Enam puluh Tiga

970 109 7
                                    

Keajaiban.

Itachi pernah mengatakan padanya akan ada sebuah keajaiban dalam sebuah pernikahan. Dulu, Sasuke menganggap ucapan dari kakaknya itu adalah sebuah omong kosong belaka mengingat waktu itu Itachi masih berstatus lajang dan belum menikah. Tapi, setelah beberapa tahun berlalu, Sasuke mempercayainya. Ucapan sang kakak adalah sebuah fakta yang tak bisa dia bantah. Karena sekarang, Sasuke merasakannya sendiri bagaimana keajaiban itu hadir di antara dirinya dan juga Sakura. Meski keajaiban tersebut membutuhkan banyak perjuangan, air mata, dan juga kesabaran ekstra.

Tepat di hari jadi pernikahan mereka yang kedua, Sakura membuat ucapan Itachi benar-benar menjadi kenyataan. Perempuan musim semi itu memberikan sebuah kado padanya, sesuatu yang Sasuke ketahui alat tes kehamilan dengan dua garis berwarna merah.

Keajaiban itu bernama ... Uchiha Sarada.

Sarada memiliki surai pekat juga bola mata senada sama seperti Sasuke. Sakura bahkan sering mengeluhkan kenapa Sarada lebih mirip dengan Sasuke padahal perempuan itu yang melahirkannya. Lalu setelahnya, Sakura akan berbicara dengan bangga alasan kenapa Sarada bisa lebih mirip dengan Sasuke; sebab, perasaan cinta yang Sakura miliki untuk Sasuke berkali lipat jauh lebih besar daripada yang Sasuke miliki untuknya.

Sarada adalah sebuah keajaiban yang ketika masih di dalam rahim Sakura selalu berhasil membuat Sasuke uring-uringan karena tak bisa bertemu dengan tomat-tomat kesayangannya selama hampir sembilan bulan lamanya.

Sarada adalah sebuah keajaiban yang selalu selalu berhasil membuat Sasuke menghela napas panjang lagi dan lagi ketika malam karena Sakura selalu meminta hal-hal aneh bahkan ketika Sasuke sedang tertidur lelap dan bermimpi indah.

Sasuke masih mengingatnya dengan jelas, ketika mengandung Sarada, Sakura akan selalu membangunkannya dengan mata berkaca-kaca hanya karena ingin diantar ke kamar mandi. Padahal, jarak antara kamar mandi dan tempat tidur yang mereka tempati hanya beberapa langkah saja. Jika tidak dituruti, Sakura akan merajuk dan mendiamkannya selama seharian penuh. Bahkan yang paling parah, Sakura akan berbicara dengan Sasori, mengatakan jika mereka ingin bercerai dengan alasan karena dirinya tak memperlakukan Sakura dengan baik. Bukankah itu sudah sangat keterlaluan?

Di lain waktu, Sakura akan memaksanya—tanpa kenal lelah— memakan makanan manis yang tak ia sukai. Jangan tanyakan seperti apa respon Sakura ketika Sasuke menolaknya. Sakura dengan tekad kuat memberi ancaman akan minggat dari rumah dan tak akan memberitahu seorangpun jika perempuan itu melahirkan. Itu menyebalkan, menguras banyak kesabaran, juga tenaga. Sungguh.

Tapi, hal itu terbayar lunas saat Sarada telah hadir ke dunia. Sasuke seolah melupakan pengorbanan yang telah ia lakukan saat tangisan pertama Sarada terdengar. Sebab Sasuke sadar, jika ternyata pengorbanan Sakura jauh lebih besar dan juga berat daripada yang dia rasakan dan dia ketahui selama ini.

Sakura menjaga Sarada yang masih di dalam perut dengan sangat baik tanpa pernah mengeluh— oke, mungkin di waktu-waktu tertentu akan mengeluh, tapi hanya sebatas keluhan tentang badannya yang melebar seperti seekor paus, atau baju-baju favoritnya yang tak muat, serta hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan Sarada sedikit pun.

Lalu di lain waktu, Sasuke akan mendapati Sakura  menangis tersedu-sedu sambil bercerita dengan suara putus-putus jika perempuan itu merasa ketakutan. Takut tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi Sarada, dan Sasuke hanya bisa memberi pelukan serta usapan halus di punggung sampai tangis juga ketakutan yang Sakura rasakan reda.

Bagi Sasuke, Sarada benar-benar sebuah keajaiban yang berhasil mengubah kehidupannya dan juga Sakura.

Sarada adalah simbol kesempurnaan dirinya dan juga Sakura.

Tetangga Idaman (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang