🍁(51) Happy Family 🍁

737 36 1
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali menatap Prilly yang masih terlelap sambil memeluknya, ia masih memikirkan tentang kejadian Prilly yang tiba-tiba menangis gelisah dalam tidurnya dan bisa Ali tebak Prilly mengalami mimpi buruk. 

Ali menatap Prilly dengan wajah sembab karena ia menangis hebat yang membuat Ali sangat khawatir apalagi Prilly sedang hamil. Ali pun menatap wajah Prilly yang damai dalam tidurnya, ia mengusap wajah Prilly. 

“Kamu mimpi apa sih sampai nangis gitu sayang?” gumam Ali.

Lalu dengan pelan-pelan Ali melepaskan tangan Prilly yang memeluk perutnya agar tidak bangun. Tapi Prilly langsung terusik dan malah mengeratkan pelukannya.

“Mas jangan pergi …” ucapnya dengan suara serak tanpa membuka matanya.

“Mas mau ke kamar mandi sayang,” kata Ali.

“Jangan kemana-mana mas …” rengek Prilly.

“Tapi mas udah gak tahan sayang,” keluhnya.

“Yaudah aku ikut mas!” kata Prilly yang akhirnya membuka matanya.

“Hah?” beo Ali yang sangat terkejut.

“Aku ikut biar aku bisa liat mas Ali terus …”

•••••

Sedari tadi as Prilly merengek sampai menangis saat Ali hendak pergi ke kantor, mungkin efek kehamilannya atau gara-gara mimpi semalam pikir Ali. Pikirannya terus menebak tentang kejadian itu, Ali pun terpaksa tidak berangkat dan menemani Prilly dirumah.

“Sayang …” ucap Ali.

“Apa mas?” tanya Prilly yang mendongak dan tangannya tetap memeluk Ali.

“Semalam kamu kenapa nangis?” tanya Ali dan Prilly hanya menggeleng.

“Kamu mimpi buruk?” tanya Ali lagi yang diangguki Prilly.

“Coba kamu cerita sama mas mimpi buruk apa?” Ali menatap Prilly sambil menyingkirkan anak rambuh ke belakang telinganya.

”Mas tinggalin aku, aku gak mau mas tinggalin aku,” ucapnya dengan lirih.

“Mas gak pernah tinggalin kamu sayang, mas kan sayang banget sama kamu,” ucap Ali.

“Aku gak mau ditinggal mati sama mas, aku gak bisa hidup tanpa mas, nanti aku sama siapa kalau mas gak ada … hiks … hiks … aku mencintai mas … hiks … hiks …” ucap Prilly yang kembali menangis.

Tangan Ali mendekap tubuh Prilly dan mengusap punggungnya, Ali hanya tersenyum begitu Prilly sangat mencintainya sampai sudah berpikiran yang jauh-jauh.

“Sayang dengerin mas deh,” Ali menangkup kedua pipi Prilly dan menatapnya, “jangan takut kehilangan mas, mas akan selalu ada di samping kamu sampai kapanpun. Mas mencintai kamu lebih dari apapun sayang, udah ya jangan nangis lagi? Kasian lho anak kita nanti ikutan nangis mami nangis gini,” kata Ali yang menenangkan hati Prilly sampai akhirnya Prilly berhenti menangis.

“Mas jangan kerja ya, aku masih pengen peluk mas,” pinta Prilly.

“Iya sayang mas gak pergi kerja kok, peluk mas aja sampai buat kamu tenang.”

oOo

Prilly asik menonton drakor di ranjangnya, lalu Alva datang, “mami!”

“Apa sayang?” jawab Alva.

“Mami lagi apa?” tanya Alva.

“Lagi nonton Oppa Korea sayang,” jawab Prilly.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang