> Honeymoon?

5.2K 385 6
                                    

"Mark." ucap Haechan pelan sambil menyentuh rahang Mark.

Tiba tiba mereka mendengar suara deheman. Pandangan mereka berdua langsung ke arah si pengganggu tersebut.

"Maaf mengganggu, Mr. Jung, tapi sebentar lagi kita akan mendarat di—"

"Aku mengerti." potong Mark dingin.

Andrea seperti ketakutan sesaat. Ia cepat cepat membungkuk dan segera pergi dari sana.

Haechan bangun dari pangkuan Mark.

"Dia benar benar menganggu suasana." ucap Mark kesal. Haechan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Haechan berpindah kursi, dan segera memakai sabuk pengamannya kembali.

"Sudah, jangan salahkan dia." ucap Haechan. Mark berpindah juga menjadi duduk di sebelah Haechan.

"Akan ku pecat dia." ucap Mark kesal. Haechan melotot.

"Jangan, Mark. Jangan lakukan itu." ucap Haechan. Mark hanya diam.

"Ngomong ngomong, kau belum memberi tahu kita akan ke mana. Kapan kau akan memberitahu kepadaku, Mark?" tanya Haechan.

"Dubai."

Haechan melotot, spontan ia menoleh ke arah Mark.
"Apa kau serius?" tanyanya tidak percaya.

"Aku serius." ucap Mark sambil tersenyum miring.

Tidak lama kemudian, jet tersebut mendarat di Dubai international Airport.

~

~

Mark dan Haechan sudah berada di dalam mobil. Haechan menatap kagum keluar jendela.

Dubai merupakan salah satu tempat yang sangat ingin ia kunjungi. Dan Haechan masih tidak percaya kalau sekarang ia benar benar berada di Dubai.

Dari sana Haechan dapat melihat banyak gedung gedung tinggi, pemandangan yang begitu indah.

"Dari sekian banyaknya tempat untuk pelarian, kenapa kau memilih Dubai?" tanya Haechan heran.

"Entahlah, hanya Dubai yang terlintas di pikiranku." ucap Mark sambil menyesap wine nya.

"Apa kau yakin di sini aman? Siapa tahu Drake sudah mendengar kalau kita akan ke sini?" tanya Haechan khawatir.

"Yang mengetahui kita ada di Dubai hanya pilot, co-pilot, pramugari, dan tentunya kita berdua." ucap Mark.

"Kau tidak membawa bodyguard mu? Tumben." ucap Haechan.

Mark tersenyum miring.
"Kata siapa? Coba kau lihat ke belakang." ucapnya.

Haechan langsung menoleh. Ia terkejut karena ia baru menyadari kalau di belakang dan depan mobil yang mereka tumpangi ada sekitar empat-lima mobil yang mengikuti.

"Apa mereka naik pesawat yang berbeda?" tanya Haechan heran.

"Mereka tidak naik pesawat, Haechan. Mereka memang sudah menunggu kita di sini. Kau kira bodyguard ku hanya ada di Chicago?" tanya Mark sambil tersenyum sombong.

Haechan menganga, jujur ia kaget.

'Apa Mark sekaya itu?' batin Haechan.

"Apa kita perlu menyamar?" tanya Haechan.

"Menurutmu bagaimana?" tanya Mark balik.

"Sepertinya tidak perlu, Mark. Aku rasa Drake tidak akan tahu kita berada di sini. Aku merasa seperti orang bodoh kalau menyamar seperti itu." ucap Haechan.

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang