> Oh, God!

5.2K 414 0
                                    

"Tapi Jaemin bilang ia pacaran dengan temanmu, Jeno." tanya Haechan. Ia ingin memastikannya.

Mark menghela napas.
"Iya, dan di saat bersamaan ia sudah bertunangan denganku." ucap Mark.

Rasanya Haechan ingin menangis saat itu juga. Ia tahu kalau pernikahan ini hanya sebuah kontrak selama satu tahun, tapi Haechan benar benar sakit hati saat mengetahui kenyataan bahwa Mark pernah bertunangan dengan kakak kandungnya sendiri.

Mark kaget melihat Haechan menangis.
"Kenapa kau me—"

Sebelum Mark menyelesaikan ucapannya, Haechan sudah keluar terlebih dahulu.

Di luar hujan masih deras, tapi Haechan tidak peduli karena ia tidak ingin Mark melihatnya menangis.

"Haechan!"

Ketika Haechan mendengar suara Mark mengejar di belakangnya, ia semakin mempercepat langkahnya.

Karena hujan begitu deras, Haechan sampai tidak melihat ada batu yang cukup besar di depannya dan ia terjatuh.

"Aw!" rintih Haechan pelan.

Tiba tiba Haechan merasa Mark sudah di sebelahnya.

"Benar benar bodoh." runtuk Mark sambil menghela napas.

"Kenapa kau mengejarku?" tanya Haechan kesal kemudian ia mencoba berdiri tetapi malah jatuh kembali.

Ia merasakan sakit yang luar biasa di lututnya. Ketika ia melihat ternyata lututnya sudah berdarah. Ia tidak menyadari lututnya terluka, karena hatinya lebih sakit dibandingkan kakinya.

Bagaimana tidak sakit jika mengetahui orang yang kau cintai pernah bertunangan dengan kakak kandungmu sendiri?

Haechan masih sibuk dengan pikirannya sehingga tidak menyadari Mark menggendongnya. Haechan kaget dan spontan melingkarkan tangannya ke leher Mark karena takut jatuh.

"Oh my God, turunkan aku! Aku bisa jalan, Mark!" ucap Haechan memberontak.

Mark tidak mengucapkan apa apa. Ia tetap menggendong Haechan menuju mobil.

"Lepaskan, kau berengsek! Lepaskan atau aku akan ter—"

Ucapan Haechan terpotong karena tiba tiba Mark mencium bibirnya, di bawah guyuran hujan deras.

Haechan terbelalak. Bibirnya terasa begitu panas ketika bersentuhan dengan bibir Mark.

Ketika Mark melepaskan ciumannya, ia berbisik dalam nada rendah.
"You're so goddamn noisy! Berisik sekali lagi, maka akan ku lakukan lebih dari ini."

Haechan menatap tajam pria tampan yang sedang menggendongnya ini. Bagaimana bisa ia mencium dirinya seenaknya ketika Mark baru saja bertemu dengan mantan tunangannya.

Mark mendudukkan Haechan di kursi penumpang, setelah itu ia menyelinap ke balik kemudi. Haechan hanya diam, ia tidak ingin berbicara sama sekali. Ia menatap keluar jendela. Ia tidak peduli dengan dirinya yang kedinginan karena basah kuyup.

Sementara Mark menyalakan mesin mobilnya, kemudian mobil itu mulai berjalan kembali.

|
|
|
|
|

***

|
|
|
|
|

"Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Haechan kesal.

"Karena kau harus ke sini." jawab Mark, kemudian ia keluar mobil dan menggendong Haechan lagi.

"Mark! Yang benar saja! Aku bisa berjalan sendiri!" ucap Haechan kesal.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang