🍁(39) Happy Family 🍁

781 54 7
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Hari kelima Ali dirawat membuat Ali sendiri tidak betah dan merengek minta pulang, rasanya sangat jenuh berada di rumah sakit yang mengharuskannya ia memakan makanan dari rumah sakit setiap hari dengan rasa yang aneh, ditambah ia memiliki waktu terbatas bertemu Prilly dan Alva karena Prilly yang harus pulang. Bisa-bisa gila Ali lama-lama disini.

“Bun Ali mau pulang …” Ali terus merengek pada bunda Resi.

“2 hari lagi kamu pulang, Li. Sabar sedikit dong,” ucap bunda Resi.

“Nggak mau bunda! Kelamaan 2 hari lagi. Bilang sama dokternya kalau Ali udah sehat.”

“Lho? Dokter yang periksa kamu kok kamu yang sok tau sih?” kata bunda Resi.

“Ayolah bun, gak kasian apa sama Ali? Bosen makan yang itu-itu aja kalau Ali terus disini! Mana Ali gak bisa tidur lagi,” keluhnya.

“Iya sabar makanya, harusnya bersyukur kamu dikasih sakit gini. Tandanya kamu harus istirahat!” kata bunda Resi.

“Yaudah Ali istirahat aja di rumah bun,” pinta Ali yang membuat kepala bunda Resi pusing.

“Udah kamu nurut aja! Jangan ngeyel jadi anak!” bunda Resi pun membereskan baju ganti Ali.

Ali mendesah kasar, lalu ia mengambil hp di atas meja. Ternyata ada beberapa pesan dari Prilly.

Istriku Sayang❤️

Maaf mas, hari ini aku gak bisa datang ya …
Alva rewel semalam badannya juga panas😔
Aku udah bilang sama bunda juga buat jagain mas
Maaf ya mas …

Ali yang membacanya langsung terkejut lalu menatap bunda Resi.

“Bunda Ali mau pulang aja bun! Alva sakit di rumah, kasian Prilly bun!” paksa Ali.

“Biarin Prilly yang urus Alva, kamu bunda urus disini. Kasian Prilly kalau kamu tetap maksa pulang, nanti istri kamu malah urus Alva sama kamu juga dirumah,” ucap bunda Resi.

Ali menghela nafasnya, ia hanya bisa berdoa supaya anaknya cepat sembuh. Ali pun membalas pesan Prilly.

Iya sayang gapapa
Maaf mas gak bisa bantuin kamu disaat kamu butuh bantuan 🥺
Mas cuman bisa berdoa disini supaya anak kita cepet sembuh🥺

oOo

Prilly berusaha menenangkan Alva yang menangis dari tidur siangnya, Prilly sampai kesulitan mengerjakan sesuatu karena Alva yang tidak mau ditinggal, bahkan saat ia menitipkan Alva pada bi Asih untuk mandi pun Alva malah menangis.

Prilly ikut menangis jika melihat anaknya sakit seperti ini karena tidak tega, “cup cup sayang, mami disini sama Alva gak akan pergi,” ucap Prilly yang menghapus air mata anaknya, “udah ya Alva sayang capek nangis terus.”

Karena Alva yang terus menangis sampai batuk dan akhirnya muntah di pangkuan Prilly hingga mengotori baju Prilly dan hal itu membuat Prilly panik.

“Ya Allah sayang …” Prilly tetap berusaha menenangkan Alva yang makin menangis kesakitan. Ia pun langsung turun dan memanggil bi Asih, “bi! Bi Asih!”

Bi Asih langsung datang, “iya non?”

“Bi, Illy bingung harus gimana ini Alva nangis terus sampai muntah gini,” lirih Prilly yang kelimpungan saking paniknya.

“Aduh ya ampun, bawa langsung aja ke dokter non. Sini den Alva bibi gendong, biar non ganti baju,” Prilly pun terpaksa menyerahkan Alva pada bi Asih dan ia segera ganti baju.

•••••

Alva akhirnya harus dirawat karena demam, Prilly menangis melihat anaknya yang harus terbaring di ranjang rumah sakit yang terpasang infus ditangan mungilnya. Prilly berusaha menenangkan Alva supaya tangisnya berhenti dan Alva bisa tidur di pangkuannya. 

Hati Prilly sangat hancur ketika 2 orang kesayangannya harus dirawat dirumah sakit yang sama, Prilly menangis sambil memeluk Alva dan ia juga merindukan sosok Ali yang biasanya selalu ada disampingnya.

“Yang sabar ya sayang,” kata mama Ully sambil mengusap pundak putri bungsunya.

“Iya mah,” kata Prilly sambil terisak.

“Mi-mi-mi …” lirih Alva menatap Prilly.

“Iya sayang, mana yang sakit? Bilang sama mami,” tanya Prilly dengan sendu, Alva hanya menyandarkan kepalanya pada dada Prilly dengan lemas, Prilly mengusap tubuh kecil Alva.

“Kasian cucu nenek,” gumam mama Ully pada Alva, “sayang nanti kalau papa udah datang kesini, mama mau pulang buat bawain kebutuhan Alva ya,” kata mama Ully.

Prilly mengangguk, “makasih ya mah, Illy jadi ngerepotin mamah sama papa terus,” kata Prilly yang merasa tidak enak.

“Gapapa sayang, soalnya kalau kamu ninggalin Alva kasian nanti. Alva lagi butuh kamu di sampingnya,” kata mama Ully.

“Iya mah,” kata Prilly, lalu ia melirik Alva dipangkuannya, “alhamdulillah, akhirnya tidur juga sayang.”

“Kamu pindahin Alva pelan-pelan, biar kamu gak pegel digendong terus dari tadi soalnya,” titah mama Ully.

oOo

Hari ketiga Prilly dirumah sakit menemani Alva membuatnya sangat kelelahan karena kurang tidur, selama dirumah sakit mama dan papanya lah yang banyak membantunya. Sungguh Prilly sangat tidak enak sudah merepotkan kedua orang tuanya.

“Pril, makan dulu. Mumpung Alva lagi tidur,” titah papa Rizal.

“Iya pah, bentar lagi Illy makan,” kata Prilly yang duduk menemani Alva.

“Sayang ayo makan dulu ya, kamu semalam belum makan. Jangan sampai kamu sakit juga,” papa Rizal mewanti-wantinya.

“Iya pah, sebentar lagi aja. Illy ngantuk banget,” kata Prilly yang lelah.

“Yaudah papa beli makan dulu kebawah kalau gitu,” kata papa Rizal yang diangguki Prilly, papa Rizal pun keluar untuk membeli makan.

Prilly memperhatikan wajah Alva yang tertidur, “sayang, mami mau tidur dulu sebentar ya,” ucapnya, lalu ia memejamkan matanya.

•••••

Prilly merasakan seperti ada yang mengusap rambutnya dan mengecup pipinya, rasanya seperti mimpi namun ia merasakannya seperti nyata. Prilly pun membuka matanya dan terkejut melihat Ali sudah di sampingnya.

“Mas …” ucapnya dengan bahagia, “mas udah sehat?”

“Alhamdulillah sayang, mas udah boleh pulang,” kata Ali, Prilly tak kuasa menahan tangis lalu memeluk Ali.

“Aku seneng mas udah sehat … hiks … hiks …” lirihnya.

“Mas juga senang akhirnya bisa ketemu lagi kamu, mas kepikiran terus sama kamu juga Alva sayang,” kata Ali membalas pelukan Prilly, lalu ia memperhatikan wajah Prilly, “kamu pasti kurang tidur ngurus Alva sakit.”

“Aku gak bisa tidur mas,” kata Prilly yang membuat Ali merasa kasihan, “mas istirahat aja dirumah, kan baru sembuh.”

Ali menggeleng, “mas mau disini aja jagain Alva sayang.”

“Tapi mas—”

“Udah sayang mas udah sehat kok, mas mau jagain anak mas juga disini. Kasian kamu urus Alva sendirian waktu mas dirawat, mas gak mau kamu sakit juga sayang,” ucap Ali mengusap rambut Prilly, “mas suapin kamu makan ya, barusan papa bawain kamu nasi sama ayam.”

Prilly mengangguk dan menerima suapan dari suaminya.








Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨

Terima kasih 🤗✨

•Tbc•

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang