> Oh My God!

6.2K 486 6
                                    

"Jangan bercanda, Mark!" tukas Haechan.

"Aku serius, Haechan." balas Mark menyeringai.

"Astaga!" keluh Haechan frustasi.

"Kau mau bawa aku kemana?"

"Hawaii." jawab Mark santai.

Haechan terbelalak.
"Hawaii? Mau apa kita ke Hawaii?" tanyanya bingung.

"Ada makan malam bersama rekan bisnisku." jawab Mark.

"Lalu untuk apa aku ikut?" tanya Haechan.

"Karena aku sudah menyewamu." jawab Mark enteng.

"Belum! Aku belum menandatangani kontrak. Jadi kau harus membawaku kembali ke Chicago!" ucap Haechan menolak.

Mark mengambil amplop coklat besar di atas meja dan memberikannya pada Haechan.

Haechan menerima amplop tersebut dengan dahi berkerut. Ia membukanya, isinya kontrak kerja sama dengan Mark. Ia membolak balik halaman satu persatu dan membacanya sekilas.

"Ambil ini." Mark menyodorkan pulpen.

Haechan hanya terdiam. Entah mengapa ketika kontrak itu sudah berada di tangannya, ia menjadi ragu. Tapi tanpa pikir panjang Haechan langsung menandatangani kontrak itu tanpa membacanya lebih teliti.

Mark langsung merebut kontrak itu begitu Haechan menutup pulpennya.

"Mark! Aku belum membacanya!" protes Haechan kesal.

"Kau bisa membacanya nanti. Sebentar lagi kita mendarat." ucap Mark sebelum keluar dari ruangan itu. Haechan cepat cepat turun dari tempat tidur dan segera menyusul Mark.

Sampai diluar kamar, seketika ia terpaku melihat pemandangan di depannya. Ini bukan pesawat biasa, tapi jet pribadi dengan interior yang sangat mewah. Sebagai pewaris J&M Airlines, tentu Mark akan mendapatkan fasilitas nomor satu seperti pesawat pribadi ini.

Mark duduk di kursi bagian depan sebelah jendela, sedangkan Haechan memutuskan untuk memilih kursi paling belakang.

"Kenapa kau jauh sekali?" tanya Mark sambil menoleh ke arahnya.

"Jadi aku harus duduk di sebelahmu?" tanya Haechan balik sambil merotasikan matanya.

"Iya, kemarilah." perintah Mark.

"Tapi bukankah kau yang bilang kita akan mendarat sebentar lagi?"

"Haechan, ini perintah. Duduk di sampingku." ucap Mark sedikit memaksa.

"Memang kau siapa bisa memerintahku!" sergah Haechan kesal.

Mark menukikkan alisnya sebelah. Akhirnya Mark memutuskan pindah untuk duduk di sebelah Haechan.

"Kenapa kau ke sini?" tanya Haechan, tapi Mark tidak menjawab apa apa.

Tidak lama kemudian, mereka mendarat di Hawaii.

~

~

Ketika pesawat sudah mendarat, mereka tidak langsung turun. Seorang pramugari cantik berambut blonde keluar dari kabin kru dan menghampiri Mark. Ia membawa nampan yang di atasnya terdapat sesuatu yang berukuran kecil.

Saat pramugari itu membungkuk dihadapan Mark, Haechan melihat bahwa benda itu adalah kotak beludru berwarna merah. Mark mengambil kotak itu dan membukanya.

"Kemarikan tanganmu." pinta Mark. Haechan bingung, tapi ia menurut.

Mark memegang tangan Haechan dan menyelipkan sesuatu ke jari manisnya.
Cincin?

𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang