> Protect You

4.9K 422 8
                                    

"Haechan, ada apa?" tanya Mark yang menyadari perubahan mimik wajah Haechan.

"Mark, ayo pulang." ucap Haechan pelan, tapi Mark bisa mendengarnya.

"Kenapa? Apa kau tidak enak badan?" tanya Mark khawatir.

Haechan bingung mau beralasan bagaimana, ia tidak mungkin bilang : 'Hei Mark, ayo pulang. Sekarang seseorang bernama Drake ada di dekat kita, dulu dia hampir memperkosaku. Dan yah... Aku tidak ingin mati di usia muda.'

Sangat bar bar sekali bukan?!

Haechan menarik napas, kemudian berkata.
"Aku... tidak suka makan di sini, Mark, di sini terlalu banyak orang." ucapnya.

Mark mengerutkan dahinya bingung. Ia lalu mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

Haechan hanya menatap Mark.

"Ayo pulang." ucap Haechan lagi yang teringat akan Drake.

"Aku sedang menikmati kopiku, Haechan. Tunggu sebentar." ucap Mark. Ia menyesap kopinya perlahan, membuat Haechan merotasikan matanya malas.

Tiba tiba Haechan mendengar suara seperti alarm kebakaran. Haechan tentu langsung panik.

"Mark! Ada kebakaran!" ucap Haechan panik.

"Tenanglah." ucap Mark santai sambil menggenggam tangan Haechan.

Bagaimana Haechan bisa tenang kalau di gedung ini sedang ada kebakaran?

Semua orang yang ada di restoran panik. Dengan cepat mereka semua langsung berlari menuju pintu darurat.

Sedangkan Mark terlihat tenang. Ia bahkan menonton orang orang yang sedang berebutan keluar sambil menikmati kopinya.

"Mark, sekarang bukan waktunya bercanda, astaga!" ucap Haechan kesal. Ia berdiri dari kursinya. Tapi Mark menarik Haechan untuk duduk di pangkuannya, mereka kini berhadapan.

"Mark!" ucap Haechan sambil melotot.

"Bukankah ini sangat romantis? Semua orang sedang panik menyelamatkan nyawanya, sedangkan kita menikmati waktu kita di sini." ucap Mark sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Haechan.

"Oh my God, kita bisa mati kalau tetap berada di sini, Mark!" ucap Haechan sangat kesal.

Ia mencoba berdiri dari pangkuan Mark. Tapi Mark tidak membiarkannya berdiri. Tiba tiba sesuatu terlintas di pikirannya.

"Jangan bilang semua ini ulahmu?" tanya Haechan sambil menahan emosinya.

Mark hanya tersenyum miring. Haechan melotot tak percaya.

~

~

Restoran menjadi sangat sepi, hanya ada mereka berdua dan beberapa pelayan di restoran itu.

"Bukankah kau bilang tidak suka makan di sini karena terlalu banyak orang? Sekarang kau tidak bisa beralasan lagi, karena di sini hanya ada kita berdua." ucap Mark.

"Tapi kau tidak perlu sampai melakukan itu juga, Mark!" ucap Haechan kesal.

Mark mengangkat alisnya, kemudian ia membenamkan wajahnya ke leher Haechan, menghirup aroma Haechan yang begitu memabukkan.

"Mark, kita masih di restoran." bisik Haechan.

"Tidak ada orang." jawab Mark.

Mereka berdua pun terdiam.

"Sebenarnya apa yang terjadi tadi?" tanya Mark.

"Apanya?" tanya Haechan bingung.

"Aku tahu kau tadi berbohong, Haechan." bisik Mark di telinga Haechan.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang