🍁(58) Happy Family 🍁

678 42 5
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Nenek! Kakek!” seru Alva begitu sampai di rumah orang tua Ali.

“Ucap salam dulu kakak,” kata Prilly mengingatkan Alva.

Alva hanya cengengesan sambil menunjukkan gigi susunya, “calamualaikum!”

“Waalaikumsalam … eh ada kalian kesini,” ucap ayah Syarief, “ada jagoan kakek juga nih,” ayah Syarief langsung menggendong tubuh Alva. Ali dan Prilly langsung mencium punggung tangan ayah Syarief.

“Ali kira ayah ada di kantor,” ucap Ali.

“Kebetulan ayah libur, Li. Besok ke kantor lagi,” kata ayah Syarief yang diangguki Ali, “oh iya bunda ada didalam, kebetulan baru pulang dari pasar.”

“Oh iya ayah,” kata Ali.

“Kakek! Kakak Apa mau main bola cama kakek!” kata Alva.

“Ayo, kakek juga punya bola baru lho buat kakak Alva,” ucap ayah Syarief.

“Kakak Apa mau kek!” ucap Alva lalu ayah Syarief membawa Alva ke belakang.

Ali dan Prilly langsung masuk dan mereka melihat bunda Resi yang keluar dari kamar.

“Bunda! Ali kangen!” kata Ali yang langsung memeluk bunda Resi dan membuatnya terkejut. Prilly hanya terkekeh melihat suaminya yang manja dengan bundanya.

“Ya ampun Ali,” kata bunda Resi, “malu ih ada istri kamu, Li!” bunda Resi mengingatkan.

“Bunda gitu ya gak kangen sama anaknya, Ali kan ngikutin Prilly suka kayak gini,” kata Ali yang membuat Prilly melotot tak terima.

“Kok bawa-bawa aku sih mas!” protes Prilly. Lalu Alma merengek di gendongan Prilly, “uuu sayang udah bangun,” Prilly menatap Alma yang terbangun dan mengusap kepalanya.

“Udah, Li. Bunda mau ke cucu bunda!” bunda Resi melepas pelukan Ali dan menengok Alma di gendongan Prilly, “cucu nenek yang cantik apa kabar?”

“Alhamdulillah baik nenek,” jawab Prilly mewakili Alma.

“Bunda mau gendong sayang,” kata bunda Resi, lalu Prilly memberikan Alma pada bunda Resi dan bunda Resi pun tersenyum menggendong Alma dan mencium pipi gembulnya.

Ali pun memperhatikan Alma yang ada di gendongan bunda Resi dan dengan jahil mengambil empeng di mulutnya dan membuat Alma menangis.

“Astagfirullah, Ali! Jahil banget kamu sama Alma!” kata bunda Resi dan Ali hanya cengengesan.

“Maaf Bun, gemes soalnya,” kata Ali lalu tangan Ali dengan gemas mengunyel-ngunyel pipi gembul Alma dan membuat Alma risih, bunda Resi langsung menjewer telinga Ali, “aduh bun! Sakit Bun! Ampun!”

“Ngeyel banget kamu! Kasian dong Alma Ali!” omel bunda Resi.

“Iya Bun! Ampun gak akan jail lagi bun!” ucap Ali yang memohon, lalu bunda Resi melepas jewerannya. Prilly tertawa melihat suaminya.

“Awas kalau jail lagi, bunda gak akan maafin kamu! Udah jadi bapak juga gak berubah kelakuannya!” omel bunda Resi.

“Marahin Bun! Marahin!” timpal Prilly.

“Sayang kok gitu sama bunda, gak kasian apa sama mas?” lirih Ali.

“Biarin! Bunda kasih pelajaran kalau kamu jail terus sama anak kamu!”

oOo

“Mami! Dedek Ama nangis!” lapor Alva yang menghampiri adiknya yang sedang bermain di kamarnya.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang