🍁(71) Happy Family 🍁

672 51 3
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

5 tahun kemudian …

“Mami!” Alma berlari masuk rumah.

“Jangan lari-lari, nanti jatuh sayang,” kata Ali mengingatkan.

Alma hanya tertawa menatap Ali, lalu ia berlari ke kamar Prilly dan Ali.

“Mami!” panggil Alma yang melihat Prilly sedang duduk.

“Hallo sayang!” sambut Prilly. Alma langsung memeluk Prilly, “kakak ngapain aja dirumah nenek?”

“Kakak Ama main cama Aila, terus makan donat buatan nenek Eci,” ucap Alma dan Prilly tersenyum.

“Wah, enak dong makan donat,” kata Prilly.

“Iya mami! Kakak Ama juga bawain donatnya buat mami!” kata Alma. Ali dan Alva pun datang dan menghampiri mereka, “papi donat untuk mami mana?” tanya Alma.

“Ini sayang,” kata Ali yang menaruh plastik berisi donat di meja. Ali menatap Prilly, “mas bawa bubur kacang hijau dari bunda untuk kamu.”

“Ya ampun makasih banyak aku sama bunda mas, aku jadi repotin bunda deh,” kata Prilly.

“Nggak kok, bunda sengaja buat untuk kamu sayang,” kata Ali.

“Mami, nanti ikut kakak lomba kan?” tanya Alva.

“Iya kakak, mami pasti ikut kakak ke Jepang kok,” kata Prilly. 

Alva sudah duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, dan ia murid paling muda di kelasnya dan Alva juga terpilih untuk lomba sains ke Jepang. Hal itu membuat Ali dan Prilly bangga sebagai orang tua.

“Mami kakak Ama mau lanjut gambal lagi ya di kamal!” kata Alma.

“Iya sayang,” kata Prilly.

“Kakak juga mau ke kamar lagi ya mi,” kata Alva.

“Iya kak, jagain adek ya di kamar,” kata Prilly yang diangguki Alva. Adik kakak itu pun ke kamarnya dan kini ada Ali dan Prilly.

Ali pun mengelus perut Prilly yang membuncit, “mereka gimana sayang?” tanya Ali.

“Waktu mas pergi sama anak-anak mereka aktif sampai aku agak ngilu,” ucap Prilly.

Kehamilan yang ketiga ini adalah kejutan bagi Ali dan Prilly, karena Prilly sudah memutuskan untuk memiliki 2 orang anak. Tapi diluar rencana Prilly hamil kembali dan calon anak mereka pun ternyata kembar, hal itu membuat Ali sangat bahagia sekali. Apalagi Alma dan Alva sangat menginginkan seorang adik.

“Kalian sempit gak berdua di perut mami?” tanya Ali yang membuat Prilly terkekeh, “kamu udah minum susu belum?” tanya Ali.

“Udah barusan mas,” jawab Prilly, “mas seneng gak punya anak kembar nanti?” tanya Prilly.

“Bukan seneng lagi sayang, ini rezeki yang gak pernah mas duga punya anak kembar,” kata Ali yang mengusap perut Prilly dan menciumnya, “sehat-sehat ya sayang diperut mami, jangan pada berantem.”

“Iya papi,” ucap Prilly mengelus perutnya.

“Mas jadi ngebayangin nanti gendong sambil adzanin 2 bayi sekaligus,” kata Ali yang tersenyum-senyum.

“Iya ya mas, aku kalau liat bayi kembar di sosial media tuh lucu-lucu banget!” kata Prilly.

“Nanti Alva dan Alma gak akan rebutan adik karena punya satu masing-masing,” kata Ali yang tertawa.

“Iya juga ya mas,” ucap Prilly yang terkekeh.

“Sayang kamu serius bakal ikut ke Jepang?” tanya Ali.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang