> Positif

6.6K 546 16
                                    

'Apa dia akan kembali?' batin Haechan panik.

Ia pun memutuskan untuk keluar dari dalam ruang perpustakaan. Ia ingin menyusul Mark ke kantornya.

Haechan langsung mengganti baju, setelah itu ia menuju ke pintu utama.

"Eron, bisakah kau mengantarku ke kantor Mark?" tanya Haechan.

"Tentu saja, Ms." ucap Eron sopan.

Haechan kemudian masuk ke dalam mobil.

Ia merasa paranoid sendiri. Ia takut berada di rumah.

Mobil mulai berjalan, Haechan menatap keluar jendela. Ia jadi teringat sesuatu.

'Mark tidak tahu kalau ibuku sudah meninggal, dan semua tentang masalahku dengan James... Apa aku harus memberitahunya? Tapi sebenarnya apa hubungan aku dan Mark sekarang ini? Dia hanya bilang mencintaiku, ia tidak pernah memintaku menjadi pacarnya.' batin Haechan gundah.

Ia terdiam sejenak, kemudian menghela napas.

'Ini masalahku, Mark tidak perlu ikut campur. Aku bisa menghadapinya sendiri.'

|
|
|
|
|

***

|
|
|
|
|

Haechan berjalan memasuki lobi. Ia merasa menjadi pusat perhatian sekarang. Ia menatap sekeliling dan benar, semua orang di kantor itu menatapnya.

Haechan canggung dengan situasi itu, ia kemudian berjalan menuju meja resepsionis.

Dua orang perempuan langsung berdiri dari kursinya dan menunduk dengan sopan. Haechan kaget.

"Selamat datang, Ms. Lee." ucap wanita berambut gelap dengan manis. Sedangkan wanita berambut merah di sebelahnya seperti menatapnya tajam, seperti tatapan... Iri?

"Apakah anda ingin bertemu dengan Mr. Jung?" tanyanya.

Haechan tersenyum.
"Iya, Mark sedang berada di mana ya?" tanya Haechan.

"Ia sedang meeting di lantai 20."

Haechan menoleh saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Dan ia mendapati Kevin tersenyum manis di belakangnya.

"Kevin!" pekik Haechan senang bertemu lagi dengannya.

"Hey, manis." sapa Kevin sambil memeluk Haechan.

Sedangkan kedua resepsionis itu hanya terdiam. Kemudian Haechan mendengar mereka berdua berbisik.

"Benarkan dia hanya pelacur. Sudah mendapatkan Mr. Jung, tapi masih saja menggoda Kevin." bisik si rambut merah.

"Kate! Dia bisa mendengarmu! Kita bisa dipecat!" ucap si wanita berambut gelap panik.

Haechan melepaskan pelukannya kemudian menatap datar kedua wanita di depannya itu.

"Haechan, ayo! Aku juga mau ke lantai 20." ucap Kevin.

Sebelum Haechan mengikuti Kevin, ia menghadap kedua wanita itu dan berkata.

"Tenang saja, kalian tidak akan kehilangan pekerjaan kalian karena kalian bukan bekerja denganku. Tapi, tadi itu benar benar tidak sopan!" ucap Haechan sambil menatap keduanya. Sedangkan mereka berdua tertunduk menyesal.

"Kalau begitu, sampai jumpa." ucap Haechan, ia kemudian menyusul Kevin yang sudah menunggunya di lift.

"Lama sekali." ucap Kevin, Haechan hanya tersenyum. Kemudian lift mulai tertutup.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang