🍁(47) Happy Family 🍁

726 53 9
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

3 bulan sudah dilaksanakan pernikahan Shena dan Angga, Prilly dan teman-teman dekat Shena pun dipilih untuk jadi Bridesmaid. Tak luput juga para wartawan yang meliput proses pernikahan Angga dan Shena dari awal sampai akhir, hal itu jadi mengingatkan Prilly pada pernikahannya sendiri dengan Ali yang membuat publik heboh. 

Prilly mengambil hp di meja rias, “kira-kira tanggal 26 hari apa ya?” ucap Prilly yang kepikiran soal ulang tahun Ali. Ia pun membuka aplikasi kalender di hp-nya, lalu ia tersenyum, “sebentar lagi ternyata,” Prilly pun kembali meletakkan hp dan tiba-tiba ia teringat sesuatu lagi. Prilly pun mengambil hp lagi dan mengecek kalender, ia menghitung mundur dan ia lakukan berkali-kali. Ia mengigit bibirnya ragu, dalam benaknya sudah mulai bertanya-tanya, ia takut salah menebak jika itu tidak terjadi.

“Kok aku baru inget ya? Biasanya gak pernah aku lupa kalau lambat gini,” gumam Prilly. Ia pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi lalu membuka lemari kaca mencari benda yang dituju, dan ia pun menemukannya. 

Ia sebenarnya ragu dan takut kecewa pada dirinya sendiri karena terlalu cepat, namun disisi lain ia juga penasaran. Prilly menghela nafasnya berat dan ia pun akhirnya bertekad untuk mencobanya.

oOo

“Sayang hati-hati ya dirumah,” pesan Ali yang hanya diangguki Prilly. Ali pun mencium kening Prilly.

“Alva papi pergi dulu ya,” kata Ali yang hanya diangguki Alva. Ali tak lupa mencium kedua pipi anak sulungnya.

“Assalamualaikum,” pamit Ali yang langsung pergi.

“Waalaikumsalam.”

Ali masuk mobil dan kemudian keluar dari pekarangan rumahnya.

Selama di perjalanan, Ali masih kepikiran dengan kejadian kemarin.

Flashback On

“Papi pulang!” Ali tak melihat Prilly, ia pun memutuskan untuk ke dapur, namun tidak ada juga. Akhirnya ia ke atas ke kamar Alva dan melihat anaknya sedang bermain sendirian.

“Papi pulang!” Ali sengaja berteriak didalam kamar Alva, namun Alva cuek saja.

Ali pun menghampiri anaknya, “Alva lagi apa sih? Kok papi pulang gak disambut?” tanyanya.

“Apa lagi main papi,” jawabnya.

“Sini papi kiss dulu Alva,” kata Alva namun papi menolak.

“Ndak mau! Papi bau belum mandi!” tolaknya, Ali bingung sendiri karena biasanya Alva selalu mau dicium olehnya.

“Papi nggak bau kok, harum gini lho?” ucap Ali.

“Apa ndak mau! Papi bau acem!” 

“Oh gitu ya sekarang sama papi, awas nanti papi gak akan kiss Alva lagi,” Ali yang berusaha mengancam sekaligus membujuk Alva.

“Bialin! Ada mami yang kiss Apa!” jawabnya.

“Oke kalau gitu,” lalu Ali pun meninggalkan Alva lalu Ali ke kamarnya dan melihat Prilly.

“Mas pulang sayang!” seru Ali yang langsung mencium Prilly dan Prilly pun menghindar dengan protes.

“Ish! Apa sih mas cium-cium gini! Sana ah mandi!” tolaknya.

“Kamu kok gak sambut mas pulang sih sayang?” keluh Ali yang kembali mendekat ke wajah Prilly, dengan cepat tangan kanan Prilly menghalangi wajah Ali dan tangan kirinya menjepit hidungnya.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang