup kaya." ucap Jeno sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Dia pasti mencari aman karena polisi sedang mencarinya. Ada kemungkinan Johnny ikut serta dalam membantu Drake sehingga ia tidak dapat ditemukan oleh pihak polisi." ucap Mark.

Jaemin mengerutkan dahinya.

"Dia terlihat baik." ucap Jaemin pelan.

Jeno melirik Jaemin, tapi Jaemin tidak menyadarinya. Lalu tatapan Jeno jatuh pada Nana yang sedang tertidur pulas di pangkuan Jaemin.

Jeno sebenarnya tadi mendengar percakapan antara Mark dan Jaemin, yang mana Jaemin menepis bahwa Nana adalah anaknya. Tapi entah kenapa hati Jeno terasa begitu hangat ketika melihat gadis kecil yang berada di pangkuan Jaemin itu.

Ketika Jaemin menyadari Jeno menatapnya, ia langsung menoleh. Jeno dengan cepat membuang muka. Setelah itu Jaemin juga memalingkan wajahnya, ia tidak ingin dikira sedang menatap Jeno.

Sedangkan Mark masih sibuk dengan pikirannya. Tangannya mengepal, rahangnya pun ikut mengeras.

'Akan ku bunuh siapa pun yang telah membuat Haechanku seperti ini!' batinnya.

|
|
|
|
|

***

|
|
|
|
|

Haechan merasa tubuhnya kaku, punggungnya terasa begitu sakit.

Matanya terbuka perlahan, menyipit begitu menatap kondisi ruangan yang begitu terang.

Ketika matanya sudah dapat menyesuaikan cahaya, ia menatap sekelilingnya.

'Di mana ini?' batinnya.

Ia kemudian teringat kejadian sebelumnya.

\

Haechan menatap sekeliling lobi, entah kenapa ia merasa paranoid.

"Ada apa?" tanya Mark.

"Hmm, tidak apa apa." ucap Haechan.

Lalu tatapannya jatuh pada pria dengan pakaian serba hitam dan topi yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Pria itu duduk tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Namun aksi pria itu selanjutnya benar benar membuat Haechan terkejut.

Pria itu mengeluarkan pistol yang diarahkan ke arah Mark.

Haechan melotot kaget.

"Mark!! Di belakangmu!"

Haechan langsung mendorong tubuh Mark, dan...

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang