🍁(16) Happy Family 🍁

1.1K 56 5
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Sayang mau apa?” tanya Ali.

“Nggak! Mas jangan deket-deket!” tolak Prilly yang membuat Ali mendesah pelan. Entahlah sejak pagi Prilly tidak mau dekat-dekat dengan Ali bahkan tidak mau melihat wajahnya juga.

“Kamu kenapa sih?” tanya Ali keheranan.

“Gapapa! Mas jangan deket-deket pokoknya!” ancam Prilly yang membelakangi Ali sambil baca buku.

“Mas ada salah apa sama kamu?” tanya Ali yang terus penasaran sementara Prilly jadi risih ditanya terus.

“Gak ada! Aku lagi gak mau liat muka mas Ali!”

Ali yang bingung langsung bercermin memastikan dirinya takut ada yang salah. Tapi ia teliti tidak ada apa-apa, jerawat pun tidak ada.

“Muka mas gak jerawatan kok, kamu kenapa sih gak mau liat muka mas kan ganteng,” ujar Ali.

“Ya gak tau! Pokoknya aku sebel liat muka mas!” Prilly pun keluar dari kamarnya. 

Ali mendesah dan mengusap wajahnya kasar, ternyata menghadapi bumil membutuhkan kesabaran seluas samudera. 

“Sabar, Li. Sabar … harus ngalah demi anak.”

•••••

Prilly termenung di sofa sambil memeluk bantal sofa, ia jadi menyesal telah marah pada Ali tanpa sebab. Entahlah bawaannya selalu sebal melihat wajah Ali meskipun Ali selalu perhatian kepadanya.

Prilly menatap perutnya, “baby, mami nyesel deh udah marah-marah sama papi. Tapi mami sebel banget tau liat muka papi,” curhat Prilly pada anak di perutnya. Ia mengusap perutnya, “udah ya sebelnya, papinya kasian mami marahin terus,” kata Prilly.

“Mas Ali lagi ngapain ya di kamar?” gumam Prilly penasaran, pasalnya hampir 6 jam Ali tidak turun semenjak ia meninggalkan kamar. Prilly pun penasaran dan naik ke atas, namun tidak ada Ali disana, “kirain tidur.”

Prilly pun ke ruang kerja Ali dan ternyata Ali ketiduran di depan laptopnya, Prilly jadi merasa bersalah, “kasian banget mas Ali.”

Prilly langsung memeluknya dari belakang, “maafin aku ya mas selalu aku marahin dan mas selalu sabar sama aku,” ucap Prilly sambil menangis, Ali pun terbangun dan terkejut mendengar Prilly menangis sambil memeluknya, “sayang kamu kenapa?”

“Aku jahat sama mas Ali … hiks … hiks …”

“Nggak ada sayang, gak ada yang jahat,” ucapnya yang menatap wajah Prilly.

“Aku marahin mas terus dari tadi, maafin aku … hiks … hiks …” ucap Prilly yang sesenggukan dan Ali berusaha menghapus air matanya.

“Iya sayang, udah ya jangan nangis lagi nanti anak kita sedih kalau maminya nangis,” ucap Ali yang membuat Prilly semakin menangis dan membuat terkejut, “eh, kok malah nangis?” 

Ali langsung mengusap punggung Prilly dan tangan kanannya menghapus air mata Prilly, “udah sayang ya, sekarang kamu mau apa?”

“Mau tidur dipeluk sama mas,” ucapnya dengan manja.

Ali sedikit ragu, “beneran?” ucapnya memastikan.

“Mas gak mau ya nemenin aku!?” Prilly kembali menangis lagi dan membuat Ali panik.

“Nggak sayang! Yaudah iya ayo kita tidur ya,” ucap Ali.

oOo

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang