🍁(34) Happy Family 🍁

839 44 2
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sejak kejadian itu mereka kembali seperti semula, Ali berusaha untuk terbuka apapun kepada Prilly. Masalah di kantornya pun sudah teratasi berkat bantuan ayah Syarief dan papa Rizal. Tanpa sadar keputusannya sendiri sudah membuat sakit hati Prilly, Ali benar-benar menyesal dan ia jadikan pelajaran untuk kedepannya lebih baik lagi.

Mobil Ali pun memasuki pekarangan rumahnya, kebetulan malam ini cuaca sedang hujan lebat. Ali langsung masuk ke dalam.

“Assalamualaikum …” ucap Ali, ia pun melepaskan jas dan juga dasi yang melekat di tubuhnya, Ali langsung naik ke kamarnya dan ia memasuki kamar Alva dan terlihat Alva sedang main sendirian di box tidurnya.

“Hai anak papi,” Alva langsung menoleh dan tertawa senang melihat Ali, “anak papi sendirian lagi main apa sih?”

“Pi-pi-pi!” celoteh Alva menunjukkan mobil mainan birunya yang dipegangnya.

“Oh lagi main mobil ya,” jawab Ali, “mami kemana sayang?”

“Mi-mi-mi-pi!” Alva berusaha berdiri dengan berpegangan pada sisi box tidurnya dan minta digendong oleh Ali, “mi-mi-mi!” 

Ali langsung menggendongnya dan ke kamarnya, Ali melihat Prilly sedang tidur sambil selimutan. Tidak biasanya Prilly sudah tidur awal sebelum Ali pulang, Ali pun duduk di sebelah Prilly.

“Sayang?” panggilnya, namun Prilly tidak terusik.

Alva yang melihat Prilly tidur langsung turun dari pangkuan Ali dan merangkak mendekati wajah Prilly, “mi-mi-mi-mi!” tangan kecilnya menepuk-nepuk pipi Prilly yang membuatnya terganggu.

Prilly perlahan mulai membuka matanya dan melihat Ali, “mas kapan pulang?”

“Barusan kok, mas cariin kamu eh lagi tidur,” kata Ali.

“Mi-mi-pi-mi!” Alva yang mungkin memberitahu Prilly.

“Iya sayang papi udah pulang ya,” ucapnya lalu ia bangun dan bersandar pada bantal.

“Kamu sakit sayang?” tanya Ali yang melihat wajah istrinya tampak lemas.

“Nggak kok mas,” elaknya, lalu Ali menempelkan punggung tangannya ke dahi Prilly dan suhunya hangat.

“Sayang kamu sakit ini, panas banget lagi badannya,” Ali memegang tubuh Prilly, “ke rumah sakit ya sekarang.”

Prilly langsung menggeleng cepat, “gak usah mas, cuman demam aja kok.”

“Kenapa gak ngabarin mas kalau sakit sih sayang? Mas jadi khawatir sama kamu,” kata Ali, “mau ya ke dokter sekarang.”

“Nggak usah mas, aku ada stok obat kok disini. Besok juga sembuh,” ucap Prilly.

“Yaudah kalau besok belum mendingan kita ke dokter besok ya, pokoknya jangan nolak!” kata Ali yang diangguki Prilly.

“Sekarang jam berapa mas?” tanyanya.

Ali melirik jam tangannya, “sebentar lagi jam 8,” Prilly langsung turun dari ranjang, “kamu mau kemana?”

“Mau bikin susu buat Alva biar tidur mas,” kata Prilly.

“Yaudah sama mas aja,” cegah Ali.

“Gapapa sama aku aja, mas kan baru pulang kerja pasti capek,” kata Prilly.

“Udah gapapa sama mas aja, kamu disini jangan kemana-mana,” kata Ali.

“Pi-pi-tu-tu-pi!” Alva merangkak naik ke badan Ali.

Happy Family [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang