"Aku tidak mau!" tolak Haechan kesal.
Mark menatapnya.
"Kau tidak bisa menolak, Haechan." tuntut Mark."Tentu saja aku bisa." ucap Haechan keras kepala.
"Kalau begitu, bagaimana jika aku menyewamu?" tawar Mark.
"Menyewa? Kau pikir aku pria seperti apa?" ucap Haechan yang tak habis fikir.
"Kerjaanmu mudah. Kau hanya perlu ikut ke mana pun aku pergi." ucap Mark.
"Maksudmu, aku jadi seperti anjingmu, begitu?" tanya Haechan menatap Mark aneh.
"Ya, semacam itu." ucap Mark sambil menyeringai
"Aku tidak mau menjadi anjingmu, maaf. Lebih baik kau cari orang lain saja." tukas Haechan. Ia berdiri, tapi Mark menarik tangannya hingga ia terduduk lagi.
"Orang lain tidak akan mengerti kalau ini bisnis. Mereka pasti ingin lebih." ucap Mark.
"Kalau begitu cari orang yang mengerti." timpal Haechan.
"Aku sudah menemukannya." ujar Mark sambil menatap Haechan.
"Kalau begitu sana, beritahukan ini padanya." sambung Haechan.
"Aku sedang menawarkannya." ucap Mark.
"Maksudku, bukan aku." ucap Haechan merotasikan matanya.
"Tapi hanya kau yang bisa." ucap Mark keras kepala.
Mereka saling bertatapan adu ngotot, tapi sepertinya keputusan Mark sudah bulat. Haechan hanya mampu menghela nafas.
"Aku mendapatkan apa?" tanya Haechan pasrah.
"Seratus ribu dolar." jawab Mark setelah terdiam sejenak.
Haechan terbelalak.
"Kau gila?""Maka dari itu. Sangat sayang sekali kalau kesempatan ini tidak diambil kan, Mr. Lee?" Mark tersenyum simpul.
Haechan berpikir. Nominal yang ditawarkan Mark bukan jumlah yang sedikit. Kalau ia sepakat, ia bisa membayar hutang hutangnya, termasuk hutang pada James. Saat ibunya sakit, ia harus berhutang sana sini. Hutang pada James bukanlah satu satunya. Total hutangnya saat ini seperempat dari jumlah yang ditawarkan Mark. Kalau ia menerimanya, ia akan hidup tenang tanpa hutang, dan sisa uangnya—
Tunggu! bagaimanapun ceritanya, bukankah sama saja menjadi pria bayaran Mark?
Aargh! Haechan memijit mijit pelipisnya frustasi.
"Berapa lama?" tanya Haechan akhirnya.
"Setahun." jawab Mark.
"Tapi, aku hanya mengikutimu saja kan?" tanya Haechan memastikan.
"Sebagai tunanganku." ucap Mark.
"Tadi kau tidak bilang begitu!" kesal Haechan.
"Aku berubah pikiran." sahut Mark enteng.
Haechan merotasikan matanya.
" Kenapa aku, Mark? Diluaran sana banyak wanita ataupun para submissiv yang bersedia menjadi tunanganmu tanpa harus berpura pura." ucap Haechan."Kakekku tidak mau bekerja sama denganku jika aku belum memiliki calon pengantin. Sedangkan aku tidak ingin terikat hubungan apa apa." sahut Mark.
Raut wajah Haechan berubah keruh.
"You such a jerk!" umpatnya.Mark menyeringai.
"Jadi kau menerimanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...