Jantung Haechan berdebar debar. Haechan tersenyum lembut, ia menyentuh pipi Mark.
"Well thank you, my prince charming." goda Haechan, Mark tertawa kecil.
Ia kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Haechan.
"I love you." bisik Mark tepat di telinga Haechan.
"I love you too." jawab Haechan pelan.
"Aku akan melindungi kalian." ucap Mark.
Haechan mengangkat alisnya bingung.
"kalian?" beonya.Mark tersenyum.
"Kau dan..."Mark lalu mengangkat baju Haechan sedikit, sehingga perutnya terlihat.
"Dan dia." ucap Mark. Ia lalu mencium perut Haechan yang masih rata.
Haechan tersenyum kecil.
Tiba tiba pintu ruangan Haechan terbuka lebar, Taeyong dan Jaehyun muncul dengan wajah khawatir. Tetapi kekhawatiran mereka seketika sirna ketika melihat pemandangan di depan mereka.
Mark melepaskan ciumannya, kemudian menoleh dengan wajah kesal. Kesal karena ada yang mengganggunya. Sedangkan wajah Haechan memerah menahan malu.
"Owh, apa kami menganggu?" tanya Taeyong polos.
"C'mon, Mom. Setidaknya kalian mengetuk pintu dulu." ucap Mark.
"Mommymu terlalu senang mendengar kabar kalau Haechan sudah siuman." ucap Jaehyun sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Taeyong.
Tapi Taeyong melepaskan tangan Jaehyun dari pinggangnya, kemudian berjalan mendekati Haechan.
"Kau baik baik saja, Haechan?" tanya Taeyong.
Haechan tersenyum.
"Aku baik baik saja, Aunty." ucapnya.Taeyong lalu memeluk erat tubuh Haechan.
"Aku benar benar bersyukur." ucap Taeyong dengan nada lega.
Jaehyun berjalan mendekat dan berdiri di sebelah anaknya.
"Daddy dengar dari Hans, tadi pelaku mencoba menembakmu. Apa itu benar?" tanya Jaehyun serius.
"Benar, Dad." jawab Mark.
Taeyong menggenggam tangan Haechan, membuat Haechan bingung.
"Di sini tidak aman, Mark. Lebih baik kau dan Haechan pergi ke luar negeri, untuk menghindari Drake. Sampai kita menangkapnya, baru kalian boleh kembali lagi ke sini." ucap Jaehyun.
"Memang rencanaku seperti itu, Dad. Tapi Haechan belum sepenuhnya pulih." jawab Mark.
"Kau belum menemukan Drake?" tanya Taeyong pada Mark.
"Kita menemukan identitasnya, tapi dia sangat berhati hati. Dia sulit di lacak, sepertinya dia sangat berpengalaman." ucap Mark.
"Aku sudah baikan, Mark. Kita harus pergi dari sini kalau benar target Drake adalah kau. Aku tidak ingin kau terluka." ucap Haechan.
Mark terdiam sejenak. Kemudian ia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.
"Hans, siapkan jet. Tiga jam lagi aku akan berangkat." ucap Mark, kemudian ia memutuskan sambungan sepihak.
Haechan mengangkat alisnya.
'Mudah sekali.' batinnya."Hati hati, Son. Jangan ceroboh atau kau akan menyesalinya seumur hidup." ucap Jaehyun memberi petuah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙞𝙧𝙖𝙜𝙚 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 | markhyuck ✓
Teen Fiction[COMPLETED] ʟᴇᴇ ʜᴀᴇᴄʜᴀɴ, ʜɪᴅᴜᴘɴʏᴀ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴊᴜɴɢᴋɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴛɪᴅᴀᴋ ꜱᴇᴘᴇʀᴛɪ ᴅᴜʟᴜ ʟᴀɢɪ. ᴅɪʀɪɴʏᴀ ᴋɪɴɪ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴᴄᴀʀɪ ᴜᴀɴɢ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴊᴇʀɪʜ ᴘᴀʏᴀʜɴʏᴀ ꜱᴇɴᴅɪʀɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴀʏᴀʀ ꜱᴇᴍᴜᴀ ʜᴜᴛᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴅɪᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ɪʙᴜɴʏᴀ. ʜɪɴɢɢᴀ ʜᴀᴇᴄʜ...