🍁(56) Happy Family 🍁

840 38 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly sesekali meringis merasakan kontraksi, meskipun hanya sebentar tapi selalu sering. Ali pun memberikan air minum pada Prilly.

“Sayang diminum dulu.”

“Makasih ya mas,” kata Prilly yang diangguki Ali.

“Masih mules lagi gak?” tanya Ali.

Prilly mengangguk, “cuman sebentar tapinya.”

“Mas jadi deg-degan deh,” akui Ali.

“Aku yang ngelahirin kok mas yang deg-degan sih?” kata Prilly yang terkekeh.

“Gak tau deh sayang, gara-gara liat kamu waktu ngelahirin Alva mas jadi ngeri,” kata Ali.

“Gapapa mas, semua baik-baik aja kok,” kata Prilly dengan tersenyum.

Ali menatap Alva disamping Prilly yang asik bermain, “kakak lagi apa sih asik banget?” tanya Ali.

“Kakak lagi main papi, liat deh!” tunjuk Alva yang membuat Ali tersenyum.

“Iya sayang,” ucapnya.

“Sayang mas ke bawah sebentar ya,” kata Ali.

“Iya mas.”

“Kakak jagain mami sebentar ya,” titip Ali yang diangguki Alva. Ali pun langsung keluar kamar dan Prilly pun bangkit dari duduknya pelan-pelan sambil memegangi bawah perutnya.

Ia pun mengecek semua perlengkapan yang akan dibawa ke rumah sakit didalam lemari. Ia merasakan ada sesuatu yang merembes di bawah kakinya, dan ia pun menatap ke bawah dan terkejut ada cairan bening mengalir dikakinya bahkan sudah membasahi lantai.

“Mami pipis!” tunjuk Alva yang melihat keadaan Prilly.

“Kakak cepet panggil papi suruh kesini!” kata Prilly pada Alva dengan panik. Alva pun langsung keluar kamar mencari Ali.

Prilly merasa kaget dan tidak merasakan sakit sama sekali.

Ali dan Alva pun datang dan terkejut melihat Prilly, “sayang! Air ketuban kamu udah pecah, ayo kerumah sakit sekarang!” Prilly mengangguk dan Ali pun membawa Prilly ke rumah sakit.

oOo

“Kamu ngerasa sakit gak pas ketubannya pecah?” tanya Ali.

“Nggak sama sekali kok mas, cuman kayak ada sesuatu yang keluar aja dan pas aku liat ternyata air ketuban,” kata Prilly yang sudah terbaring di ranjang rumah sakit.

“Papi, kenapa tangan mami diinfus? Kenapa mami tidulnya dicini?” tanya Alva.

“Bentar lagi kan adik kakak lahir, makanya mami tidur disini,” jawab Ali.

“Kakak bakal ketemu adik papi?” tanya Alva yang diangguki Ali. Alva langsung tertawa senang, “hole kakak Apa ketemu adik!”

Ali terkekeh, “kakak doain mami sama adik supaya sehat dan lancar ya.”

“Iya papi,” Alva naik dan mengusap perut Prilly, “mami, nanti malam tidul dikamal lagi kan?”

“Mami bakal nginep disini sampai adik kakak lahir sayang,” kata Prilly yang mengusap rambut Alva.

“Papi juga cama tidul dicini?” tanya Alva.

“Iya kakak, papi kan nemenin mami disini,” jawab Ali yang membuat Alva cemberut.

“Kakak Apa tidul cama ciapa nanti kalau papi cama mami dicini?”

“Kan ada nenek sama kakek, ada sepupu kakak juga yang nemenin,” kata Ali.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang