Haechan membuka matanya perlahan ketika merasakan sinar matahari menerobos masuk melalui celah jendela kamarnya.
Ia menoleh untuk melihat Mark, tetapi ternyata Mark tidak ada di sebelahnya. Haechan kemudian duduk dan mengingat kembali apa yang terjadi semalam.
Mark melamarnya. Setelah mengobrol dengan tamu, Haechan merasa begitu lelah dan ingin tidur. Mark pun menggendongnya ke kamar ini.
Ketika tubuhnya sudah menyentuh kasur, tidak lama kemudian ia langsung tertidur.
Haechan mengerutkan dahinya, ia mencoba bangun dari kasur tersebut, lalu berjalan keluar kamar.
Sepertinya ia saat ini berada di hotel. Haechan tidak tahu semalam ia dibawa ke mana oleh Mark karena ia begitu lelah.
Samar samar Haechan mendengar suara pria yang tidak asing di telinganya. Ia pun mengikuti suara itu. Ketika hampir sampai di sebuah ruangan, ia mendengar suara itu semakin jelas.
"Haechan belum bangun, mungkin sebentar lagi."
Karena Haechan penasaran, akhirnya ia masuk ke ruangan tersebut.
Ternyata diruangan itu terdapat Jaemin yang nampak kaget karena Haechan membuka pintu tanpa mengetuknya.
"Jaemin!!" ucap Haechan lumayan keras, lalu spontan ia langsung memeluk Kakak kandungnya itu. Ia tidak peduli kalau Jaemin sedang berbicara di telepon.
"Oh my godness, Haechan!" ucap Jaemin, lalu ia membalas pelukan Haechan.
"I Miss you so much!" seru Haechan.
Jaemin tersenyum lembut, lalu mengelus punggung Haechan.
Haechan tiba tiba teringat kalau Jaemin sedang berbicara di telepon.
"Maaf, apa aku mengganggumu?" tanya Haechan.
"Tidak, kebetulan sudah selesai." jawab Jaemin sambil mematikan ponselnya.
Haechan mengerutkan keningnya.
"Tadi kau membicarakan aku kan? Memang tadi sedang berbicara dengan siapa?" tanyanya penasaran."Mark." jawab Jaemin jujur.
Haechan mengangkat alisnya bingung.
"Ia tidak ada di sini?" tanya Haechan.
"Mark sudah pergi dari jam 5 pagi. Dan ia memanggilku untuk menemanimu di sini." jawab Jaemin.
Haechan menghela napas kesal. Padahal semalam Mark baru saja melamarnya. Haechan mengharapkan hari ini ia bisa menghabiskan waktu berdua saja dengan Mark.
Karena Jaemin menyadari wajah kecewa Haechan, ia langsung berkata.
"Oh ya, selamat karena semalam kau baru dilamar." goda Jaemin sambil menyenggol lengan Haechan.
Wajah Haechan yang tadinya kecewa berubah jadi memerah.
"Dan semalam kau tidak menghadiri pestanya." ucap Haechan sedikit kecewa.
Jaemin tersenyum kecil.
"Aku hadir. Tapi karena aku membantu Mark untuk melamarmu, jadi aku sedikit sibuk.""Aku tidak melihatmu di pesta." ucap Haechan bingung.
"Tentu saja kau tidak melihatku. Kau saja terlalu sibuk memandangi Mark." goda Jaemin. Haechan tersenyum malu.
"Ngomong ngomong Mark ke mana?" tanya Haechan.
"Dia sedang mengurus James." jawab Jaemin
"James?" beo Haechan kaget mendengar nama ayah tirinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...