"Haechan?" ucap Taeyong kaget. Mark menatap Haechan.
Haechan menunduk duduk di lantai dengan wajahnya yang memerah. Mark tersenyum kecil.
Ia berjalan mendekati Haechan, lalu berjongkok.
"Ayo berdiri." ucap Mark lembut sambil menggenggam tangan Haechan. Ia masih menunduk, tidak berani menatap wajah Mark.
"Aku bisa berdiri sendiri." ucap Haechan sambil berdiri.
Tapi tiba tiba Mark menggendong Haechan. Haechan terbelalak memandang Mark yang sedang tersenyum miring sambil menatapnya.
"Astaga! Mark, turunkan aku!" ucap Haechan malu karena masih ada kedua orang tua Mark di ruangan itu.
"Aku tidak mau." jawab Mark singkat, lalu ia berbalik menghadap kedua orang tuanya.
"Mom, Dad. Kita lanjutkan nanti saya, ya." ucapnya. Ia lalu membawa Haechan keluar.
Haechan benar benar malu!
~
~
"Sejak kapan kau menguping?" tanya Mark tersenyum simpul.
"Aku hanya kebetulan lewat." elak Haechan sambil terus menghindari tatapan Mark.
"Turunkan aku, Mark!"
Mark mendudukkan Haechan di atas meja panjang yang berada di lorong, sehingga mereka berdua sejajar. Haechan beringsut turun tapi Mark menghalanginya.
"Mark, aku mau turun. Astaga!" tukas Haechan kesal.
"Dari tadi kau bicara tanpa menatapku. Tatap aku dulu, Haechan." sahut Mark. Haechan sangat malu, tapi akhirnya ia memutuskan untuk menatap Mark.
Dan matanya bertemu dengan mata Mark yang berwarna coklat, sedang menatapnya dengan tatapan yang Haechan tidak mengerti.
Mark menatap mata Haechan yang begitu indah.
"Mark." bisik Haechan.
Mark menyukai cara Haechan memanggil namanya.
"Haechan." sahut Mark lembut. Mereka saling bertatapan. Mark jadi teringat pertanyaan ayahnya. Apa ia mencintai Haechan?
Tadi ia siap dengan jawaban 'Tidak'
Ia belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Tapi begitu melihat wajah Haechan sekarang, rasanya ia ragu dengan jawabannya sendiri.
Mark seperti terhipnotis oleh tatapan Haechan, dengan aroma tubuh, dengan suaranya, dan dengan bagaimana ia menyebutkan nama Mark.
Haechan merasa nyaman dengan keheningan ini. Ia menyukai bagaimana Mark menatapnya. Membuatnya merasa spesial, walaupun ia tahu itu hanya khayalannya.
Tiba tiba keheningan tersebut diganggu oleh seseorang.
"Mark!"
Haechan dan Mark menoleh. Amara sedang berdiri dengan wajah yang begitu kesal.
"Aku mengerti kenapa kau lama sekali." sindirnya.
"Ada apa, Mara?" tanya Mark.
"Di cari aunty Tae." jawabnya sambil menatap tajam Haechan, sedangkan Haechan hanya menghela napas heran.
Mark menurunkan Haechan dari atas meja, lalu menggandengnya kembali ke ruangan keluarga.
Rupanya acara sudah selesai. Beberapa famili Taeyong dan Jaehyun tampak sedang berpamitan.
"Haechan!" seru Taeyong senang. Ia menarik Haechan menjauh dari Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...