> I Promise

5.1K 412 11
                                    

Mark melotot kaget.

Dengan cepat ia langsung menghindar, dan di saat yang bersamaan suara tembakan kedua terdengar dan mengenai meja kaca yang berada di dekat sofa.

"Mark!" panggil Haechan panik, ia bahkan ingin turun dari kasurnya. Tapi Jaemin menahannya.

"Aku tidak apa apa." ucap Mark, membuat Haechan menghela napas lega.

Tidak lama kemudian, bodyguard yang berjaga di depan pintu langsung masuk ketika mendengar suara tembakan.

"Cepat pergi ke atap gedung sebelah! Dan panggil security yang berjaga di gedung sebelah!" bentak Mark pada bodyguardnya.

Beberapa bodyguard segera keluar dari ruangan tersebut dengan masing masing dari mereka memegang pistol yang memang sudah dibekali untuk mereka.

"Penjagaan begitu ketat, Mark. Tapi bagaimana bisa seseorang yang membawa senjata berbahaya seperti itu bisa lolos?" tanya Kevin.

Mark tidak menjawab apa apa, ia langsung mendekati Haechan.

"Kau harus pindah keruangan lain. Di sini tidak aman." ucap Mark dengan nada serius.

Haechan hanya bisa menurut . Ketika Haechan ingin berdiri dari kasur, Haechan tidak menyangka Mark malah menggendongnya ala bridal style.

Haechan melotot kaget, tapi spontan ia melingkarkan tangannya ke leher Mark.

"Mark!"

Mark tidak mengucapkan apa apa, ia langsung membawa Haechan pergi dari ruangan itu dan berjalan menuju ruangan yang berada tepat di depan ruangan Haechan sebelumnya. Karena posisi kamar tersebut yang paling aman.

Penembak ada di atap gedung sebelah, sedangkan kamar yang akan Haechan tempati saat ini posisi jendelanya hanya menghadap ke arah lapangan  dengan hamparan rumput hijau yang luas.

~

~

Mark langsung menaruh Haechan di atas kasur.

"Mark, kita tidak boleh asal masuk ruangan." ucap Haechan.

"Tidak apa." jawab Mark.

Jaemin langsung mendekati Haechan, sedangkan Kevin berdiri di ambang pintu.

Tiba tiba ponsel Mark berbunyi.

"Halo."

"Boss, dia berhasil kabur." ucap salah satu bodyguardnya.

Rahang Mark langsung mengeras, tangannya juga mengepal dengan kuat.

"Lalu?! Cepat cari dia!!" bentak Mark, ia benar benar kesal dengan kinerja para bodyguardnya itu.

Setelah itu Mark langsung memutuskan panggilan sepihak.

"Apa sebenarnya tujuan pria itu? Apa melukai Haechan saja tidak cukup?" ucap Jaemin kesal.

Mark terdiam sejenak, kemudian berkata.
"Targetnya bukan Haechan, tapi aku."

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Bukankah sudah jelas bahwa ia memecahkan jendela kaca di ruangan Haechan barusan? Kalau bukan untuk membunuh Haechan, apalagi tujuannya?" tanya Kevin tiba tiba, Mark menatapnya tajam

"Kalau dilihat dari tembakan yang pertama, ia memecahkan kaca jendela hanya untuk memancingku agar aku mendekati jendela itu, mungkin sebelumnya posisiku tidak begitu terlihat olehnya. Kalau saja aku duduk di sofa atau posisiku diketahui olehnya, pasti ia tidak akan repot repot memecahkan kaca jendela itu." jelas Mark sambil menyilangkan tangannya di dada.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang