> Rencananya!

6.1K 530 3
                                    

"Mark, bagaimana kau tahu aku disini?" tanya Haechan.

"Aku selalu tahu kau berada di mana." ucap Mark merasa sok.

'Paling juga sopirnya yang memberi tahu.' pikir Haechan. Lagi pula tadi kan ia bilang kalau ini pantai favorit Mark.

"Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Haechan, memalingkan wajahnya dari Mark dan kembali memandang langit yang kini bewarna keunguan.

"Ya." jawab Mark. Ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Memangnya kenapa?"

"Kau bilang baru akan pulang nanti malam." ucap Haechan.

"Rencananya begitu, tapi aku merindukanmu, Haechan."

Jantung Haechan berdebar semakin kencang.

"Kau baru pergi selama dua jam, Mark." ucap Haechan. Mark hanya tersenyum.

Haechan merotasikan matanya. Tapi tiba tiba ia menyadari sesuatu. Ada seorang pria dengan kacamata hitam sedang memotret mereka secara diam diam.

"Mark, ada yang memotret kita." ucap Haechan tegang.

"Biarkan saja, paling itu paparazi. Biarkan mereka mengambil gambar sepuasnya." ujar Mark tak peduli.

"Aku tidak percaya ini. Di Hawaii pun mereka masih mengikutimu?" tanya Haechan melepaskan rangkulan Mark.

Mark hanya mengangkat bahunya, lalu menarik tangan Haechan mengajaknya pergi.

"Mau kemana?" tanya Haechan bingung.

"Kita harus segera pulang, ada perubahan jadwal. Acaranya malam ini." ucap Mark.

"Makan malam bisnis mu? Jam berapa?" tanya Haechan sedikit kaget.

"Setengah delapan." jawab Mark.

Haechan menghela napas. Acara itu pasti akan sangat membosankan.

|
|
|
|
|

***

|
|
|
|
|

Di rumah, Patricia sudah menunggu. Ia akan merubah penampilan Haechan.

"Aku malas ikut makan malam." curhatnya.

Patricia tersenyum.
"Kau harus ikut, Haechan. Kau kan calon pengantinnya Mr. Mark." ucap Patricia.

Haechan terbelalak.
"Aku bukan calon pengantinnya!" bantahnya.

Sekarang giliran Patricia yang terbelalak.
"Tapi Mr. Mark berkata begitu."

Haechan menjadi frustasi. Apa mau Mark sebenarnya?

"Nah, selesai." ucap Patricia membuyarkan lamunan Haechan.

Sentuhan make up yang dipoleskan Patricia terlihat sangat natural. Bahkan tidak akan ada yang menyadari jika ia memakai riasan. Point dalam make up ini adalah sentuhan warna pinky di bibirnya. Ia terlihat manis dengan bibir berwarna pink yang tidak mencolok itu. Ditambah lagi dengan gloss yang menjadikan bibirnya terlihat semakin sexy. Rambutnya juga di tata sembarang namun tetap berkharisma.

"Pakaiannya sudah ku siapkan."

Baju itu berwarna coklat tua, dengan lengan pendek dan detail tali tali tak beraturan di punggungnya. Yang artinya pungung Haechan akan terekspos. Sedangkan celana yang ia kenakan berwarna putih tulang, dengan model cutbray di bawahnya.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang