🍁(14) Happy Family 🍁

1K 62 4
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Semenjak Prilly hamil, Ali jadi lebih banyak perhatian alias jadi suami yang siaga. Apapun selalu Ali tanyakan mulai dari keluhan Prilly, jadwal rutin Prilly mengonsumsi vitamin, hal yang diinginkan Prilly dan hal lainnya.

Sementara Prilly jadi super sensitif terhadap aroma, perubahan suasana hati yang gampang naik turun, tiba-tiba nangis, marah, dan kesal terhadap Ali tanpa sebab.

Prilly kembali memuntahkan isi perutnya saat ia tak sengaja mencium aroma nasi goreng buatan Ali. Kini Ali yang selalu memasak untuk sarapannya karena kalau Prilly masak bisa-bisa mual.

“Huek … huek …. huek …”

Entah berapa kali Prilly mual sampai terdengar oleh Ali yang berada di dapur, ia tidak tega dengan Prilly yang harus mengalami morning sickness. Jika bisa ia ingin menggantikan posisi istrinya tersebut.

Ali pun selesai memasak dan ia naik ke kamarnya memastikan keadaan Prilly, terlihat Prilly yang tiduran diranjang sambil selimutan.

“Pusing gak sayang?” tanya Ali mengusap rambut Prilly yang diangguki Prilly.

“Masih kerasa mual?” Prilly hanya mengangguk saja, ia malas menjawab karena lemas.

“Mau makan apa?” Prilly hanya menggeleng, Ali pun mengambil permen jahe di meja, “makan permen aja nih, biar gak terlalu mual,” Prilly langsung sandaran di bantal dan mengunyah permen jahenya. 

“Mau makan ya?” tawar Ali, lagi-lagi Prilly menggeleng, “kamu dari kemarin belum makan sayang.”

“Eneg mas.”

“Satu suap aja ya,” Prilly tetap menggeleng, “kasian lho anak kita kalau kamu gak makan,” Prilly hanya terdiam, “mau makan ya sayang,” Prilly terpaksa mengangguk.

Akhirnya Ali tersenyum, “yaudah sebentar mas bawain dulu nasi gorengnya,” Ali pun keluar kamar dan kembali lagi membawa nasi goreng buatannya.

“Mas suapin ya,” kata Ali dan Prilly pun menerima suapan dari Ali meskipun ia harus bersusah payah menelan makanannya saat ia kembali merasa mual, akhirnya ia habis setengah piring nasi goreng.

“Mas jadi telat pergi ke kantornya gara-gara aku,” ucap Prilly merasa bersalah.

“Nggak sayang, mas lebih khawatir ninggalin kamu kerja karena belum makan dari kemarin. Kalau keliatan gini mas gak terlalu khawatir ninggalinnya,” ujar Ali, “minum dulu sayang,” Ali memberikan segelas air putih untuk Prilly.

“Makasih ya mas, mau direpotin sama aku,” ucap Prilly.

“Jangan bicara gitu sayang, mas kan suami kamu, ada anak mas juga disini,” ucap Ali mengusap perut Prilly, “kamu udah ngasih tau yang lain soal kehamilan kamu?”

“Belum mas.”

“Mau mas yang kasih tau?”

“Jangan dulu mas!” kata Prilly dengan cepat.

“Kenapa?”

“Sebenernya aku mau ngasih tau yang lain, tapi nanti di anniversary nya mama sama papa, jadi aku mau buat surprise,” ucap Prilly.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang