🍁(12) Happy Family 🍁

1K 65 6
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Mas nanti mau aku masakin apa?” kata Prilly ditelpon.

Emm … ayam kecap enak kayaknya deh.”

“Oke nanti aku masakin ya mas.”

“Iya sayang.”

“Eh, mas pulangnya nanti beliin aku rujak ya.”

“Tumben banget minta rujak?”

“Gak tau deh, tiba-tiba pengen aja gitu. Seger banget kayaknya.”

“Yaudah kalau mas liat ada yang jual, mas beli.”

“Iii harus ada pokoknya, aku pengen banget.”

“Iya deh mas cariin pulangnya ya.”

“Iya pokoknya mas pulang harus bawa rujak buat aku.”

“Iya sayang.”

“Yaudah mas, aku mau masak dulu ya. Semangat kerjanya suami aku yang paling ganteng!”

“Selamat memasak juga istri mas yang paling cantik.”

“Tapi masih tetep ganteng Justin Bieber sih.”

“Kamu gak niat banget sih sayang muji mas?”

“Hehe, iya mas Ali paling ganteng pokoknya! Udah ya aku mau masak udah mau sore.”

“Iya sayang, mas tutup ya assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Selesai menelpon Prilly langsung turun ke dapur dan mengambil bahan-bahan di kulkas, untung saja bahannya tersedia jadi ia tidak perlu keluar membeli lagi.

Ia pun mengolah semua bahan mentah dan tak lupa mengiris bawang putih dan bawang merah. Setelah selesai ia pun menumis irisan bawang, tetapi aroma tumisan tersebut membuatnya tiba-tiba menjadi mual, “kok gue eneg banget ya?” ucap Prilly jadi bingung sendiri sampai menutup hidungnya. Prilly lanjut masak dan ia pun kembali tak kuat mencium aroma bawang goreng. Entahlah tidak biasanya ia seperti ini, akhir-akhir ini memang ia sensitif dengan aroma apapun. Seperti pagi tadi sebelum Ali pergi, ia sengaja menahan rasa mualnya mencium parfum di badan Ali saat ia memeluknya. 

Dan sekarang ia mati-matian menahan aroma masakannya sendiri dengan menjepit hidungnya meskipun aromanya masih tetap tercium dan membuatnya sesekali terhenti karena rasa mual yang tak bisa tertahan. 

“Huft! Akhirnya beres juga deh!”

Pukul setengah 6 sore lebih Ali belum pulang ke rumah dan hal itu membuat Prilly sedikit kesal menunggunya, “duh, mas Ali kemana sih belum pulang jam segini!?” dumel Prilly menengok lewat jendela ruang tamu. 

Prilly segera mengambil hp dan ia berniat untuk menghubungi Ali, namun terdengar deru mobil suaminya langsung ia urungkan. Prilly duduk di sofa menunggu Ali masuk rumah. 

“Assalamualaikum,” ucap Ali yang masuk. 

“Waalaikumsalam,” Prilly langsung mencium tangan suaminya, “mas kemana aja baru pulang jam segini!?” omel Prilly.

“Maaf, Yang. Mas—”

“Mas bikin khawatir aku tau gak! Mana gak ngabarin aku lagi!” omel Prilly lagi yang emosi.

“Maaf mas nyari rujak buat kamu soalnya,” jelas Ali yang menunjukkan rujak bawaannya.

Prilly pun terdiam dan tiba-tiba terisak, “maafin aku udah marah-marah sama mas hiks … hiks.”

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang