> Possessive

7.5K 531 22
                                    

Haechan membuka matanya perlahan. Seberkas sinar matahari masuk ke kamar melalui celah tirai jendela. Haechan hendak bergerak tapi ia merasakan sesuatu melingkari pinggangnya. Haechan menunduk mencoba melihat. Tangan?

Haechan terbelalak. Ia menoleh ke belakang. Mark sedang tidur sambil memeluknya erat. Tubuhnya tak bisa bergerak bebas karena pelukan itu.

Haechan mencoba melepaskan tangan Mark, tapi berat sekali. Mark memeluknya sangat erat.

"Mark, lepaskan! Aku mau bangun!" ucap Haechan pelan. Tapi Mark malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Astaga! Wake up! MARK!" pekik Haechan, tapi Mark belum bangun juga.

Haechan berputar membalik badannya sehingga menghadap Mark. Lalu ia menepuk nepuk pipi Mark.

"MARK!" teriak Haechan.

"Hmm, berisik!" gumam Mark, tapi tetap tidak bangun juga.

Haechan merotasikan matanya. Akhirnya ia mencubit pipi Mark sekuat tenaganya.

Kesal karena tidurnya diganggu, Mark membuka matanya lalu menahan tangan Haechan sehingga ia melepaskan cubitannya.

"Akhirnya kau bagun. Sekarang lepaskan!" ucap Haechan.

Mark menatap wajah Haechan, lalu tatapannya jatuh ke bibir Haechan yang kemerahan.

'God dammit! Aku ingin menciumnya!' batin Mark menggila, tapi ia menahan diri.

"Mark, lepaskan! Aku mau bangun." ulang Haechan tidak menyerah, tapi Mark malah memeluknya lebih erat. Lalu menutup kembali matanya. Ia tidak boleh menatap Haechan terlalu lama, bawaannya selalu saja ingin mencium bibir ranum namja manis itu.

Jantung Haechan berdegup lebih kencang ketika Mark memeluknya. Pelukan Mark hangat.

'Oh God, help me!' batin Haechan frustasi.

Mark tersenyum kecil.
"Apa kau jarang dipeluk laki laki? Kenapa kau jadi begitu tegang, Haechan?" goda Mark.

Wajah Haechan merona. Tapi Mark tidak dapat melihatnya karena ia masih memejamkan matanya.

Tiba tiba ponsel Mark di atas nakas berbunyi.

"Mark, ponselmu bunyi." ucap Haechan.

Mark menggeram kesal. Siapa yang berani mengganggunya pagi pagi begini?

Mark bangun, lalu menjawab panggilan itu.

"Halo?"

"Mr. Mark, maaf mengganggu pagi anda. Tapi sayang mau mengingatkan anda bahwa rapat akan dimulai tiga puluh menit lagi." ucap seseorang dari sebrang sana.

Mark mendengus, tapi toh ia bangun juga.
"Baiklah." finalnya yang langsung menutup panggilan sepihak.

Mendapat kesempatan, Haechan bergegas ke kamar mandi. Tapi baru saja ia melangkahi ambang pintu kamar mandi, suara Mark menyusulnya.

"Hari ini ikut dengan ku."

Haechan menoleh ke arah Mark di kejauhan.
"Ke mana?" tanyanya.

"Ke kantorku." sahut Mark.

"Untuk apa aku ikut ke kantormu?" tanya Haechan.

"Apa kau lupa? Pekerjaanmu itu mengikutimu ke mana saja."

Haechan menghela napas. Ia tidak bisa menolak.
"Kalau begitu aku harus siap siap dulu." sahutnya pasrah.

~

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang