> Jealous?

5.5K 454 5
                                    

Jantung Haechan berdebar debar ketika Mark memeluknya. Tubuhnya tidak bisa menolak.

Haechan dapat mencium aroma maskulin dari tubuh Mark.

"Mark." bisik Haechan tepat di telinga Mark.

Mark sangat menyukai cara Haechan menyebut namanya. Mark tetap memeluk tubuh Haechan. Tidak lama kemudian, Mark meremas bokong Haechan.

Haechan terbelalak. Ia langsung mendorong tubuh Mark yang memeluknya.

"Gosh! Mark!" tukas Haechan kesal.

Mark hanya tersenyum dengan menampilkan deretan gigi rapihnya. Haechan menatap Mark tajam.

Karena kesal, akhirnya Haechan turun dari pangkuan Mark.

Haechan memutuskan untuk keluar dari kamar. Ketika ia membuka pintu, betapa terkejutnya ia ketika di depan pintu ada seorang pelayan. Pelayan tersebut pun tak kalah terkejut saat melihat Haechan yang keluar secara tiba tiba.

Pelayan itu pun segera sadar dari keterkejutannya.
"Ms. Haechan, maaf menganggu, tapi Anda kedatangan tamu." ucapnya sopan.

Mark yang mendengar dari dalam kamar mengerutkan dahinya.

Sejenak Haechan lupa, tapi kemudian ia ingat.
"Di mana ia? Aku akan ke bawah." ucap Haechan.

"Di ruang tamu dekat pintu utama, Ms." ucap si pelayan.

Baru saja Haechan hendak berjalan, tangannya sudah ditahan oleh Mark.

"Siapa?" tanya Mark penasaran.

"Bukan urusanmu." sahut Haechan dingin. Kemudian ia melangkah pergi meninggalkan Mark.

Mark menjadi frustasi, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti Haechan turun ke bawah.

"Kau bisa jalan?" tanya Mark.

Haechan hanya diam. Ia tetap berjalan. Tanpa izin Mark melingkarkan satu tangannya di pinggang Haechan, membuat Haechan kaget. Ia menoleh dan mendapati Mark tersenyum miring. Tapi Haechan membiarkannya.

~

~

Setibanya di ruang tamu, wajah Mark berubah keruh ketika melihat tamunya. Mark menatap tajam sosok yang sedang duduk di ruangan itu.

"Haechan!"

"Renjun." sambut Haechan, sambil mencoba melepaskan tangan Mark yang terus menempel di pinggangnya. Tapi Mark tidak melepaskannya. Ia menatap Renjun tajam.

'Untuk apa ia kesini?' batin Mark.

"Nice to see you again, Mr. Mark." ucap Renjun, tapi Mark hanya menatapnya tajam. Sedangkan Haechan bingung dengan reaksi Mark.

Haechan merotasikan matanya malas.
"Biarkan saja. Ngomong ngomong aku tidak menyangka kau akan datang hari ini." ucap Haechan.

"Bukankah kau yang menyuruhku ke sini?" tanya Renjun heran.

"Setidaknya bilang terlebih dahulu sebelum kau datang." ucap Haechan sambil tersenyum.

"Tentu saja, tapi sepertinya tunanganmu tidak senang dengan kehadiranku." ucap Renjun sambil melirik Mark yang masih menatapnya tajam.

Haechan menoleh ke arah Mark, lalu menghela napas.
"Mark, tolong tinggalkan aku dengan Renjun. Bukankah kau masih banyak pekerjaan?" tanya Haechan, membuat Mark mengerutkan dahinya.

"Kau mengusirku, Mrs. Jung?" tanya Mark, membuat wajah Haechan seketika merona.

"Sepertinya kau salah menyebut margaku. Margaku Lee, bukan Jung." ucap Haechan dingin.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang