> Kabar Buruk?

5.4K 486 21
                                    

"Mark!! Di belakangmu!" teriak Haechan panik.

Belum sempat Mark menoleh, Haechan langsung mendorong kuat tubuh Mark ke arah samping hingga terjatuh.

Lalu...

DOR!!

Suara tembakan menggema di saat yang bersamaan ketika Haechan mendorong Mark.

Haechan langsung jatuh ke lantai, Mark dengan segera bangkit dan mendekatinya.

Mark menyentuh punggung bagian kanan Haechan. Basah—rasanya seperti ada suatu cairan. Ketika Mark melihat cairan yang mengenai tangannya, ia melotot kaget.

Darah!

Mark langsung panik.

"Haechan!" panggil Mark.

"K—kau tidak apa apa?" tanya Haechan lemas walaupun ia tahu yang terkena tembakan itu adalah dirinya.

Mark menoleh ke sekeliling, mencoba mencari pelaku penembakan itu. Tapi ia tidak dapat menemukannya karena semua orang yang sedang mengelilingi mereka

"Damn it!" ucap Mark kesal. Ia langsung mengangkat tubuh Haechan, membawanya masuk ke dalam mobil yang sudah berada di sana.

"Mark, bajumu kotor." ucap Haechan pelan saat melihat kemeja putih Mark sudah ternodai oleh darahnya.

"Aku tidak peduli!" sergah Mark.

"Cepat ke rumah sakit!!" ucap Mark panik.

"Apa kau tidak bisa lebih cepat?! Apa kau tidak bisa melihat tunanganku sedang sekarat!!" bentak Mark pada sopirnya. Sopir tersebut tersentak, tetapi ia diam saja dan menuruti keinginan Mark.

"Bertahanlah, Haechan." ucap Mark sambil memeluk erat tubuh Haechan. Tangannya sudah penuh akan darah milik Haechan.

Haechan tersenyum kecil.

"I love you..." ucap Haechan pelan. Setelah itu, Haechan kehilangan kesadarannya.

Mark panik.

"Haechan!!" panggil Mark. Tapi Haechan tidak merespon sedikit pun.

Tanpa Mark sadari, air matanya sudah mengalir di pipinya. Mark mengusap surai Haechan dengan penuh kasih sayang.

"Kumohon, bertahanlah." ucap Mark lirih.

|
|
|
|
|

***

|
|
|
|
|

Mark duduk di depan ruang operasi, tatapannya kosong entah ke mana.

"Mark!"

Mark menoleh dan mendapati Ayah, Ibu dan Adiknya Sungchan, berlari pelan mendekatinya.

"Bagaimana keadaan Haechan?" tanya Taeyong. Raut wajahnya begitu khawatir. Tapi Mark hanya diam, ia tidak berniat menjawab pertanyaan ibunya karena ia masih sibuk memikirkan Haechan.

Sungchan menatap Mark khawatir, ia tidak menyangka kalau kakaknya itu benar benar mencintai Haechan. Sungchan tidak pernah melihat Mark begitu kacau seperti ini.

Kemeja putih Mark kotor oleh darah Haechan, wajahnya begitu dingin, tatapannya tajam, sedangkan tangannya mengepal begitu keras.

"Mark, sebaiknya kau mengganti bajumu dulu." ucap Jaehyun kepada anak sulungnya itu.

Mark diam membisu, ia tidak ingin pergi sebelum ia melihat bahwa Haechan baik baik saja. Ia tidak peduli kalau penampilannya sangat berantakan.

Taeyong menghela napas, akhirnya mereka semua duduk di kursi yang tersedia di sana.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang